Masjid Said Naum, merupakan salah satu dari sedikit bangunan di Indonesia yang pernah menjadi Peraih Penghargaan Aga Khan Award for Architecture pada tahun 1984. Masjid dengan tampilan eksentrik ini merupakan salah satu karya arsitektur islam di Indonesia yang sangat menarik untuk dibahas.
|
Masjid Said Naum, Peraih Penghargaan Aga Khan Award |
Informasi Teknis
- Siklus penghargaan: Tahun 1984-1986
- Status: Penerima Aga Khan Award for Architecture
- Lokasi: Jakarta, Indonesia
- Klien: pemkot Jakarta dan Yayasin Said Naum
- Arsitek: Atelier Enam Arsitek dan Perencana / Adhi Moersid
- Luas: 15'000 m²
- Konstruksi: 1977
Lokasi Masjid Said Naum
Lokasi Masjid Said Naum ada di Tanah Abang Jakarta atau tepatnya di Jl. Kb. Kacang 9, RT.14/RW.5, Kb. Kacang, Kec. Tanah Abang, Kota Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta 10240 Indonesia
Penjelasan Masjid Said Naum
Dinamai sesuai pemilik lahannya, masjid ini dirancang dalam imbas arsitektur Hindu-Jawa Indonesia, namun diadaptasi dengan bentuk ibadah umat Islam. Masjid ini berbentuk dasar bujur kandang dalam denahnya dan simetris pada kedua sumbu dengan beranda yang ada di keempat sisinya.
|
denah masjid said naum |
Bentang yang lebar dengan atap ganda pada masjid ini harus diperkuat oleh struktur baja. Penggunaan teknologi kontemporer ini dengan hati-hati disembunyikan di bab dalam, dengan cuilan kayu dan selubung, dan pada bab luar oleh ubin tanah liat.
Atap dirancang dengan baik untuk hujan lebat dan beranda dalam melindungi interior dari hujan dan silau matahari yang berlebihan. Di masjid ini, idiom tradisional Jawa telah ditafsirkan ulang dengan terampil untuk menghasilkan arsitektur tempat modern yang kompatibel dengan karya orisinil terbaik.
Sejarah Pendirian Masjid
Pembangunan Masjid Said Naum ini sebelumnya ialah sayembara yang diselenggarakan oleh pemda DKI pada tahun 1975 untuk mendapat rancangan Masjid terbaik. Sayembara tersebut selanjutnya berhasil dimemenangkan oleh Atelier Enam Architects and Planners (Adhi Moersid).
Rancangan milik Adhi Moersid memapu memenuhi kriteria utama sayembara, yaitu harus merepresentasikan abjad arsitektur tradisional dan sesuai dengan lingkungan sekitar dan menggunakan material lokal. Atas alasan itu, bangunan masjid yang tamat pembangunannya tahun 1977 ini mendapat penghargaan dari Aga Khan Award for Architecture pada tahun 1986.
Lahan yang sekarang ditempati oleh Masjid Said Naum pada awalnya merupakan lahan pemakaman umum wakaf dari Syekh Said Naum di awal era ke 19. Setelah melewati musyawarah panjang antara pemerintah DKI Jakarta dengan para tokoh masyarakat dan alim ulama, disetujui bahwa di lahan bekas pemakaman umum tersebut juga akan dibangun sarana ibadah berupa Masjid dan madrasah. Pembangunan maupun pengelolaannya berada di bawah kendali para tokoh masyarakat dan ulama bersama pemerintah DKI Jakarta.
Review Desain Arsitektural :
Tim perancang ini terang menunjukkan perjuangan serius mengakomodasi dua kepentingan berbeda yaitu merepresentasikan abjad arsitektur lokal/tradisional dengan pendekatan arsitektur modern kontemporer. Ini terlihat pada perkuatan rangka baja yang digunakan.
Konsep Masjid
|
konsep masjid said naum |
Desain Masjid Said Naum ini, sanggup dikatakan sebagai suatu rancangan yang sangat berhasil dalam upaya menghadirkan makna bentuk masjid tradisional Jawa ke dalam ungkapan ungkapan Masjid modern yang dirancang arsitek Adhi Moersid.
