Indonesia Akan Pindahkan Ibukota Dari Jakarta
Presiden Indonesia Joko Widodo berencana untuk memindahkan ibu kota negara keluar dari Jakarta, kota yang diisukan akan karam puluhan tahun lagi. Bambang Brodjonegoro, menteri perencanaan pembangunan nasional Indonesia, mengungkapkan planning presiden untuk memindahkan ibu kota dari pulau Jawa.
Berbicara kepada Jakarta Globe sehabis rapat kabinet, Brodjonegoro menyampaikan para menteri telah diberitahu untuk menyarankan alternatif kota yang paling layak menjadi ibukota Indonesia. "Kami ingin mempunyai kota baru, yang selain mencerminkan identitas Indonesia, ialah kota modern, kelas internasional, atau kota yang cerdas, hijau dan indah," katanya kepada situs berita.
Jakarta diprediksi karam 2,5 meter dalam 10 tahun. Jakarta, yang merupakan rumah bagi 10 juta orang, telah menderita penurunan tanah yang ekstrem selama beberapa dekade. Bagian utara kota telah karam 2,5 meter dalam 10 tahun terakhir, dan penelitian menyampaikan beberapa kawasan sanggup sepenuhnya karam pada tahun 2050.
Hampir setengah dari kota sudah di bawah permukaan bahari dan banjir sering terjadi alasannya 13 sungai yang mengalir melewatinya. Jakarta juga dianggap mempunyai kemacetan kemudian lintas, sebagai salah satu yang terparah di dunia.
Ibukota gres akan akrab dengan pusat geografis negara, berdasarkan Brodjonegoro. Kota-kota yang telah diusulkan di masa kemudian mungkin sebagai ibukota gres termasuk Palangkaraya di Kalimantan Tengah dan Makassar di Sulawesi Selatan.
"Itu akan menjadi pusat dari barat ke timur atau utara ke selatan," katanya kepada Jakarta Globe. "Untuk mewakili keadilan dan mendorong pembangunan, terutama di bab timur Indonesia." Lokasi ibukota gres akan dipilih untuk mengurangi potensi risiko dari petaka kata Brodjonegoro.
"Kami harus menemukan lokasi yang benar-benar minimal dalam hal risiko bencana," tambahnya. "Juga, alasannya Indonesia ialah negara maritim, ibukota gres harus terletak di akrab pantai, tetapi tidak harus dengan laut." Langkah ini diperkirakan akan memakan waktu sekitar 10 tahun dan akan dimodelkan pada proyek serupa yang dilakukan di tempat lain di dunia menyerupai mesir.
Selain Indonesia, Brazil populer memindahkan ibu kotanya dari Rio de Janeiro yang penuh sesak ke Brasilia yang dirancang Oscar Niemeyer pada tahun 1961, sementara Myanmar memindahkan ibukotanya dari Yangon ke Naypyidaw pada tahun 2005. Mesir ketika ini sedang membangun ibu kota gres di pinggiran Kairo.
Penduduk setempat telah mendengar semuanya sebelumnya. Indonesia telah merencanakan untuk memindahkan ibukotanya semenjak 1940-an, ketika negara ini merebut kemerdekaan dari pemerintahan Belanda. Namun ketika itu para mahir ragu bahwa langkah itu akan terjadi.
"Orang Indonesia skeptis perihal modal mereka yang pernah bergerak. Mereka telah mendengar ini sebelumnya dan tidak satu pun dari enam presiden Indonesia yang bisa melakukannya," kata Rebecca Henschke, mantan editor BBC Indonesia. "Tetapi Presiden Joko Widodo telah mencapai pembangunan infrastruktur yang ambisius dalam lima tahun masa jabatannya, jadi ia mungkin ialah orang yang kesudahannya melakukannya."
Masalah terbesar, berdasarkan Henschke, ialah bobot imbas yang dipegang oleh pulau Jawa. "Indonesia ialah negara yang sangat bermacam-macam yang terdiri dari ratusan kelompok etnis yang hidup di ribuan pulau. Tetapi pembangunan ekonomi, identitas budaya nasional, dan kekuatan politik selalu didominasi oleh orang Jawa," katanya.
Indonesia, negara terpadat keempat di dunia, berencana untuk memindahkan ibukotanya dari Jakarta, yang menderita kemacetan parah dan dengan cepat tenggelam. Presiden negara itu, Joko Widodo, telah memutuskan untuk memindahkan ibukota ke luar pulau utama Jawa yang penuh sesak, dengan menyampaikan bahwa infrastruktur pulau itu padat sampai-sampai dibutuhkan langkah.
“Di Jawa, populasinya ialah 57 persen dari total untuk Indonesia, atau lebih dari 140 juta orang, hingga kemampuan pulau jawa mendukung hal ini, baik dalam hal lingkungan, air atau kemudian lintas di masa depan, tidak akan lagi menjadi mungkin jadi saya memutuskan untuk pindah ke luar Jawa, ”katanya kepada media lokal, berdasarkan laporan Financial Times.
