Teknologi Jalan Yang Menyerap Air Hujan
Ide ihwal struktur jalan yang menyerap air
Jalan yang bisa menyerap air dibentuk menurut fenomena banjir dan genangan air di jalanan dikala hujan. Kebanyakan drainase kota tidak bisa menampung air yang berasal dari jalan, ditambah lagi air juga mengalir dari rumah penduduk.Jalan merupakan infrastruktur transportasi yang sangat diharapkan oleh tempat permukiman insan dikala ini. Jalan raya merupakan ruang sirkulasi untuk sanggup dilalui kendaraan darat menyerupai mobil, sepeda motor, truk dan bus yang melayani banyak sekali kebutuhan manusia. Jalan kendaraan di perkotaan biasanya dibentuk dengan materi perkerasan yang kedap air sehingga dikala hujan air banyak menggenangi jalanan kota.
Daerah perkotaan sangat rentan terhadap banjir bandang. Permukaan buatan manusia, menyerupai aspal, menyerap air jauh lebih sedikit daripada tanah dan hujan lebat sanggup dengan cepat membanjiri sistem drainase air di kota. Ketika kota besar di dunia terus mengalami urbanisasi dan jumlah pemukiman penduduk meningkat, drainase alami tidak ada lagi sehingga seluruh air hujan tumpah ke jalan dan menjadikan banjir.
Teknologi Jalan yang Menyerap Air Hujan |
Untuk itu munculah ilham pembuatan jalan yang bisa menyerap air hujan untuk mencegah banjir dan mengurangi genangan air yang sanggup mengganggu keselamatan kemudian lintas. Topmix Permeable, merek dari perusahaan berjulukan Tarmac asal Inggris bisa memproduksi beton sebagai materi jalan yang cepat kering, sanggup menyerap sampai 1.000 liter air per menit per meter persegi.
Tarmac, perusahaan yang membuat Topmix Permeable, baru-baru ini merilis video sebuah truk yang menuangkan 4.000 liter air ke permukaan tempat parkir. Air diserap secara instan, seolah mengalir ke lubang yang tersembunyi. Ini seakan-akan merupakan sesuatu yang asing namun sejatinya merupakan bab dari teknologi materi bangunan yakni beton yang berpori besar.
Cara kerja struktur jalan yang menyerap air
Beton berpori Topmix Permeable dari Tarmac tidak memakai beton berbasis pasir, Tarmac memakai sesuatu yang disebut beton tanpa denda. Itu terdiri dari potongan-potongan kecil granit hancur yang dikemas bersama-sama. Campuran itu sangat kering, potongan-potongannya dikemas cukup longgar untuk memungkinkan air melewatinya. Sistem ini sanggup mengakomodasi tiga desain yaitu : infiltrasi penuh, infiltrasi parsial, dan redaman penuh.- Infiltrasi penuh mengacu pada sistem di mana semua air melewati Topmix untuk mengalir ke tanah di bawahnya. Ini sangat berkhasiat di daerah berair yang tingkat absorpsi air tanahnya tinggi.
- Infiltrasi parsial melibatkan penghalang semi-permeabel di bawah Topmix yang bertindak sebagai sistem drainase ke selokan atau susukan air terdekat - berkhasiat ketika lapisan di bawah Topmix tidak sanggup dilewati air dengan sendirinya.
- Redaman penuh memakai sistem penangkapan untuk menyimpan semua air yang mengalir melalui Topmix. Opsi ini paling berkhasiat di daerah dengan air kotor dan tingkat daur ulang yang tinggi, alasannya air yang ditangkap sanggup dipakai kembali nantinya.
Manfaat dan kelemahan penerapan jalan yang menyerap air
Setiap satuan persegi beton Topmix sanggup menyerap air melalui 36.000 milimeter air per jam, atau sekitar 880 galon setiap menit. Ini membuat jalan bisa lebih cepat kering ketika diguyur air hujan sehingga jalan tetap kondusif dilalui banyak sekali jenis kendaraan dikala hujan. Jalanan yang kering juga membuat roda kendaraan tidak slip saaj hujan.Namun yang masih menjadi pertanyaan untuk teknologi jalan ini ialah daya tahannya dalam skala hemat biar bisa diterapkan untuk pembangunan jalan di seluruh dunia. Teknologi ini tentunya jauh lebih mahal dari jalan aspal atau jalan beton biasa yang masih sanggup dibeli oleh sebagian besar negara di dunia.
Selain itu, daya tampung jalan ini juga dipertanyakan, apakah bisa untuk menampung kemudian lintas perkotaan yang padat dan dipenuhi kendaraan besar menyerupai truk dan bus. Di sisi lain perkerasan beton permeabel ialah jenis material membutuhkan pemeliharaan yang berat alasannya adanya potensi penyumbatan. Saat air mengalir melalui beton, air sanggup bercampur dengan kotoran jalanan dan mengeras di dalam pori, ini sanggup mengurangi permeabilitas (daya serap). Sumber http://www.arsitur.com
0 Response to "Teknologi Jalan Yang Menyerap Air Hujan"
Posting Komentar