Arsitek Adhi Moersid mencoba memadukan unsur tradisional pada rancangan Masjid ini. Interpretasinya adalah, dimana pun islam datang, Ia siap menggunakan banyak sekali bentuk tradisional/lokal untuk menjadi identitas fisiknya. Dari hal ini kita sanggup menemukan banyak bangunan bangunan tradisional yang sanggup gampang berubah fungsinya menjadi masjid pada banyak masyarakat yang telah menganut agama Islam.
Arsitektur islam sanggup sangat kaya akan ragam dan jenisnya menyerupai yang diungkapkan seorang arsitek muslim turki, Dogan Kuban bahwa tidak ada keseragaman dan kesatuan dalam bentuk arsitektur Islam khususnya bentuk masjid.
Elemen Atap
|
atap Masjid Said Naum |
Elemen pertama dari masjid ini yang menarik perhatian ialah bentuk atap masjid. Karena arsitektur atap tumpang ini merupakan salah satu ciri khas dalam arsitektur tradisional di Jawa. Berbeda pada kebanyakan bangunan tradisional, bab atas masjid ini menyerupai diputas 90 derajad dari bentuk massa bangunan masjidnya. Dengan begitu akan menunjukkan ciri khas yang menarik dalam menampilkan wangsit desain gres untuk menggunakan bentuk atap arsitektur tradisional ini.
Kolom dan Balok
|
sistem kolom dan balok Masjid Said Naum |
Karena kebutuhan ruang bebas kolom untuk ibadah bersama, maka sistem kolom saka guru di tengah ruangan masjid ini diganti dengan struktur baja dengan bentang yang cukup lebar. Pilihan struktur rangka baja yang telah digunakan untuk menggantikan struktur kayu mengakibatkan masjid ini mempunyai gaya kontemporer. Namun tetap dikembangkan kembali konsep atap usang pada struktur atap rigid. Struktur rigid ini digunakan sebagai self bearing structure untuk mengatapi ruang dengan struktur bentang lebar.
Penghawaan dan Pencahayaan
|
pencahayaan dan penghawaan Masjid Said Naum |
Terdapat lubang bukaan pada setiap sisi bangunan, lubang tersebut tidak ditutup oleh daun jendela beling sehingga mengakibatkan angin bebas bertiup ke dalam bangunan untuk penghawaan silang yang alami. Pada bab atas terdapat atap dua tingkat membentuk lentera yang menyaring cahaya siang melalui beling berpola.
Ruang antara kedua tingkatan atap dibiarkan terbuka untuk ventilasi udara di aula masjid. Desain benar-benar menyerupai dengan bangunan tradisional dan sistem bangunannya juga bekerja layaknya bangunan tradisional. Mungkin inilah yang menjadi kunci kenyamanan pada Masjid ini.
Interior Masjid
|
interior Masjid Said Naum |
Dari dalam, suasana yang diberikan ialah perpaduan nuansa bangunan tradisional yang kental dan sedikit kesan modern dan kontemporer. Ruangan dalam masjid cukup terang berkat adanya jendela ventilasi dan skilight dari atap kaca. Area bebas kolom ini menunjukkan ruang seluas-luasnya untuk melaksanakan banyak sekali aktivitas keagamaan di masjid.
Area Luar dan Landscape
|
area luar dan landscape Masjid Said Naum |
Area luar bangunanan masjid ini dirancang dengan permainan level lantai, dengan penambahan banyak sekali jenis tanaman berbeda pada setiap tempat. Pepohonan disekeliling masjid dan tanaman sebagai pengisi lantai paving untuk menyediakan oksigen yang mengalir secara eksklusif kedalam bangunan. Bangunan dibentuk sedikit naik ke atas sehingga bab depannya menampilkan elemen tangga. Hal ini mengakibatkan kesan megah dikala berada di depan bangunan.
Demikianlah mengenai Masjid Said Naum, Peraih Penghargaan Aga Khan Award for Architecture. Semoga bermanfaat dan menambah wawasan.
Sumber Referensi :
- https://archnet.org/sites/12/media_contents/25725#item_description
- https://www.akdn.org/sites/akdn/files/media/documents/AKAA%20press%20kits/1986%20AKAA/Said%20Naum%20Mosque%20-%20Indonesia.pdf
- aciknadzirah.blogspot.com/search?q=masjid-said-naum
Sumber http://www.arsitur.com
0 Response to "Masjid Said Naum, Peraih Penghargaan Aga Khan Award"
Posting Komentar