Berbicara kepada CNBC pada hari Kamis, Menteri Keuangan Indonesia Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa itu akan menjadi langkah yang baik, ia menegaskan bahwa tidak berkelanjutan untuk acara ekonomi yang akan difokuskan di Jakarta lagi, dengan keprihatinan perihal kualitas hidup juga.
“Dari sudut pandang bahwa Indonesia perlu menjauh dari fokus yang sangat sentral di Jawa atau Jakarta pada pembangunan dan pertumbuhan ekonomi, saya pikir ini benar-benar pilihan yang bijaksana. Indonesia ialah negara besar, tetapi kami sangat sentral di Jakarta atau Jawa dalam hal pembangunan, ”katanya.
Jakarta ialah rumah bagi lebih dari 10 juta orang, tetapi sekitar tiga kali lebih banyak orang tinggal di kota-kota sekitarnya - menambah kemacetan parah di kawasan itu. Ibukota dataran rendah juga rentan terhadap banjir dan diperkirakan karam alasannya ekstraksi berlebihan terhadap air tanah.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Indonesia Bambang Brodjonegoro telah menempatkan kerugian ekonomi tahunan akhir kemacetan kemudian lintas di Jakarta sebesar 100 triliun rupiah ($ 7,04 miliar).
Menurut Sri Mulyani, setiap lokasi gres untuk ibukota seharusnya tidak memerlukan investasi besar dalam infrastruktur. “Kami tidak akan berada di tempat yang sangat terpencil (di mana) kami harus berinvestasi (dalam banyak) infrastruktur, saya pikir itu salah satu kriteria. Kami ingin mempunyai lokasi yang cukup sentral ... termasuk kelestarian lingkungan dan jangan lupa bahwa Indonesia berada di bawah Ring of Fire - jadi Anda benar-benar harus menemukan lokasi yang cukup kondusif tetapi tidak memerlukan besar biaya investasi, ”katanya. Ring of Fire ialah area utama di sekitar tepi Samudra Pasifik, tempat 90 persen gempa bumi dunia terjadi.
Widodo menyampaikan pada hari Selasa bahwa negara itu sedang mempertimbangkan untuk menghabiskan $ 33 miliar untuk kepindahan. Salah satu pesaing untuk ibukota gres ialah Palangkaraya di provinsi Kalimantan Tengah di pulau Kalimantan, kantor informasi Antara melaporkan tahun ini.
Sri Mulyani menambahkan bahwa penilaian akan selesai dalam satu tahun, dan langkah itu mungkin memakan waktu hingga satu dekade, berdasarkan pengalaman negara-negara lain.
Sumber :
Berbicara kepada Jakarta Globe sehabis rapat kabinet, Brodjonegoro menyampaikan para menteri telah diberitahu untuk menyarankan alternatif kota yang paling layak menjadi ibukota Indonesia. "Kami ingin mempunyai kota baru, yang selain mencerminkan identitas Indonesia, ialah kota modern, kelas internasional, atau kota yang cerdas, hijau dan indah," katanya kepada situs berita.
Indonesia akan Pindahkan Ibukota dari Jakarta |
Jakarta diprediksi karam 2,5 meter dalam 10 tahun. Jakarta, yang merupakan rumah bagi 10 juta orang, telah menderita penurunan tanah yang ekstrem selama beberapa dekade. Bagian utara kota telah karam 2,5 meter dalam 10 tahun terakhir, dan penelitian menyampaikan beberapa kawasan sanggup sepenuhnya karam pada tahun 2050.
Hampir setengah dari kota sudah di bawah permukaan bahari dan banjir sering terjadi alasannya 13 sungai yang mengalir melewatinya. Jakarta juga dianggap mempunyai kemacetan kemudian lintas, sebagai salah satu yang terparah di dunia.
Ibukota gres akan akrab dengan pusat geografis negara, berdasarkan Brodjonegoro. Kota-kota yang telah diusulkan di masa kemudian mungkin sebagai ibukota gres termasuk Palangkaraya di Kalimantan Tengah dan Makassar di Sulawesi Selatan.
"Itu akan menjadi pusat dari barat ke timur atau utara ke selatan," katanya kepada Jakarta Globe. "Untuk mewakili keadilan dan mendorong pembangunan, terutama di bab timur Indonesia." Lokasi ibukota gres akan dipilih untuk mengurangi potensi risiko dari petaka kata Brodjonegoro.
"Kami harus menemukan lokasi yang benar-benar minimal dalam hal risiko bencana," tambahnya. "Juga, alasannya Indonesia ialah negara maritim, ibukota gres harus terletak di akrab pantai, tetapi tidak harus dengan laut." Langkah ini diperkirakan akan memakan waktu sekitar 10 tahun dan akan dimodelkan pada proyek serupa yang dilakukan di tempat lain di dunia menyerupai mesir.
Selain Indonesia, Brazil populer memindahkan ibu kotanya dari Rio de Janeiro yang penuh sesak ke Brasilia yang dirancang Oscar Niemeyer pada tahun 1961, sementara Myanmar memindahkan ibukotanya dari Yangon ke Naypyidaw pada tahun 2005. Mesir ketika ini sedang membangun ibu kota gres di pinggiran Kairo.
