Jenis Rangka Baja Dan Aplikasinya Pada Bangunan

Baja ialah materi yang sangat berpengaruh namun relatif ringan. Pipa baja berdiameter 25mm sanggup menahan beban tarik sampai 20.000 Kg (20 ton). Kekuatan besar ini sangat bermanfaat bagi struktur bangunan apapun. Struktur Rangka baja ialah tren struktur yang sedang berkembang di dunia termasuk di Indonesia.

Keunggulan penting lainnya dari struktur baja ialah fleksibilitasnya. Baja bisa bengkok tanpa retak, yang merupakan laba besar lainnya. Bangunan baja sanggup melentur dikala didorong ke satu sisi sehingga kondusif dari angin atau bahkan gempa bumi. Karakteristik ketiga baja ialah plastisitas atau keuletannya, dikala mendapatkan benturan dahsyat tidak akan tiba-tiba pecah ibarat kaca, tetapi perlahan-lahan membengkokkan bentuknya.

Namun baja dengan cepat kehilangan kekuatannya pada perkara kebakaran bangunan. Pada suhu 500 derajat celsius (930 derajat F), baja ringan sanggup kehilangan hampir setengah kekuatannya. Inilah yang terjadi pada runtuhnya Menara Perdagangan Dunia pada tahun 2001. Oleh sebab itu, baja pada bangunan harus dilindungi dari api atau suhu tinggi yang biasanya dilakukan dengan membungkusnya dengan papan atau materi khusus yang tahan api.

Baja ialah materi yang sangat berpengaruh namun relatif ringan Jenis Rangka Baja dan Aplikasinya pada Bangunan
Jenis Rangka Baja dan Aplikasinya

Aplikasi Struktur baja pada bangunan :

Konstruksi baja paling sering dipakai pada bangunan-bangunan berikut :
  • Bangunan bertingkat tinggi (highrise) sebab kekuatannya, bobotnya rendah, dan kecepatan konstruksinya
  • Bangunan industrial (pabrik) sebab kemampuannya membuat ruang bentang besar dengan biaya rendah
  • Bangunan gudang sebab alasan bentangan lebar, harga yang murah dan perawatan minim
  • Bangunan perumahan modern sebab berpengaruh dan awet
  • Bangunan semi permanen sebab baja sanggup dibentuk sebagai bangunan knock down (bongkar pasang)

Jenis konstruksi dan fabrikasi baja

Ada beberapa jenis konstruksi bangunan baja. Konstruksi baja juga sering disebut fabrikasi baja.

Fabrikasi Baja Konvensional

Fabrikasi Baja Konvensional ialah dikala tim perakit baja memotong materi baja dengan panjang yang benar, dan lalu mengelasnya untuk membuat bentuk struktur. Ini sanggup dilakukan sepenuhnya di lokasi konstruksi yang padat karya, atau sebagian dikerjakan di bengkel untuk menyediakan kondisi kerja yang lebih baik dan mengurangi waktu.

Konstruksi Baja Baut

Konstruksi Baja Baut terjadi dikala perakit baja memproduksi komponen baja yang sudah jadi dan dicat, yang lalu dikirim ke lokasi dan hanya dikunci dengan baut di tempatnya. Ini ialah metode konstruksi baja yang disukai, sebab sebagian besar fabrikasi sanggup dilakukan di bengkel, dengan mesin, pencahayaan, dan kondisi kerja yang tepat.

Ukuran komponen diatur oleh ukuran truk atau trailer tempat mereka dikirim, biasanya dengan panjang maksimal 6m (20ft) untuk truk normal atau 12m (40ft) untuk truk trailer panjang. Karena satu-satunya pekerjaan yang harus dilakukan di lokasi ialah mengangkat materi baja ke tempatnya (dengan crane), pekerjaan di lokasi sangat cepat. Bangunan pra-rekayasa ialah teladan konstruksi baja yang dirancang, dibuat, dikapalkan, dan didirikan oleh satu perusahaan kepada pemiliknya.

Konstruksi Baja Ringan

Konstruksi Baja Ringan  ialah jenis konstruksi yang umum untuk perumahan dan bangunan kecil. Caranya ibarat dengan konstruksi rangka kayu, kecuali bahwa belahan baja ringan dipakai sebagai pengganti kayu. Baja ringan ialah baja yang berbentuk lembaran baja tipis (1-3mm) yang telah dibengkokkan menjadi bentuk C-section atau Z-section.

Perbandingan Berat struktur rangka baja

Pertimbangkan sebuah bangunan satu lantai berukuran 5 x 8 m (16 x 26 kaki). Pertama-tama mari kita coba buat ini dalam beton, dengan empat kolom di sudut-sudut, balok yang membentang di antara kolom, dan pelat beton tebal 150mm di belahan atas. Struktur ibarat itu akan berbobot sekitar 800 kg / m2, atau 32 Ton ( Total 32.000 kg).

Jika kita membuat dengan baja sebagai gantinya, dengan atap miring, beratnya hanya sekitar 65 kg / m2 Bangunan rangka baja hanya akan berbobot 2,6 ton (2.600 kg). Kaprikornus bangunan beton 12 kali lebih berat dari bangunan baja. Ini gres untuk struktur satu lantai saja. Bangunan rangka baja berbobot rendah berarti harus dikaitkan dengan berpengaruh ke fondasi untuk melawan kekuatan angin, kalau tidak maka sanggup diterbangkan angin ibarat payung.

Kelebihan struktur baja :

Struktur baja mempunyai kelebihan sebagai berikut :
  • Baja sangat cepat untuk dibangun di lokasi, sebab banyak pekerjaan sanggup dilakukan di pabrik (pra-konstruksi).
  • Baja juga fleksibel, yang membuatnya sangat baik dalam melawan kekuatan dinamis (perubahan) ibarat angin atau gempa.
  • Tersedia banyak sekali ukuran dan kebutuhan belahan struktural yang sudah jadi, ibarat bentuk I, C, dan L
  • Baja sanggup dibentuk untuk desain dengan bentuk apa pun, dan bisa dikombinasikan dengan segala jenis materi bangunan lainnya
  • Tersedia bermacam-macam metode penyambungan, ibarat perbautan, pengelasan, dan paku tembak

Kekurangan struktur baja :

Struktur baja mempunyai kelemahan sebagai berikut:
  • Baja akan kehilangan kekuatan pada suhu tinggi, dan rentan terhadap kebakaran.
  • Baja rentan terhadap korosi di lingkungan yang lembab atau laut.
  • Di Beberapa tempat di Indonesia baja masih tergolong sangat mahal dibanding kayu dan beton
  • Perlu tukang khusus baja untuk mengerjakannya

Demikianlah mengenai Struktur Rangka Baja dan Jenisnya, Semoga bermanfaat dan sanggup menambah wawasan teman-teman sekalian.

Referensi :

  • http://www.understandconstruction.com/steel-frame-structures.html
  • https://www.buildusingsteel.org/build-using-steel/structural-steel-framing
  • https://en.wikipedia.org/wiki/Steel_frame

Sumber http://www.arsitur.com

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "Jenis Rangka Baja Dan Aplikasinya Pada Bangunan"

Posting Komentar