Pengertian Sensor, Transduser Dan Aktuator

calon teknisi sanggup menyimak pembahasan dasar ini Pengertian Sensor, Transduser dan Aktuator

Dear sahabat BT, bahagia sanggup jumpa lagi. Hari ini Om BT bakal sharing ihwal Sensor, Transduser dan Aktuator. Pada postingan kali ini, Om BT  akan mengenalkan Pengertian Sensor, Transduser dan Aktuator. Bagi adik-adik SMK, mahasiswa dan calon-calon teknisi sanggup menyimak pembahasan dasar ini. 

Sensor, transduser dan Aktuator merupakan elemen sistem otomasi pada level 1, yaitu level paling bawah dari sistem otomasi. 

Sama mirip sistem badan manusia, dimana insan mempnyai panca indra atau lima sistem indra, yaitu indra perasa, indra penglihatan, indra pendengaran, indra peraba, indra penciuman, maka fungsi dari sensor dan transduser pada sistem otomasi mengindra besaran fisis yang penting untuk suatu proses atau sering disebut sebagai parameter proses. 

Parameter proses itu sanggup berupa, tekanan, aliran, level, temperatur, berat, berat jenis, sebutkan semua besaran atau parameter fisika yaitu potensial merupakan parameter yang penting dalam proses manufakturing atau proses produksi. 

Besaran fisis ini di indra dan diolah oleh level ke 2 dari hirarki sistem otomasi, yaitu Sistem Sensor dan Aktuator atau sering dikenal dengan Sistem Kendali.

Besaran masukan pada kebanyakan sistem kendali yaitu bukan besaran listrik, mirip besaran fisika, kimia, mekanis dan sebagainya. Untuk memakaikan besaran listrik pada sistem pengukuran, sistem pengontrolan, maka biasanya besaran yang bukan listrik diubah terlebih dahulu menjadi suatu sinyal listrik melalui sebuah alat yang disebut transduser.

Sistem Kendali/Sistem Sensor dan Aktuator (level 2 hirarki sistem otomasi) sesudah memproses masukan (input) dari sensor transduser, memperlihatkan keluaran (output) biasanya berupa sinyal pencetus pada Actuator (penggerak).

Pengertian Dasar Sensor dan Transduser

Sensor adalah alat untuk mendeteksi atau mengukur suatu besaran fisis berupa variasi mekanis, magnetis, panas, sinar dan kimia dengan diubah menjadi tegangan dan arus listrik. Sensor itu sendiri terdiri dari transduser dengan atau tanpa penguat atau pengolah sinyal yang terbentuk dalam satu sistem pengindera.

Dalam lingkungan sistem pengendali dan robotika, sensor memperlihatkan kesamaan yang mirip mata, pendengaran, hidung, pengecap yang kemudian akan diolah oleh kontroller sebagai otaknya.

Sensor merupakan transduser yang dipakai untuk mendeteksi kondisi suatu proses. Yang dimaksud transduser yaitu perangkat keras untuk mengubah info suatu bentuk energi ke info bentuk energi yang lain secara proporsional. 

Contoh : Sensor untuk mengukur level BBM dalam tangki mobil, besaran level atau posisi di konversikan ke sinyal transduser yang ada pada dashboard kendaraan beroda empat menjadi besaran tahanan kemudian diubah ke besaran listrik untuk ditampilkan.

D Sharon, dkk (1982), menyampaikan sensor yaitu suatu peralatan yang berfungsi untuk mendeteksi gejala-gejala atau sinyal-sinyal yang berasal dari perubahan suatu energi mirip energi listrik, energi fisika, energi kimia, energi biologi, energi mekanik dan sebagainya.

Contoh : Mata yaitu sensor penglihatan, pendengaran sebagai sensor pendengaran, kulit sebagai sensor peraba pada badan manusia, sedangkan thermistor yaitu sensor panas, LDR (light dependent resistance) sebagai sensor cahaya, pada sistem otomasi.

Transduser adalah alat yang mengubah suatu energi dari satu bentuk ke bentuk lain, yang merupakan elemen penting dalam sistem pengendali. 

Secara umum transduser dibedakan atas dua prinsip kerja yaitu: Pertama, Transduser Input sanggup dikatakan bahwa transduser ini akan mengubah energi non-listrik menjadi energi listrik. Kedua, Transduser Output yaitu kebalikannya, mengubah energi listrik ke bentuk energi non-listrik. 

William D.C, (1993), mengatakan transduser yaitu sebuah alat yang kalau digerakan oleh suatu energi di dalam sebuah sistem transmisi, akan menyalurkan energi tersebut dalam bentuk yang sama atau dalam bentuk yang berlainan ke sistem transmisi berikutnya. 

Transmisi energi ini sanggup berupa listrik, mekanik, kimia, optic (radiasi) atau thermal (panas). Contoh : Generator yaitu transduser yang merubah energi mekanik menjadi energi listrik, motor yaitu transduser yang merubah energi listrik menjadi energi mekanik, dan sebagainya.

Demikian sharing Om BT tentang Pengertian Sensor, Transduser dan Aktuator agar mempunyai kegunaan bagi yang membutuhkan. [bt]

Reference : 
Kementerian Pendidikan & Kebudayaan Direktorat Jenderal Peningkatan Mutu Pendidik & Tenaga Kependidikan, Th. 2013:Jakarta

Sumber http://www.blogteknisi.com

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "Pengertian Sensor, Transduser Dan Aktuator"

Posting Komentar