Organel Sel Dan Fungsinya, Lengkap!!!
Organel Sel Seperti yang telah di jelaskan di artikel sebelumnya perihal Struktur Sel, organel terdapat pada sitoplasma. Ada beberapa jenis organel antara lain ribosom, retikulum endoplasma, mitokondria, lisosom, tubuh golgi, sentrosom, plastida, vakuola, mikrotubulus, mikrofilamen, dan peroksisom. Nah, pada kesempatan kali ini akan mencoba menjelaskan mengenai Jenis-jenis dan Fungsi dari Organel Sel. Semoga bermanfaat. Check this out!!!
Organel atau organ kecil di dalam merupakan suatu struktur yang mempunyai membran pemisah terhadap matriks di sekelilingnya. Tiap-tiap organel mempunyai fungsi yang khas biar keteraturan dan keutuhan di dalam sel tetap terpelihara. Beberapa organel ada dalam sitoplasma, antara lain:
Organel Sel dan Fungsinya, LENGKAP!!! |
A. Nukleus
Nukleus atau inti sel merupakan organel yang terbesar di dalam sel, terdapat di semua sel eukariotik (sel yang materi pada dasarnya terbungkus membran). Pada umumnya sel mengandung satu nukleus, tetapi pada beberapa organisme ada yang lebih dari satu. Bentuk inti sel biasanya bulat, lonjong atau tidak beraturan, dengan garis tengah ± 10 nm dan panjang ± 20 nm, terletak di sekitar bab tengah sel.
Nukleus dibungkus oleh dua lapis membran lipoprotein yang masingmasing dipisahkan oleh celah sebesar 20 - 30 nm. Membran luar yang berbatasan dengan sitoplasma berafiliasi pribadi dengan retikulum endoplasma dan akibatnya ke membran plasma. Pada membran inti terdapat pori-pori yang memungkinkan pertukaran zat antara nukleus dan sitoplasma, contohnya RNA dan protein.
Matriks di dalam nukleus disebut nukleoplasma, di dalamnya terkandung banyak sekali macam enzim, protein, kromosom, dan nukleolus (anak inti). Komponen utama penyusun kromosom ialah protein dasar yang disebut histon dan DNA (asam dioksi ribonukleat). DNA merupakan substansi genetika yang bisa melaksanakan replikasi (mengganda) pada ketika sel berkembang biak (membelah diri). Pada ketika sel tidak sedang membelah, kromosom tampak menyerupai benang-benang halus yang panjang dan disebut kromatin. Jumlah kromosom pada sel banyak sekali spesies bervariasi, tetapi jumlah tersebut cenderung tetap pada setiap spesies. Nukleolus (anak inti) berbentuk bulat, terdapat di dalam nukleoplasma dan hanya tampak sesudah berakhirnya proses pembelahan sel. Nukleolus mempunyai tugas dalam sintesis RNA, ribosom yang akan dikeluarkan dari inti ke sitoplasma.
B. Retikulum Endoplasma
Retikulum endoplasma (RE) tersusun atas tumpukan kantung (rongga) dari membran yang sejajar dan membentuk suatu sistem yang tersebar menyerupai jala di seluruh bab sitoplasma. Struktur membrannya sama dengan membran plasma yang membentuk tubula (saluran), sisternae (rongga pipih), dan vesikula (gelembung).
Ruang-ruang yang terbentuk di antara membran yang sejajar menjadikan sistem RE tampak menyerupai saluran-saluran rumit dan pada beberapa bab berafiliasi dengan membran plasma atau membran nukleus. Retikulum endoplasma dibedakan atas:
- Retikulum Endoplasma berangasan (RE kasar), ialah retikulum endoplasma yang pada permukaan membrannya menempel sejumlah ribosom, yaitu suatu organel yang berperan pada sintesis protein. Protein hasil sintesis ribosom masuk ke sisterna dan ditranspor (melalui RE kasar) ke organel lain, contohnya tubuh golgi.
- Retikulum Endoplasma halus (RE halus), pada permukaan membrannya tidak ditempeli ribosom dan berperan pada sintesis lemak dan steroid. Hasil sintesis tersebut selanjutnya disekresikan ke dalam retikulum endoplasma untuk diangkut ke bagian-bagian sel lainnya, contohnya ke tubuh Golgi, vakuola atau dikeluarkan dari sel secara eksositosis. Retikulum Endoplasma hanya ditemukan pada sel eukariotik baik sel binatang maupun sel tumbuhan.
