Standar Perencanaan Tangga : Syarat Tinggi, Lebar Dan Panjang Pijakan

Tangga yakni sistem transportasi vertikal terpenting dalam arsitektur bangunan bertingkat. Meskipun sudah ada lift dan escalator, namun tangga harus tetap ada sebagai cara terakhir untuk naik ke tingkat bangunan terutama ketika darurat. Untuk bangunan bertingkat sangat penting untuk mengetahui hukum menciptakan tangga sehingga tangga tidak terlalu tinggi namun tetap irit ruang.

Tangga yakni sistem transportasi vertikal terpenting dalam arsitektur bangunan bertingkat Standar Perencanaan Tangga : Syarat Tinggi, Lebar dan Panjang Pijakan
Standar Perencanaan Tangga - pinterest


Tangga yang terlalu tinggi menciptakan penggunanya cepat lelah dan berbahaya terutama jikalau dilewati dalam keadaan darurat. Jatuh dari tangga sanggup menimbulkan konsekuensi yang jelek bagi pengguna bangunan. Makara merencanakan tangga yang nyaman menjadi hal yang sangat penting.

Merencanakan Tangga yang Nyaman

Untuk sanggup naik tangga secara nyaman, maka perlu dipenuhi syarat perencanaan tangga sesuai standar ergonomi yang telah berlaku umum. Standar perencanaan tangga memakai hitungan dengan rumus dua kali jenjang (tinggi) ditambah satu kali panjang pijakan datar (panjang) = 2T + P sekitar 58 cm hingga dengan 63 cm.

Ukuran-ukuran tersebut diatas menurut logika ukuran kaki pada umumnya dan langkah orang yang menggunakannya. Jika tangga terlalu terjal untuk dinaiki sekaligus, makan kita sanggup melandaikannya dengan cara menunjukkan dua tangga atau dengan menunjukkan bordes tangga (lantai istirahat).

Jika tangga berbentuk U sehinga ada balok diatasnya, perlu diperhatikan tinggi bebas untuk sanggup lewat minimal 200 cm atau lebih, sehingga ketika lewat kepala orang tersebut tidak terbentur pada balok diatasnya. Bentuk  tangga harus diubahsuaikan dengan tata ruang dan arsitektur gedungnya, ruang yang tersedia, sehingga bentuk atau layoutnya sanggup bermacam-macam.

01. Menghitung Tangga dengan Mengetahui Ketinggian Antar Lantai

Sebelum menggambar skema tangga pada denah, hal pertama yang harus kita perhatikan yakni ketinggian antar lantai. Ketinggian antar lantai maksudnya disini contohnya tinggi dari 1 ke lantai 2 dihitung dari level lantai yang sudah difinishing (misalnya level lantai yang sudah dipasang keramik).

Dengan mendapat ukuran ini, barulah kita sanggup memperoleh jumlah anak tangga dan ketinggian masing-masing anak tangga. Dengan adanya ketinggian dan jumlah annak tangga barulah kita sanggup memperkirakan bentuk tangga yang sesuai dengan ruangan yang ada.

Misalnya kita mempunyai bangunan atau rumah dengan ketinggian antar lantai 3,3 meter. Jika kita ingin menciptakan tangga yang sesuai standar, kita sanggup menentukan kombinasi paling anak tangga paling tinggi yaitu 16,5 cm dengan lebar pijakan 30 cm sehingga sanggup eksklusif dipasangi tile/lantai ukuran 30x30 cm. Lebar tangga contohnya 90 cm semoga eksklusif sanggup dipasangi 3 tile/lantai 30x30 cm.
  • 16,5 x 2 + 30 = 63 --> Sudah sesuai standar perencanaan tangga
  • Jumlah Anak Tangga = 3,3 m / 16,5 cm = 330 cm / 16,5 cm = 20 Anak Tangga
  • Atau dibalik, Tinggi anak tangga = 330 cm / 20 = 16,5 cm
  • Karena anak tangga berjumlah 20 maka :
  • Jika tangga lurus memerlukan panjang = (20-1) x 30 cm = 5.7 meter
  • Jika tangga berbentuk U maka memerlukan panjang = ((1/2x20)-1) x 30 cm = 2,7 meter, namun memerlukan lebar 1,8 meter dan suplemen bordes selebar anak tangga yaitu 90 cm sehingga panjang total menjadi 3,6 meter
  • Perencanaan tangga dalam bentuk lain sanggup dicari dengan memakai gambar

02 Merencanakan Tangga Lebih Awal

Untuk perencanaan bangunan atau rumah baru, metode ini sanggup dibalik, yaitu dengan merencanakan tangganya terlebih dahulu untuk mendapat ketinggian yang sesuai dengan perhitungan tangga yang dipakai sehingga bentuk maupun luasan ruang tangga sanggup ditentukan terlebih dahulu gres kemudian dipasang pada tata ruang bangunan.

03 Toleransi Untuk Rumah Tinggal

Dalam pengalaman saya di lapangan, dalam pembuatan rumah tinggal bertingkat standar ini ternyata banyak ditoleransi alasannya yakni menyesuaikan dengan lahan rumah yang sempit dan kebutuhan akan ketinggian antar lantai semoga ruang lebih tinggi dan lega, maka anak tangga maksimal sanggup dibentuk setinggi 20 cm. Untuk standar orang Amerika yang mempunyai badan lebih tinggi sanggup dibentuk anak tangga setinggi 22 cm.

Sementara anak tangga dibentuk miring dan overlap sehingga sanggup masuk ke dalam sekitar 2 cm. Ini akan mengurangi panjang pijakan sehingga lebih irit ruang. Namun toleransi ini tidak sanggup berlaku untuk bangunan publik apalagi untuk proyek pemerintah.

Demikianlah mengenai Standar Perencanaan Tangga mencakup Syarat Tinggi, Lebar dan Panjang Pijakan. semoga sanggup membantu teman-teman yang ingin merancang atau membangun rumah atau sekedar ingin tahu wacana perancangan tangga pada bangunan.

Referensi : 

  • https://www.wonkeedonkeerichardburbidge.co.uk/building-regulations-explained/

Sumber http://www.arsitur.com

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "Standar Perencanaan Tangga : Syarat Tinggi, Lebar Dan Panjang Pijakan"

Posting Komentar