√ Hobi “Nglithik”, Cowok Ini Sukses Berbisnis Produk Interior Vintage

Berbagai produk jadul ditata layaknya di IKEA √ Hobi “Nglithik”, Pemuda Ini Sukses Berbisnis Produk Interior Vintage

Berbagai produk jadul ditata layaknya di IKEA.


Set meja tamu bergaya 80-an tertata rapi di tiap sudut ruangan sebuah rumah di Jalan Tirto Sumirat RT 01/RW 05 Jagalan, Bumi, Laweyan, Kota Solo. Furnitur-furnitur bergaya urban vintage itu ditata layaknya sebuah ruangan asli. Warna-warna pastelnya menarik hati setiap pengunjung untuk membelinya.


Ya, Ikea kecil dengan furnitur dan perabot jadul itu memang sengaja dibentuk Salim Ahmadi sebagai bisnisnya. Bisnis berjulukan Main Interior itu sudah ia geluti satu setengah tahun terakhir. Meski bisnisnya terbilang muda, peminatnya ternyata membludak, seiring dengan tren vintage yang kini kembali berkembang.


Awalnya bisnis Main Interior hanyalah bisnis sampingan dari hobi Salim nglithik alias mencari barang-barang bekas. Ia sering mencari barang jadul hingga ke pelosok daerah, lalu merestorasinya sehingga terlihat baru. Selain meja kursi, aneka macam barang menyerupai lampu hias, ketel jadul, dan vas usang sering Salim temukan.


“Sebenarnya itu belum lama, tapi hobi saya nglithik sudah lama. Awalnya untuk koleksi sendiri di rumah, belum fokus di bisnisnya. Baru mulai 2017 bener-bener menggeluti bisnis ini,” ungkap Salim kepada BisnisUKM.


Berbagai produk jadul ditata layaknya di IKEA √ Hobi “Nglithik”, Pemuda Ini Sukses Berbisnis Produk Interior Vintage

Filosofi main atau bermain digunakan untuk mengekspresikan seni Salim dan perajinnya.


Menurut Salim wilayah Solo dan sekitarnya cenderung masih gampang untuk mendapat barang jadul akibatnya banyaknya rumah-rumah lama. Beberapa kenalannya juga sering tiba mengatakan barang antik. Selain itu, pencarian juga dilakukan lewat jejaring sosial.


Bagi Salim, mencari barang merupakan satu hal dan merestorasinya itu lain hal. Ya, meski sekilas menjalankan bisnis menyerupai salim terlihat sederhana, Salim kadang membutuhkan waktu berminggu ahad untuk menciptakan barang itu nampak gres namun tetap berjiwa lama.

style="display:block"
data-ad-client="ca-pub-6037247388376359"
data-ad-slot="5485024081"
data-ad-format="link">



“Yang kita sanggup kadang tidak utuh, contohnya kayu untuk furnitur kadang ada yang retak dan harus kita ganti dengan proses lama. Repro kaki satu dengan yang lain itu butuh proses panjang. Nah, jikalau sudah finishing dan cover itu cepat, paling set bangku sekitar seminggu lah,” ungkap bapak dua anak tersebut.


Dari Bisnis Baju Ke Interior


Selain menjual produk, Main Interior besutan Salim juga melayani jasa home decoration dan set display bergaya vintage. Dan bersama-sama bisnis jasa ini lah yang membuka jalan Salim untuk mendirikan Main Interior.


Berbagai produk jadul ditata layaknya di IKEA √ Hobi “Nglithik”, Pemuda Ini Sukses Berbisnis Produk Interior Vintage

Selain perabot dan furnitur terdapat juga hiasan ala café dan restoran zaman sekarang.


Sebelumnya, Salim berbisnis clothing. Tentu saja produk fashion Salim waktu itu berkonsep vintage sesuai jiwanya. Dari konsep urban vintage, Salim sering mendisplay produknya ketika mengikuti pameran. Dan saking keterusan, ia pun malah menyenangi dunia decoration dan display hingga membawanya ke Main Interior kini.


“Memang semenjak awal pengen punya bisnis sendiri, itu dulu pokoknya. Terus dari hobi bikin bisnis clothing pakai konsep vintage. Akhirnya saya memberanikan diri untuk serius di set display vintagenya. Sekarang terus berkembang hingga home decor juga,” lanjut Salim.


Jasa yang ditawarkan Salim laku cantik untuk alternatif desain interior rumah-rumah modern ketika ini. Jasa itu juga dicari pebisnis yang tengah mendirikan cafe, restoran, dan toko, atau pebisnis produk apapun ketika mereka ada event pameran.


Kalau Sudah Hobi Mau Gimana


Berbagai produk jadul ditata layaknya di IKEA √ Hobi “Nglithik”, Pemuda Ini Sukses Berbisnis Produk Interior Vintage

Salim dan keluarga.


Sesuai nama Main Interior, bagi Salim Main berarti bermain alias semua kerja kerasnya selama ini didasari pula kesenangan dan kepuasan batin. Bahkan tak ragu Salim juga menyebarkan filosofinya itu dalam dunia akademis. Salim sering diundang sebagai dosen praktisi Jurusan Desain Komunikasi Visual salah satu universitas terbesar di Solo.


“Saya sendiri basic-nya bukan orang interior. Lewat Main Interior saya hanya bermain interior. Kaprikornus apa yang saya senangi dalam lingkup interior rasanya menyerupai ketika saya bermain sewaktu kecil. Di situ saya bermain set dekorasi, sanggup bermain restorasi barang lama, bermain barang klasik, semua dari kata bermain,” ungkapnya.

style="display:block; text-align:center;"
data-ad-layout="in-article"
data-ad-format="fluid"
data-ad-client="ca-pub-6037247388376359"
data-ad-slot="7037953167">



Berbagai produk jadul ditata layaknya di IKEA √ Hobi “Nglithik”, Pemuda Ini Sukses Berbisnis Produk Interior Vintage

Ramai orang berkunjung ke Main Interior.


Kini peminat produk Main Interior tak hanya dari Kota Solo dan sekitarnya saja, namun juga luar kota bahkan luar Jawa. Harga setiap itemnya bervariasi mulai dari puluhan ribu hingga jutaan ribu rupiah. Salim mendisplay produknya di dalam beberapa ruangan dan bangunan, jadi benar ini surganya barang vintage.


Tim Liputan BisnisUKM

(/ Rizki B.P)

Kontributor BisnisUKM.com wilayah Solo Raya



Sumber aciknadzirah.blogspot.com

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "√ Hobi “Nglithik”, Cowok Ini Sukses Berbisnis Produk Interior Vintage"

Posting Komentar