√ Modal Rp 200 Ribu, Kerajinan Kain Perca Dapat Juga Jadi Peluang Usaha!

 acapkali kita terkendala oleh yang namanya itu modal √ Modal Rp 200 Ribu, Kerajinan Kain Perca Bisa Juga Makara Peluang Usaha!Ketika ingin mendirikan sebuah bisnis, acapkali kita terkendala oleh yang namanya itu modal. Banyak kita berpikir modal besar dikantong itu penting dalam mengawali dan menjalankan usaha. Tapi jangan salah, ternyata untuk menciptakan peluang perjuangan itu tak melulu soal modal besar. Contohnya saja perempuan berjulukan Netty Lukman ini dengan brandnya yang berjulukan Tangan Ketjilkoe, dengan modal kain bekas Ia sanggup memulai bisnis kerajinan kain perca.


Saat ditemui tim liputan BisnisUKM.com beberapa waktu yang lalu, Netty menyampaikan hanya membutuhkan modal awal sekitar Rp 200 – Rp 400 ribu untuk mendirikan bisnisnya. Modal itu digunakannya untuk membeli materi kain perca, dan materi aksesori lainnya.


“Mulai sekitar seriusnya sih gres dua tahunan. Pertamanya hanya hobi saja, dari awal memang suka pada kerajinan tangan,”kata Netty kepada Bisnisukm.com.


Netty menyampaikan Inspirasi khusus untuk usahanya tidak ada. Tapi dirinya sangat salut kepada emak-emak yang berani berhenti bekerja dan menggeluti perjuangan sambil mengurus keluarga. Dan tentunya sanggup bermanfaat bagi orang lain juga.

style="display:block"
data-ad-client="ca-pub-6037247388376359"
data-ad-slot="5485024081"
data-ad-format="link">



Belajar Teknik Kanzashi Secara Otodidak


 acapkali kita terkendala oleh yang namanya itu modal √ Modal Rp 200 Ribu, Kerajinan Kain Perca Bisa Juga Makara Peluang Usaha!Produk dari Ketjilkoe ini berupa kalung yang berbahan dasar kain atau batik. Teknik pembuatannya bermacam-macam mulai dari “kanzashi”, yaitu teknik lipat kain dari Jepang yang dikombinasikan dengan banyak sekali material tambahan, mulai dari bebatuan hingga logam dan teknik lainnya.


Netty mendapatkan ketrampilan lipat kain Jepang ini secara otodidak. Saluran internet menjadi media tumpuan dan belajarnya.


Untuk proses produksi dan pemasaran kerajinan kain perca masih dikerjakan sendiri. Kapasitas produksi sekitar dua kalung perharinya dan ia juga mendapatkan pesanan kalung “custom” yang sesuai dengan harapan customer. Bahan baku paling utama yaitu kain batik yang diperoleh dari Jakarta dan Pekalongan. Harga yang ditawarkannya pun mulai dari Rp. 35.000 – 185.000.


Bagaimana dengan distribusinya? Netty menyampaikan masih sekitar Jakarta dan beberapa pulau di Indonesia. “Pernah juga ada yang pesan dari luar negeri dari California tepatnya.”tambahnya.


Untuk pemasarannya, Ketjilkoe mengandalkan perpaduan antara online dan offline. Online, Netty banyak memakai instagram. Selain online, Ketjilkoe juga jualan lewat offline melalui pameran-pameran ibarat Inacraft. Netty menyampaikan respon masyarakat sejauh ini positif, namun masih banyak masukan dari konsumen.


Demi menjaga kualitas, Netty menggunaan materi yang bermutu. Tapi mencari materi baku yang berkualitas susah gampang. Dan inilah yang menjadi hambatan dalam bisnis Ketjilkoe. “Bahan baku terkadang terlalu mahal. Kalau mahal maka harga jual juga semakin mahal.” tuturnya.

style="display:block; text-align:center;"
data-ad-layout="in-article"
data-ad-format="fluid"
data-ad-client="ca-pub-6037247388376359"
data-ad-slot="7037953167">



Netty mengakui perjuangan yang dikembangkannya banyak yang harus diperbaiki dan masih jauh dari kata sukses. “Tapi berdasarkan saya dalam berbisnis yaitu terus mencoba, berguru terus dan tidak pernah menyerah,”katanya.


Tim Liputan BisnisUKM

(/Harry P)

Kontributor BisnisUKM.com wilayah Jakarta



Sumber aciknadzirah.blogspot.com

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "√ Modal Rp 200 Ribu, Kerajinan Kain Perca Dapat Juga Jadi Peluang Usaha!"

Posting Komentar