4 Fakta E-Sport Indonesia Yang Semakin Eksis!

Ketika melihat salah satu turnamen game Dota 2 di luar negeri yang berhadiah 20 juta dolar atau lebih dari 200 miliar rupiah, niscaya spAcer bertanya-tanya apakah menjadi seorang gamers cukup menjanjikan sebagai sebuah profesi? Namun pertanyaan belum selesai hingga di situ saja, di Indonesia apakah menjadi gamers mendapat santunan dari pemerintah?


Bagi spAcer yang kini sudah memiliki ancang-ancang serius untuk terjun di dunia game, kami punya banyak isu anggun mengenai perkembangan e-Sport di Indonesia. Cek di sini!


Pemerintah Mengakui e-Sport di Indonesia lewat IeSPA


Pada tanggal 24 Juni 2014, pemerintah melalui Kementerian Pemuda dan Olahraga memutuskan bahwa Indonesia e-Sport Association (IeSPA) secara resmi tergabung ke dalam tubuh negara. Kaprikornus boleh dibilang semenjak tahun 2014 tersebut, pemerintah sangat mendukung kompetisi game yang ada di dalam maupun luar negeri.


Bahkan IeSPA sudah menggandeng perusahaan developer game besar ibarat Lyto, Garena, Megaxus, dan Techno Solution untuk turut mengadakan kompetisi secara reguler di Indonesia. Untuk sasaran jangka panjang, IeSPA akan menciptakan warnet atau game center dengan standar internasional semoga para gamers profesional di Indonesia dapat lebih berkembang lagi.


Jumlah Gamers di Indonesia Sudah Puluhan Juta!


Mengutip laman kompas.com, terhitung hingga ketika ini jumlah gamers di Indonesia mencapai 43,7 juta pemain. Bahkan dalam satu tahun, gamers di Indonesia tersebut dapat menghabiskan 880 juta dolar atau sekitar 10 triliun rupiah. Jumlah tersebut mengakibatkan Indonesia berada di peringkat 16 negara paling konsumtif untuk urusan game.


Nah, dengan jumlah sebanyak itu, potensi yang dimiliki Indonesia sangatlah besar guna menjadi salah satu negara yang berprestasi dalam bidang e-Sport di dunia. IeSPA sendiri mengumumkan akan terus melaksanakan kompetisi jangka pendek dan panjang di daerah-daerah guna menyeleksi gamers terbaik di seluruh Indonesia. cukup menjanjikan sebagai sebuah profesi 4 Fakta E-Sport Indonesia yang Semakin Eksis!


NVIDIA Bangun iCafe Terbesar Megah di Solo


Pada bulan Oktober 2017, NVIDIA meresmikan iCafe di Solo, Jawa Tengah. Dengan nama GeForce-Certified iCafe Poseidon, iCafe ini menjadi yang terbesar di Indonesia. Salah satu yang dilihat dari sebuah iCafe atau game center yaitu spesifikasi komputer. Di sini, kau akan melihat seratus komputer dengan kartu grafis Ge-Force GTX 1060.


Tidak hanya itu, tersedia pula ruangan VIP yang dilengkapi dua belas komputer dengan GTX 1070. Belum habis hingga di situ, di Poseidon juga tersedia Battle Room yang berisi dua belas komputer dengan spesifikasi dewa, yaitu GTX 1080 Ti. Di Battle Room tersebut dapat menjadi tempat kompetisi standar internasional. Kini, iCafe sudah tersebar di banyak sekali kota di Indonesia!


Kompetisi Gaming Besar di Indonesia


Walaupun Indonesia dapat dibilang hanya dapat menjadi penonton jikalau ada kompetisi besar e-Sport di dunia, tahun ini Indonesia dapat mengatakan eksistensinya di ranah e-Sport. Pada awal tahun ini, Indonesia mendapat kehormatan menjadi tuan rumah turnamen Dota 2 se-Asia Pacific melalui APAC Predator League 2018 yang berlangsung selama tanggal 18-21 Januari 2018 di  Mall Taman Anggrek, Jakarta.


Pada putaran simpulan turnamen ini, delapan negara berkumpul untuk memenangkan juara pertama dalam Grand Final APAC Predator League 2018. Turnamen Dota ini terbilang sukses, spAcer! Melihat musim penonton yang begitu antusias ketika mendukung perwakilan tim Indonesia di putaran final, maka tak heran kalau e-Sport diprediksi terus berkembang di tanah air. Kalau kau ingin tau serunya turnamen APAC Predator League 2018, pribadi lihat di predator-league.com.


Baca juga : Ayo, Cari Tahu Perbedaan Mouse Gaming Dengan Mouse Reguler!



Sumber https://www.acerid.com

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "4 Fakta E-Sport Indonesia Yang Semakin Eksis!"

Posting Komentar