9 Posisi Pintu Masuk Rumah Sesuai Arsitektur Tradisional Bali

Membuat pintu masuk rumah di Bali ternyata dilarang sembarangan, ada banyak faktor yang memilih letak sebuah pintu masuk rumah tradisional bali. Ketika pekarangan rumah menghadap jalan dengan orientasi ke utara aturannya akan berbeda dengan rumah yang menghadap ke selatan.

Membuat pintu masuk rumah di Bali ternyata dilarang sembarangan 9 Posisi Pintu Masuk Rumah sesuai Arsitektur Tradisional Bali
9 Posisi Pintu Masuk Rumah sesuai Arsitektur Tradisional Bali - img by cakepane.blogspot.com


Bali selain punya kekayaan alam budaya ternyata juga menyimpan arsitektur yang melegenda. Di Bali rumah-rumah dan bangunan lainnya selalu dibangun atas dasar hukum yang mengacu pada asta kosala kosali dan asta bumi. Aturan ini ibarat hukum feng shui di Cina, namun spesifik untuk bangunan tradisional Bali saja.

I Nyoman Suweta, S.Ag dalam bimashindusultra.blogspot.com memberikan bahwa dalam menciptakan pintu keluar-masuk pekarangan rumah, terlebih dahulu karang tersebut dibagi sembilan, kemudian ditarik ketekan (hitungan) dari kiri ke kanan. Hal ini juga sama ibarat yang ada dalam situs kalenderbali.org wacana posisi terbaik untuk memilih pintu rumah sesuai orientasi mata angin ibarat berikut ini :

Pintu Rumah menghadap ke Utara

Membuat pintu masuk rumah di Bali ternyata dilarang sembarangan 9 Posisi Pintu Masuk Rumah sesuai Arsitektur Tradisional Bali
ketekan (perhitungan) untuk pemedal (pintu rumah bali) yang menghadap ke utara

Untuk pemedal atau pintu masuk yang menghadap ke Utara, ketekan atau perhitungannya dengan cara membagi 9 lebar lahan dan kemudian dihitung dari Barat ke Timur dengan rincian sebagai berikut :
  1. Polih arta saking tan becik = mendapat harta dari cara tidak baik (tidak baik)
  2. Sugih = kaya (sangat baik)
  3. Madue Santana = mempunyai anak (baik)
  4. Edalemin anak= kasihan pada orang lain (baik)
  5. Sering meweh = sering susah (tidak baik)
  6. Sugih = kaya (sangat baik)
  7. Sugih saking rabi = kaya alasannya yakni istri (baik)
  8. Meweh saking anak lian= susah alasannya yakni orang lain (tidak baik)
  9. Sering meweh = sering susah/sakit

Pintu Rumah menghadap ke Timur

Membuat pintu masuk rumah di Bali ternyata dilarang sembarangan 9 Posisi Pintu Masuk Rumah sesuai Arsitektur Tradisional Bali
ketekan (perhitungan) untuk pemedal (pintu rumah bali) yang menghadap ke timur

Untuk pemedal atau pintu masuk yang menghadap ke Timur, ketekan atau perhitungannya dengan cara membagi 9 lebar lahan dan kemudian dihitung dari Utara ke Selatan dengan rincian sebagai berikut :
  1. Maduwe Sentana = mempunyai anak (baik)
  2. Sering meweh = sering susah (tidak baik)
  3. Kawon = tidak baik (tidak baik)
  4. Wikan = cerdik (baik)
  5. Kapaten = meninggal (tidak baik)
  6. Rahayu = selamat (sangat baik)
  7. Sugih = kaya (sangat baik)
  8. Kaceda = celaka (tidak baik)
  9. Suka = bahagia (sangat baik)

Pintu Rumah menghadap ke Selatan

Membuat pintu masuk rumah di Bali ternyata dilarang sembarangan 9 Posisi Pintu Masuk Rumah sesuai Arsitektur Tradisional Bali
ketekan (perhitungan) untuk pemedal (pintu rumah bali) yang menghadap ke selatan

Untuk pemedal atau pintu masuk yang menghadap ke Selatan, ketekan atau perhitungannya dengan cara membagi 9 lebar lahan dan kemudian dihitung dari Timur ke Barat dengan rincian sebagai berikut :
  1. Manggihdosa = mendapat dosa (tidak baik)
  2. Polihistri = mendapat istri (baik)
  3. Polihbhoga = mendapat masakan (sangat baik)
  4. Kasiddhan = mampu, berhasil (sangat baik)
  5. Sadarana = hidup sederhana (sedang)
  6. Sering meweh = sering susah (tidak baik)
  7. Bingbang = ragu (tidak baik)
  8. Rahayu = selamat (sangat baik)
  9. Kapandungan = kecurian (tidak baik)

Pintu Rumah menghadap ke Barat

Membuat pintu masuk rumah di Bali ternyata dilarang sembarangan 9 Posisi Pintu Masuk Rumah sesuai Arsitektur Tradisional Bali
ketekan (perhitungan) untuk pemedal (pintu rumah bali) yang menghadap ke barat

Untuk pemedal atau pintu masuk yang menghadap ke Barat, ketekan atau perhitungannya dengan cara membagi 9 lebar lahan dan kemudian dihitung dari Selatan ke Utara dengan rincian sebagai berikut :
  1. Sering sungkan = sering sakit (tidak baik)
  2. Kerahuang anak lingsir = kedatangan orang bau tanah (suci) (baik)
  3. Masantana = mempunyai anak (baik)
  4. Kasorang rabi = direndahkan istri/suami (tidak baik)
  5. Kapandungan = kecurian (tidak baik)
  6. Suka = bahagia (sangat baik)
  7. Rahayu = selamat (sangat baik)
  8. Manggih dosa saking oka = mendapat dosa dari anak (tidak baik)
  9. Tiwas = miskin (tidak baik)

Catatan : Dari beberapa buku dan sumber yang saya baca, ada beberapa perbedaan tafsiran diantara sumber-sumber lainnya, sementara saya memakai sumber dari bimashindusultra. Makara untuk memastikan keakuratan perhitungan ini, hendaknya berkonsultasi pribadi kepada para Undagi (arsitek tradisional) di Bali.

Referensi :

  • http://kalenderbali.org/pintupekarangan.php/
  • aciknadzirah.blogspot.com/search?q=cara-membuat-pemedal-pintu-masuk
  • WarigaDewasa, Sri ReshiAnandakusuma, Morodadi Denpasar Bali
  • Asta Kosala Kosali dan asta Bumi, I Wayan Bidja
  • Kamus Bahasa Bali, Sri Reshi Anandakusuma, Cv. Kayumas

Sumber http://www.arsitur.com

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "9 Posisi Pintu Masuk Rumah Sesuai Arsitektur Tradisional Bali"

Posting Komentar