Teknik Pembukaan Ceramah

Teknik  adalah  cara  membuat  atau  melakukan  sesuatu,  yang bekerjasama  dengan  kesenian.
 Pembukaan  berasal  dari  kata  buka  yang berarti memulai, dalam Kamus Besar Bahasa  Indonesia pembukaan ialah proses, cara, perbuatan membuka atau permulaan. Dari kedua pengertian
tersebut sanggup disimpulkan bahwa    teknik pembukaan ceramah ialah cara seorang  dai  untuk  mengawali  suatu  pidato  yang  bertujuan  untuk memperlihatkan  nasihat  dari  Al-Qur’an  dan  hadis  dengan  menggunakan banyak sekali macam daya tarik yang sanggup memilih keberhasilan ceramah.

Dalam membuka ceramah hal yang sangat  lazim dilakukan oleh para dai yaitu dengan diawali salam yang merupakan kewajiban bagi umat Islam. Kemudian  dilanjutkan  dengan  ucapan  syukur,  ucapan  terimakasih  serta tujuan  berpidato. Namun  seirung  berjalannya  waktu,  pembukaan  yang
demikian  itu  menjadi  monoton  dan  biasa  saja  di  telinga  pendengar  dan kurang  mendapatkan  respon.  Padahal  pembukaan  merupakan  titik  awal diperhatikan  atau  tidaknya  seorang  dai  dan  materi  apa  yang  akan disampaikan.

Nama  lain  dari  pembukaan  ceramah  adalah  exordium,  fungsinya untuk  memosisikan  pikiran  pendengar  untuk  menerima  pembicaraan selanjutnya  hingga  tuntas.  Disitu  pembicara  mengondisikan  pendengar untuk penuh perhatian,  dapat diatur dan  siap mendapatkan  instruksi. Menurut
Marcus  Tillius  Cicero  yang  dikutip  oleh  Jalaludin  Rakhmat  ada  lima substansi  dari  exordium  yaitu:  honourable  (penghormatan),  astonoshing (menghadirkan  hal  yang  mengherankan),  low  (mengutarakan  hal  yang diabaikan pendengar), doubtful  ( mengajak pendengar berpikir ulang), dan
obscure (mengemukakan hal yang belum dimengerti oleh pendengar).

Teknik  pembukaan merupakan  hal  yang  penting  dalam  ceramah  dan menjadi  bagian  penting  yang  menentukan.  Kegagalan  dalam  membuka pidato  akan  menghancurkan  seluruh  komposisi  ceramah.  Tujuan  utama pembukaan  ialah  membangkitkan  perhatian,  memperjelas  latar  belakang pembicaraan  dan  menciptakan  kesan  yang  baik  mengenai  komunikator.William  James  berkata  “Perhatian  akan memilih  tindakan”,  tapi  kesan pertama  akan  menentukan  sikap.  Karena  itu,  seorang  pembicara  harus memulia pembicaraannya dengan penuh kesungguhan, sehingga ia kelihatan
mantap, berwibawa, dan mampu.
Ceramah
Ada banyak sekali macam cara untuk membuka ceramah, sebagai aliran Jalaludin Rakhmat memberi beberapa pilihan sebagai berikut:
a) Langsung menyebutkan  pokok  permasalahan,
b) Melukiskan  latar  belakang masalah,
c) Komunikator  menerangkan  sejarah  topik,  membatasi  pengertian,  dan menyatakan  masalah-masalah  utamanya,
d) Menghubungkan  dengan insiden  mutakhir  atau  kejadian  yang  tengah  menjadi  pusat  perhatian khalayak,
e) Menghubungkan  dengan  peristiwa  yang  sedang  diperingati
f) Menghubungkan dengan  tempat komunikator,
g) Menghubungkan dengan suasana  emosi  (mood)  yang  tengah mencakup  khalayak,
h) Menghubungkan dengan  kejadian  sejarah  yang  terjadi  di  masa  lalu,
i) Menghubungkan dengan  kepentingan  vital  pendengar,  j)Memberikan  pujian  pada  khalayak
atas  prestasi  mereka,
k) Memulai  dengan  pernyataan  yang  mengejutkan,
l) Mengajukan  pertanyaan  provokatif  atau  serentetan  pertanyaan,
m) Menyatakan  kutipan,
n) Menceritakan  pengalaman  pribadi,
o) Mengisahkan  cerita  faktual,  fiktif  atau  situasi  hipotesis,
p)Menyatakan teori atau prinsip-prinsip yang diakui kebenarannya,
q) Membuat humor.