C. Ribosom
Ribosom merupakan organel berbentuk bundar yang tersusun atas nukleoprotein, yaitu senyawa protein dengan RNA. Pada sel prokariotik ribosom berukuran ± 20 nm, tetapi pada sel eukariotik ukurannya lebih kecil. Sebagian ribosom menempel pada membran retikulum endoplasma membentuk kelompok-kelompok yang disebut polisom, selebihnya tersebar di dalam sitosol, bahkan dijumpai pada organel lain menyerupai mitokondria dan kloroplas pada sel tumbuhan. Telah dikemukakan di atas bahwa ribosom berperan pada sintesis protein.
D. Badan Mikro
Badan mikro merupakan organel berbentuk bulat, tersusun atas selapis membran, tidak mempunyai struktur dalam dengan diameter 0,5-1,5 nm. Badan mikro merupakan organel yang dihasilkan dari retikulum endoplasma. Badan mikro dibedakan menjadi dua, yaitu peroksisom dan glioksisom.
- Peroksisom merupakan organel yang ditemukan pada jaringan fotosintesis tumbuhan (kloroplas), sedangkan pada binatang banyak dijumpai pada sel-sel hati dan ginjal. Peroksisom menghasilkan beberapa enzim metabolisme a – l. Enzim asam glikolat oksidasi yang berperan pada proses oksidasi glikolat menjadi asam glioksilat dan H2O2 yang merupakan salah satu rangkaian proses fotorespirasi pada tumbuhan. Hidrogen peroksida (H2O2) dihasilkan dari beberapa reaksi biokimia di dalam sel tumbuhan ataupun sel binatang yang bersifat racun. Selanjutnya, akan diuraikan oleh enzim katalase yang juga terdapat di dalam peroksisom menjadi senyawa yang tidak beracun.
- Glioksisom, menghasilkan enzim yang berfungsi untuk menguraikan molekul lemak menjadi karbohidrat selama perkecambahan, dalam reaksi ini pun dihasilkan H2O2 yang kelak akan diuraikan oleh enzim katalase. Kerja enzim katalase sangat cepat sekali, hal ini sanggup ditunjukkan dengan meneteskan H2O2 pada hati segar.
E. Badan Golgi
Badan golgi ditemukan oleh Camillio Golgi pada tahun 1898. Tersusun atas tumpukan kantung-kantung pipih (sisterna) dan di bab tepinya terdapat gelembung (vesikula). Badan golgi tersebar pada seluruh sitoplasma, berukuran panjang 1 – 3 µ dan lebar 0,5 µ, pada sel-sel kelenjar dan sel saraf ukurannya relatif besar dibandingkan dengan yang terdapat pada sel-sel otak. Gelembung (vesikula) dari tubuh golgi sanggup lepas dan bergerak ke permukaan sel untuk menyekresikan isinya ke luar sel.
Badan golgi pada sel binatang menghasilkan enzim pencernaan dari kelenjar-kelenjar pencernaan, organel ini juga menyintesis polisakarida tertentu yang akan ditambahkan pada protein yang berasal dari ribosom, membentuk glikoprotein berupa musin (lendir).
Pada sel tumbuhan, tubuh golgi berisi polisakarida dan protein untuk membentuk dinding sel, di samping itu juga menghasilkan lendir, contohnya untuk melumasi ujung akar pada waktu menembus tanah. Lendir, lilin pada tumbuhan perca (karet), dan sekresi yang bersifat lengket dihasilkan oleh tubuh golgi, bahkan juga kadang kala berperan dalam transpor lemak. Pada tumbuhan, tubuh golgi disebut diktiosom.
F. Lisosom
Lisosom merupakan organel yang sangat kecil dibandingkan dengan organel-organel lain. Umumnya berukuran 0,2 – 0,5 µm. Lisosom dihasilkan oleh tubuh golgi (berasal dari vesikula tubuh golgi yang lepas) dan tersebar di sitoplasma dalam jumlah besar. Lisosom terdapat hampir pada semua sel eukariotik.
Di dalam lisosom terdapat majemuk enzim hidrolitik, menyerupai protease, lipase, dan fosfatase yang berperan di dalam pencernaan intraseluler, sebagai pengurai banyak sekali substansi di dalam sel. Substansi tersebut sebagian berasal dari luar, menyerupai polisakarida, lemak, dan protein, termasuk juga kuman yang ditangkap secara fagositosis. Secara ringkas, fungsi lisosom ialah sebagai berikut.
- Mencerna substansi yang diambil secara endositosis, contohnya pada sel darah putih yang memakan bakteri.