Penduduk setempat telah mendengar semuanya sebelumnya. Indonesia telah merencanakan untuk memindahkan ibukotanya semenjak 1940-an, ketika negara ini merebut kemerdekaan dari pemerintahan Belanda. Namun ketika itu para mahir ragu bahwa langkah itu akan terjadi.
"Orang Indonesia skeptis perihal modal mereka yang pernah bergerak. Mereka telah mendengar ini sebelumnya dan tidak satu pun dari enam presiden Indonesia yang bisa melakukannya," kata Rebecca Henschke, mantan editor BBC Indonesia. "Tetapi Presiden Joko Widodo telah mencapai pembangunan infrastruktur yang ambisius dalam lima tahun masa jabatannya, jadi ia mungkin ialah orang yang kesudahannya melakukannya."
Masalah terbesar, berdasarkan Henschke, ialah bobot imbas yang dipegang oleh pulau Jawa. "Indonesia ialah negara yang sangat bermacam-macam yang terdiri dari ratusan kelompok etnis yang hidup di ribuan pulau. Tetapi pembangunan ekonomi, identitas budaya nasional, dan kekuatan politik selalu didominasi oleh orang Jawa," katanya.
Indonesia, negara terpadat keempat di dunia, berencana untuk memindahkan ibukotanya dari Jakarta, yang menderita kemacetan parah dan dengan cepat tenggelam. Presiden negara itu, Joko Widodo, telah memutuskan untuk memindahkan ibukota ke luar pulau utama Jawa yang penuh sesak, dengan menyampaikan bahwa infrastruktur pulau itu padat sampai-sampai dibutuhkan langkah.
“Di Jawa, populasinya ialah 57 persen dari total untuk Indonesia, atau lebih dari 140 juta orang, hingga kemampuan pulau jawa mendukung hal ini, baik dalam hal lingkungan, air atau kemudian lintas di masa depan, tidak akan lagi menjadi mungkin jadi saya memutuskan untuk pindah ke luar Jawa, ”katanya kepada media lokal, berdasarkan laporan Financial Times.
Berbicara kepada CNBC pada hari Kamis, Menteri Keuangan Indonesia Sri Mulyani Indrawati menyampaikan bahwa itu akan menjadi langkah yang baik, ia menegaskan bahwa tidak berkelanjutan untuk acara ekonomi yang akan difokuskan di Jakarta lagi, dengan keprihatinan perihal kualitas hidup juga.
“Dari sudut pandang bahwa Indonesia perlu menjauh dari fokus yang sangat sentral di Jawa atau Jakarta pada pembangunan dan pertumbuhan ekonomi, saya pikir ini benar-benar pilihan yang bijaksana. Indonesia ialah negara besar, tetapi kami sangat sentral di Jakarta atau Jawa dalam hal pembangunan, ”katanya.
Jakarta ialah rumah bagi lebih dari 10 juta orang, tetapi sekitar tiga kali lebih banyak orang tinggal di kota-kota sekitarnya - menambah kemacetan parah di kawasan itu. Ibukota dataran rendah juga rentan terhadap banjir dan diperkirakan karam alasannya ekstraksi berlebihan terhadap air tanah.
Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional Indonesia Bambang Brodjonegoro telah menempatkan kerugian ekonomi tahunan akhir kemacetan kemudian lintas di Jakarta sebesar 100 triliun rupiah ($ 7,04 miliar).
Menurut Sri Mulyani, setiap lokasi gres untuk ibukota seharusnya tidak memerlukan investasi besar dalam infrastruktur. “Kami tidak akan berada di tempat yang sangat terpencil (di mana) kami harus berinvestasi (dalam banyak) infrastruktur, saya pikir itu salah satu kriteria. Kami ingin mempunyai lokasi yang cukup sentral ... termasuk kelestarian lingkungan dan jangan lupa bahwa Indonesia berada di bawah Ring of Fire - jadi Anda benar-benar harus menemukan lokasi yang cukup kondusif tetapi tidak memerlukan besar biaya investasi, ”katanya. Ring of Fire ialah area utama di sekitar tepi Samudra Pasifik, tempat 90 persen gempa bumi dunia terjadi.
Widodo menyampaikan pada hari Selasa bahwa negara itu sedang mempertimbangkan untuk menghabiskan $ 33 miliar untuk kepindahan. Salah satu pesaing untuk ibukota gres ialah Palangkaraya di provinsi Kalimantan Tengah di pulau Kalimantan, kantor informasi Antara melaporkan tahun ini.
Sri Mulyani menambahkan bahwa penilaian akan selesai dalam satu tahun, dan langkah itu mungkin memakan waktu hingga satu dekade, berdasarkan pengalaman negara-negara lain.
Sumber :
- aciknadzirah.blogspot.com/search?q=02/indonesias-joko-widodo-decides-to-move-capital-from-jakarta
- https://id.wikipedia.org/wiki/Usulan_pemindahan_ibu_kota_Indonesia
0 Response to "Indonesia Akan Pindahkan Ibukota Dari Jakarta"
Posting Komentar