Ada  empat  teknik  yang  dapat  digunakan  untuk  menjadikan pembukaan ceramah efektif berdasarkan Dori Wuwur Hendrikus, yaitu:
a.  Memancing  perhatian  pendengar.  Yang  dimaksud  adalah membuat  hubungan  yang  hangat  antara  pembicara  dengan pendengar. Melalui kata-kata yang tersusun baik
b.  Cerita  yang  memukau  pendengar.  Dapat  menggunakan  cerita kejadian, perbandingan, anekdot, atau pengalaman pribadi.
c.  Mengemukakan pertanyaan. Pendengar dipancing untuk berpikir dan diajak  memecahkan  masalah  yang  dibahas  dalam  bagian  pokok pidato.
d.  Langsung  ke  tema.  Cara  ini  dilakukan  apabila  dai  tidak  memiliki waktu  yang cukup, atau majelisnya ialah majelis  rutin  yang  selalu diulangi.

Dalam buku  Ilmu Pidato karya Moh. Ali Aziz ada beberapa  tahapan dalam membuka ceramah. Pertama, anda harus berusaha menarik perhatian audience, kemudian membangkitkan perhatian mereka  secara  aktif,  jangan hingga  mereka  menjadi  pendengar  yang  pasif.  Pembicara  harus  dapat membuka  dengan  penuh  kebijaksanaan,  sehingga  sebagai  pembicara  dapat menyesuaikan  diri  dengan  keadaan,  situasi  dan  tingkatan  pendengar. Herbert.  V.  Prochnowyang  memberikan  lima  metode  membuka  pidato yang menggugah perhatian pendengar, yaitu:
a.  Introduksi pribadi
Ada  beberapa  metode  untuk  membuka  pembicaraan,  tergantung  dari situasi  yang  sedang  diadapi,  salah  satunya  adalah  introduksi  pribadi. Misalnya,  “saya  adalah  pengusaha  kecil  yang  bergerak  dalam  bidang kerajinan rotan beberapa bulan silam berbahagia menyaksikan wisuda para sarjana  yang  mendapat  beasiswa  dari  donasi  semua  karyawan  kami.” Dengan  pembukaan  yang  menggunakan  metode  pengenalan  diri  ini, pembicara telah menarik perhatian para pendengar. Namun perlu dhati-hati dalam penggunaan metode ini apabila berbicara mengenai diri sendiri akan menjurus pada perjuangan untuk membenarkan diri sendiri, meminta maaf, atau menjurus pada kesombongan dan pembualan.
Perkataan  “saya”  boleh  digunakan,  tetapi  jangan  sampai  berlebihan. Semua  pendengar  tidak  menyukai  kesombongan.  Kesederhanaan  yang mengandung nilai kewibawaan merupakan suatu keharusan
b.  Menyinggung insiden setempat
Ini merupakan suatu teknik yang gampang dan spontan, terutama dipakai pada saat-saat yang penting dan berarti.
c.  Menyampaikan topik pembicaraan
Ini  merupakan  cara  yang  paling  logis  dan  umum.  Dengan  metode  ini pendengar akan ditarik perhatiannya pada topik yang akan di bahas. Dapat dipakai  pada  hampir  setiap  keadaan  dan  situasi  yang  berhasil memuaskan pendengar.
d.  Menyampaikan humor
Pembukaan  yang  mengandung  humor  sering  digunakan  pada  peristiwa-peristiwa yang santai dan bersahabat
e.  Menyampaikan kalimat filosofis
Teknik pembukaan yang baik,  tapi  sebaiknya diindari alasannya ialah pembukaan demikian hanya yummy ditelinga, tetapi susah diterima oleh pikiran insan pada umumnya.

