Rumah Etika Matakali Maiwa - Sulawesi Selatan

Rumah Adat Matakali Maiwa yaitu sebutan untuk rumah budpekerti yang ada di Desa Matajang Kecamatan Maiwa Kabupaten Enrekang, Sulawesi Selatan. Rumah ini terdibagi atas tiga bab yaitu kepala (atas), tubuh (tengah), dan kaki (bawah). Ketiga bab rumah ini menjadi satu kesatuan yang tidak sanggup dipisahkan dan sangat mengutamakan fungsi ruang.

Rumah Adat Matakali Maiwa yaitu sebutan untuk rumah budpekerti yang ada di Desa Matajang Kecama Rumah Adat Matakali Maiwa - Sulawesi Selatan
Rumah Adat Matakali Maiwa - img by Zulkarnain AS


Di dalam Rumah Adat Matakali Maiwa terdapat banyak arti filosofi dan makna yang diambil dari penafsiran masyarakat terhadap fenomena alam serta budpekerti dan tradisi secara turun menurun dari nenek moyang mereka. Namun seiring perkembangan zaman dan berkembangnya teknologi rumah modern, banyak masyarakat di sana justru tidak mengetahui makna dari filosofi rumah budpekerti mereka sendiri.

Hasil penelitian mengatakan bahwa hirarki spasial vertikal rumah Adat Matakali Maiwa semakin ke atas semakin agung. Pembagian spasialnya terdiri dari tiga bab meliputi  “Para” yang berfungsi sebagai kawasan penyimpanan benda-benda sakral dan alat-alat yang akan dipakai saat  program adat. “Ale Bola” yaitu ruang untuk berkumpulnya pemangku adat, imam desa dan masyarakat dalam program adat. “Awa Bola” merupakan ruang yang dipakai sebagai penyimpanan peralatan kerja dan materi baku.

Rumah Adat Matakali Maiwa merupakan tipe rumah panggung yang terdiri dari spasial vertikal dan horizontal, spasial tersebut terbentuk oleh tiang-tiang secara vertikal dan pasak secara horizontal. Mattulada dalam Koentjaraningrat (1999) juga menjelaskan, bahwa spasial rumah tradisional digolongkan berdasarkan fungsinya, yaitu secara vertikal dan horizontal yang keduanya masing-masing dibagi menjadi tiga bab utama. Dari segi bentuk ruang rumah tradisional Bugis berbentuk segi empat memanjang ke belakang yang sering disebut dengan istilah sulapaeppamerupakan pandangan terhadap alam semesta secara universal.

Rumah Adat Matakali Maiwa direncanakan tanpa melibatkan seorang arsitek profesional, melainkan dengan memakai sanrobola, yaitu seorang yang andal di dalam hukum dan falsafah rumah tradisional dan panrita bola (tukang ahli). Perancangan rumah ini dilakukan dengan tujuan untuk mencari bentuk keselarasan hidup antara insan dengan Tuhan, insan dengan insan dan insan dengan alam.

Rumah Adat Matakali Maiwa mempunyai makna simbolis sekaligus mempunyai sisi fungsional didalamnya. Secara horisontal, pembagian ruang spasial Rumah Adat Matakali identik dengan pembagian ruang rumah tradisional lainnya. Berbeda dengan pembagian ruang spasial secara vertikal, yang didasarkan pada kosmologi mikrokosmos yaitu pembagian rumah Bugis dibagi pula atas tiga tingkatan, yaitu: rakkeang (loteng, kepala), allebola(badan rumah), dan awa bola (kolong rumah, kaki).

Rumah Adat Matakali Maiwa yaitu sebutan untuk rumah budpekerti yang ada di Desa Matajang Kecama Rumah Adat Matakali Maiwa - Sulawesi Selatan
Para, Ale bola, Awa bola

Tangkeballa

Tangkeballa atau "Para" merupakan bab kepala dari rumah Adat Matakali Maiwa yang fungsi utamanya sebagai ruang penyimpanan benda-benda pusaka dan alat-alat yang akan dipakai dikala program adat. Adapun sala satu program budpekerti yang sangat penting bagi warga "Matakali - Matajang" yaitu "maccera tomanurung" yang biasanya digelar sekali dalam kurun waktu 2 tahun.

Aturan budpekerti yang berlaku di rumah budpekerti ini melarang masyarakat memasuki bab para, hanya pemangku budpekerti boleh di naik dan memasuki ruang para ini. Oleh balasannya benda-benda pusaka ditempatkan di loteng rumah sebagai kawasan tertinggi pada struktur bangunan yang merupakan kawasan paling sakral dan agung.

Alebola

Alebola yaitu tubuh rumah yang terdiri dari lantai dan dinding yang terletak antara lantai dan para yang mempunyai dimensi ruang yang cukup besar yakni sekitar 22×15 meter terdiri dari parriwa, bala saji, ruang pertemuan, dan dapur.

Awabola

Awa bola, yaitu kolong yang terletak pada bab bawah rumah, yakni antara lantai dengan tanah. Ruang ini merupakan bab yang paling profan yang difungsikan sebagai kawasan bekerja pada dikala program MacceraTo’Manurung.

Demikianlah mengenai Rumah Adat Matakali Maiwa mempunyai makna simbolis sekaligus mempunyai sisi fungsional didalamnya. Semoga bermanfaat dan sanggup menambah wawasan khususnya wacana arsitektur nusantara.

Referensi :

  • Zulkarnain AS. Hirarki Spasial Vertikal Rumah Adat Matakali Maiwa. 
  • Wasilah & Hildayanti, A., (2016). Filosofi Penataan Ruang Spasial Vertikal Pada Rumah Tradisional Saoraja Lapinceng Kabupaten Barru.
  • AS, Zulkarnain., (2015). Kecenderungan wujud Arsitektur Traditional Duri terhadap ArsitekturTradisional Bugis dan Toraja di Kabupaten Enrekang.
  • Saing, A. M. (2010). Arsitektur Tradisional Rumah budpekerti Bugis Makassar. Indira Art. Makassar.
  • Hamka, Antariksa, Lisa Dwi Wulandari. (2015). Hirarki spasial bola ugi Di dusun kajuara kabupaten bone Sulawesi Selatan

Sumber http://www.arsitur.com

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "Rumah Etika Matakali Maiwa - Sulawesi Selatan"

Posting Komentar