√ Bisnis Kerajinan Limbah Pinus Ini Ketiban Rezeki Asian Games

 tak hanya menjadi ladang rezeki bagi pegiat bisnis suvenir berbentuk wayang √ Bisnis Kerajinan Limbah Pinus Ini Ketiban Rezeki Asian Games


Perhelatan Asian Games 2018 di Jakarta dan Palembang Agustus nanti, tak hanya menjadi ladang rezeki bagi pegiat bisnis suvenir berbentuk wayang. Perajin suvenir dari materi limbah kayu pinus di Kabupaten Karanganyar ini juga ketiban untung. Mereka dipercaya menciptakan banyak sekali pernik Asian Games menyerupai gantungan kunci, hiasan kulkas, dan jam dinding.


Sekitar satu kilometer dari jalan utama Solo-Tawangmangu, menuju Desa Karang, Kecamatan Karangpandan, sebuah bangunan terbuka berdinding watu bata, terlihat ramai pekerja. Mereka perajin-perajin limbah kayu pinus, yang sudah menjadi perajin selama belasan tahun. Para warga Desa Karang ini boleh jadi tersenyum lebih lebar sehabis menerima pesanan yang lain dari biasanya.


Giyarto sang pemilik bisnis kerajinan suvenir di Karang ini menerima pesanan suvenir Asian Games 2018 dari Jakarta, berupa gantungan kunci, hiasan kulkas, dan jam dinding. Uniknya semua suvenir Asian Games 2018 tersebut, dibentuk Giyarto memakai limbah kayu pinus.


Pengerjaan dilakukan mulai dari menciptakan pola, pemotongan, sampai finishing yakni pinjaman warna dan pembuatan lubang gantungan kunci. Seluruh pengerjaan dilakukan semi manual dengan memakai mesin menyerupai grinda dan bor.


“Saya punya teman bab pemasaran di Jakarta. Adanya event Asian Games ini, saya disuruh mengajukan sampel untuk maskot Asian Games. Pengajuan tahap pertama ke Pemerintah Daerah DKI Jakarta total ada 4.000 buah suvenir,” ungkap Giyarto dikala ditemui di workshopnya.


Sebanyak 4.000 buah suvenir harus diselesaikan Giyarto sebelum bulan Juli. Suvenir tersebut terdiri dari gantungan kunci, hiasan kulkas, dan jam dinding. Terdapat 3 motif maskot Asian Games untuk masing-masing jenis suvenir, yaitu Bhin-Bhin si burung cendrawasih, Atung si rusa bawean, dan Kaka si warak bercula satu.

style="display:block"
data-ad-client="ca-pub-6037247388376359"
data-ad-slot="5485024081"
data-ad-format="link">



 tak hanya menjadi ladang rezeki bagi pegiat bisnis suvenir berbentuk wayang √ Bisnis Kerajinan Limbah Pinus Ini Ketiban Rezeki Asian Games


Surga Pinus


Bukan diam-diam lagi bila Kecamatan Karangpandan merupakan surganya pohon pinus di dataran tinggi Kabupaten Karanganyar. Udara yang cuek serta masih asrinya alam Ngargoyoso menciptakan pohon pinus tumbuh subur di sana.


Namun, Giyarto dan kawan-kawan hanya memakai limbah pinus saja. Limbah tersebut didapat dari produsen mebel di sekitar workshop milik Giyarto yang sudah tak terpakai. Pemilihan limbah pun dilakukan sesuai dengan ukuran dan contoh kerajinan yang akan dibuat.


Melimpahnya limbah pohon pinus menjadi laba tersendiri bagi Giyarto, terlebih dalam proses penyelesaian pesanan suvenir Asian Games.


“Bahan baku di sini juga melimpah terutama kayu limbah. Cuma ya tenaganya kurang terampil, terpaksa saya turun tangan khususnya dikala finishing,” ujar Giyarto.


 tak hanya menjadi ladang rezeki bagi pegiat bisnis suvenir berbentuk wayang √ Bisnis Kerajinan Limbah Pinus Ini Ketiban Rezeki Asian Games


Mainan Anak


Selain mendapatkan pesanan suvenir Asian Games, Giyarto sehari-hari biasa menciptakan mainan anak-anak. Berbagai mainan tradisional dibentuk Giyarto dan dipasarkan ke sejumlah kawasan termasuk Jakarta. Satu buah mainan maupun suvenir Asian Games biasa dihargai Giyanto ribuan sampai puluhan ribu rupiah per buah.


Ketelitian menjadi kunci sukses Giyarto selama ini. Namun, kali ini Giyarto dituntut lebih teliti, alasannya yaitu produk kerajinannya akan dilihat banyak orang dari banyak sekali negara di Asia. Ia pun mengaku bahagia menerima pesanan tersebut. Selain menjadi pengalaman baru, ia juga berharap akan membawa berkah bagi perajin limbah pinus ke depannya.

style="display:block; text-align:center;"
data-ad-layout="in-article"
data-ad-format="fluid"
data-ad-client="ca-pub-6037247388376359"
data-ad-slot="7037953167">



Giyarto mengaku tenggat waktu sampai bulan Juli merupakan tahap pertama. Untuk suvenir berupa gantungan kunci dan hiasan kulkas telah mencapai akad dengan pihak Jakarta. Ia pun tinggal menunggu deal desain produk suvenir jam dinding.


Giyarto pun berharap akan ada tahap kedua sehabis Juli. “Untuk gantungan kunci dan hiasan kulkas kami mematok harga empat ribu rupiah per buah,” tutup Giyarto. (/Rizki)



Sumber aciknadzirah.blogspot.com

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "√ Bisnis Kerajinan Limbah Pinus Ini Ketiban Rezeki Asian Games"

Posting Komentar