Awal  pembicaraan  amat  tergantung  pada  topik,  tujuan,  situasi khalayak  dan  hubungan  antara  komunikator  dan  komunikaan.  Biasanya memulai  berkomunikasi  dengan  memberi  salam  atau  sapaan.  Beberapa aliran  membuka  pidato  disesuaikan  dengan  topik,  tujuan,  dan  situasi
audiens. Diantaranya :
a.  Mengucapkan  rasa  syukur,  merupakan  cara  yang  lazim  dan  sering dipakai oleh pembicara. Bahkan  sudah  sangat hafal,  sehingga kata-kata  yang  diucapakan  tanpa  penghayatan,  selain  itu  pendengar  juga hafal,  itu  membuat  perhatian  audien  berkurang  dan  sibuk  dengan urusannya masing-masing.
b.  Langsung menyebutkan  pokok  persoalan,  cara  ini  biasanya  dilakukan apabila  topik  adalah  pusat  perhatian.  Misalnya  masalah  penculikan anak, penyiksaan terhadap wanita, penyakit, dll.
c.  Menceritakan  pengalaman,  pembicara  langsung  menyampaikan pengalaman  yang  berhubugan  dengan  isi  pidato.  Menceritakan pengalaman  jarang  menemui  kegagalan,  karena  ia  menghayati
pengalamannya.
d.  Memperkenalkan  diri,  biasanya  dilakukan  oleh  pembicara  yang memasuki lingkungan baru.
e.  Menghubungkan  dengan  peristiwa  yang  sedang  diperingati,  biasanya
dipakai  dalam  pidato memperingati  hari  bersejarah,  bangunan  baru atau orang besar yang sudah tiada.
f.  Memberikan kebanggaan atas prestasi.
g.  Menghubungkan dengan suasana emosi yang sedang mencakup khalayak
h.  Menyampaikan  gambaran  umum,  pembicara  hanya  menyampaikan duduk kasus umum berkaitan dengan isi pidato.
i.  Menyebutkan  fakta  pendengar,  cara  ini  begitu  sulit  karena  pembicara hanya  “membaca”  keadaan  pendengar  terutama  keadaan  yang  baik-baik, mulai dari penampilan pakaian, kehadiran, semangat hingga pada sorot mata
j.  Menyebutkan  contoh  nyata,  peristiwa  yang  berhubungan  dengan  isi pidato sanggup dimanfaatkan untuk membuka pidato.
k.  Menunjukkan  benda  peraga,  menunjukkan  benda  atau  masalah  yang ada hubungannya dengan pidato.

 Berikut ialah teknik pembukaan ceramah berdasarkan Cale Carnegie
a.  Hindari  pernyataan  minta  maaf.  Merupakan  suatu  kesalahan  ketika memulai suatu pidato dengan ucapan minta maaf. Audiens tiba untuk mendengarkan  sesuatu  yang  penting,  bukan  untuk  mendengar pernyataan  maaf,  karena  itu  akan  mengurangi  minat  audiens  untuk mendengarkan pidato selanjtnya.
b. Membangkitkan  rasa  ingin  tahu. Membangkitkan  rasa  ingin  tahu  bisa dilakukan dengan banyak cara. Yaitu dengan membuat pernyataan atau dongeng  yang   membuat  orang  penasaran,  ketika  penasaran maka  orang akan terus menyimak apa yang kita sampaikan. Cara kedua bisa dengan
melontarkan  pertanyaan  yang  memancing  rasa  ingin  tahu  audiens, pertanyaan bisa bermacam-maca, sesuai situasi dan kondisi yang terjadi pada ketika itu
c. Memulai  dengan  cerita  sendiri. Dengan  bercerita  tentang  pengalaman yang  kita  hadapi  sendiri  akan  sangat menyenangkan,  tentunya  dengan kalimat yang sempurna dan menarik.
d. Memulai  dengan  contoh.  Kebanyakan  suatu  pembicaraan  dimulai dengan uraian-uraian yang abstrak. Padahal sebetulnya hal  itu  tidak perlu,  karena  akan  lebih  baik  jika  segera  dimulai  dengan  salah  satu pola hidup, dengan uraian-uraian yang umum, gampang dimengerti dan
menarik.
e. Memperlihatkan suatu benda sebagai pola nyata.
f.  Mengutip perkataan orang-orang terkenal

Selain  itu ada beberapa  cara  yang ditawarkan oleh Balqis Khayyirah untuk membuka pembicaraan yang hebat dan memukau.
a.  Dimulai dengan pernyataan provokatif atau pertanyaan pembuka.
b. Dimulai dengan cara bercerita. Cerita bisa membuat  imajinasi  audiens menjadi  berkembang  dan  tentunya  akan  lebih  mudah  mendapatkan perhatian, tentu saja dengan dongeng yang relevan dengan bahan ceramah.
c. Memperkenalkan diri dengan teknik Peale, contohnya “ Nama saya (jeda 3 detik) Stanis (jeda 3 detik) Laus (jeda 3 detik).
d. Bukalah  dengan  video  clip  yang  menarik  dan  sesuai  dengan  materi ceramah.


Sumber http://makalahahli.blogspot.com

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "Teknik Pembukaan Ceramah"

Posting Komentar