- Autofagosit, suatu proses peleburan struktur-struktur yang tidak dikehendaki di dalam sel, contohnya menghancurkan organel lain yang sudah tidak berfungsi lagi.
- Eksositosis.
- Autolisis, yaitu penghancuran diri sel dengan cara membebaskan semua isi lisosom dalam sel, contohnya penghancuran ekor pada kecebong pada waktu menginjak remaja dengan cara menyerap kembali ekornya.
G. Mitokondria
Mitokondria berbentuk bulat, oval atau batang dengan diameter 0,5-0,1 µm dan panjang 1-4 µm. Terdapat pada semua sel eukariotik aerob dan jumlahnya bervariasi. Pada sel yang aktivitasnya tinggi, menyerupai sel saraf, sel otak, sel hati, dan sel spermatozoid terdapat ratusan bahkan ribuan mitokondria.
Mitokondria mempunyai dua lapis membran yang terpisah, struktur membran luar menyerupai dengan membran plasma. Membran dalam mempunyai lipatan-lipatan ke arah dalam yang disebut krista. Dengan adanya krista, permukaan membran dalam menjadi lebih luas sehingga proses respirasi sel semakin efektif. Proses respirasi terjadi di dalam krista dan matriks.
Di dalam matriks terdapat DNA, RNA, ribosom, serta majemuk enzim yang mengendalikan tahap-tahap reaksi respirasi sel. Reaksi respirasi yang berlangsung di dalam mitokondria ialah dekarboksilasi oksidatif daur Krebs berikut transfer elektron.
H. Mikrotubulus
Mikrotubulus terdapat pada sel binatang dan sel tumbuhan, berbentuk silinder atau tabung dan tidak bercabang-cabang. Panjangnya mencapai beberapa mikrometer dengan diameter luar ± 25 µm dan diameter dalam 12 µm. Mikrotubulus tersusun atas molekul-molekul protein tubulin yang terangkai dalam susunan heliks (terpilin) membentuk dinding silinder berongga.
Organel ini bersifat kaku, dan berperan sebagai kerangka sel (sito skeleton) yang bisa memelihara bentuk sel biar tetap. Fungsi mikrotubulus yang lain ialah membantu transportasi zat, merupakan komponen utama penyusun silia, flagel, sentriol serta benang-benang spindel selama berlangsungnya pembelahan sel.
I. Mikrofilamen
Mikrofilamen merupakan benang-benang halus dengan diameter berkisar antara 5-7 µm. Benang-benang ini tersusun atas protein aktin dan protein myosin dalam jumlah kecil. Mikrofilamen mempunyai tugas sebagai rangka sel (sito skeleton) dan berperan dalam proses endositosis dan eksositosis. Selain itu, mikrofilamen mempunyai peranan penting pada kontraksi otot.
J. Sentrosom
Sentrosom hanya dimiliki oleh sel binatang dan berperan pada proses pembelahan sel, yaitu mengatur gerakan kromosom. Organel ini terdiri atas dua sentriol dan diliputi oleh sitoplasma yang disebut sentrosfer. Sentriol berbentuk silinder dengan diameter ± 0,2 µm yang tersusun atas mikrotubula.
Sentriol terletak akrab inti sel. Pada waktu sel sedang membelah sentriol berduplikasi sehingga terbentuk 2 pasang. Selanjutnya tiap pasangan saling memisahkan diri menuju ke kutub berlawanan dan membentuk benangbenang spindel.
BACA JUGA:
1. Pengertian dan Sejarah Sel
2. Struktur dan Fungsi Bagian-bagian Sel
3. Sel Hewan dan Tumbuhan + Gambar
BACA JUGA:
1. Pengertian dan Sejarah Sel
2. Struktur dan Fungsi Bagian-bagian Sel
3. Sel Hewan dan Tumbuhan + Gambar
Semoga klarifikasi mengenai Organel Sel di atas bisa manmbah wawasan sahabat sekalian, dan tentunya bermanfaat. Apabila ada kesalahan baik berupa penulisan maupun pembahasan, mohon kiranya kritik dan saran yang membangun untuk kemajuan bersama. Jangan lupa like dan share ya sobat. Terima kasih... ZONA SISWA | Ikut Mencerdaskan Bangsa
Ayo kirimkan karya sahabat berupa puisi, isu unik, cerpen, cerbung, dan lainnya di Mading . Dan jadikan karya sahabat dibaca oleh ribuan orang setiap harinya. Buruan, kirim yang banyak!!!
0 Response to "Organel Sel Dan Fungsinya, Lengkap!!!"
Posting Komentar