Mengapa Flora Inang Harus Diberantas Dan Cara Pengendaliannya

Tanaman inang dikenal sebagai tumbuhan pengganggu. Keberadaan tumbuhan ini mengancam keberlangsungan hidup tumbuhan lainnya. Pada artikel ini akan dibahas alasan mengapa tumbuhan inang harus diberantas dan cara pengendalian tumbuhan inang.


Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), tumbuhan inang yakni tumbuhan yang menjadi kawasan hidup dan berkembangnya tumbuhan atau binatang lain sebagai benalu yang bersifat merugikan. Tanaman ini merupakan tumbuhan lain yang menjadi kawasan bersembunyi, kawasan hidup, dan kawasan berkembangbiaknya hama dan penyakit suatu tumbuhan yang sedang dibudidayakan. Tanaman inang sanggup berupa tumbuhan liar atau gulma atau tumbuhan budidaya lainnya.


Jenis-jenis tumbuhan inang


Terdapat beberapa jenis tumbuhan inang, yakni sebagai berikut:


Tanaman liar/gulma pengganggu



  • Ciplukan yakni tumbuhan inang bagi kutu kebul dan virus kuning.

  • Senggani merupakan gulma yang disukai kutu kebul.

  • Sangkan yakni gulma inang bagi kutu daun dan kutu kebul.

  • Babadotan/ wedusan yakni gulma inang bagi virus kuning dan kutu kebul.

  • Kentangan merupakan gulma inang bagi kutu kebul dan tungau.

  • Angrung merupakan tumbuhan liar yang disukai ulat dan kutu kebul.

  • Dedaunan kering dan rumput liar menjadi kawasan kesukaan ulat tanah sebagai kawasan bersembunyi.


Tanaman budidaya lain



  • Kutu kebul dan virus kuning (Gemini Virus) menyukai tumbuhan tomat, kentang, tembakau, mentimun, semangka, melon, singkong, ubi jalar, dan sebagainya untuk tumbuhan inangnya.

  • Busuk buah atau antraknosa menyukai tumbuhan tomat untuk tumbuhan inangnya.

  • Busuk daun dan bercak daun menyukai tumbuhan tomat, kentang, tembakau, mentimun, semangka, kacang panjang, buncis, dan melon untuk tumbuhan inangnya.

  • Lalat buah menyukai semua tumbuhan buah dan sayuran buah untuk tumbuhan inangnya.

  • Layu fusarium mempunyai banya sekali tumbuhan inang menyerupai tumbuhan tomat, kacang panjang, mentimun, melon, semangka, dan terong.

  • Kutu daun juga mempunyai berbagai tumbuhan inang menyerupai kacang-kacangan, kubis, sawi, jeruk, jagung, dan jeruk.

  • Ulat grayak menyukai hampir semua jenis tumbuhan untuk tumbuhan inangnya menyerupai kubis, kacang panjang, buncis, semangka, labu, sawi, dan bayam.

  • Thrips mempunyai banyak tumbuhan inang menyerupai tembakau, jeruk, mentimun, dan semangka.

  • Tungau mempunyai banyak tumbuhan inang menyerupai jeruk, tomat, mentimun, kentang, dan tembakau.


Alasan tumbuhan inang harus diberantas


Ada beberapa alasan mengapa tumbuhan inang harus diberantas, yaitu:



  1. Tanaman inang menjadi kawasan hidup hama dan penyakit


Tanaman inang berbahaya bagi tumbuhan disekitarnya lantaran menjadi kawasan hidup hama dan penyakit. Tanaman inang ini akan berbagi hama dan penyakit ke tumbuhan di sekitarnya. Hama dan penyakit sanggup mengakibatkan berkurangnya produktivitas tumbuhan atau tumbuhan mati.



  1. Memutus siklus hidup hama pada tumbuhan inang


Hama dan penyakit mempunyai siklus hidupnya masing-masing. Pemberantasan tumbuhan inang akan memutus siklus hidup hama dan penyakit. Anda akan memutus kesempatan bagi hama dan penyakit untuk berkembang biak lebih banyak.



  1. Tanaman inang tidak sanggup dijadikan bibit tumbuhan baru


Tanaman yang sudah menjadi tumbuhan inang tidak sanggup dijadikan bibit untuk tumbuhan baru. Hal ini disebabkan lantaran tumbuhan inang sudah terinfeksi oleh hama dan penyakit. Apabila Anda memakai tumbuhan inang sebagai bibit tumbuhan baru, maka hama dan penyakit sanggup terus berkembang pada tumbuhan baru.


Cara pengendalian tumbuhan inang


Pengendalian tumbuhan inang sanggup dilakukan di lapangan dan di rumah kaca. Cara mengendalikan tumbuhan inang di masing-masing kawasan tersebut adalah: 







Pengendalian di lapangan sanggup dilakukan dengan cara sebagai berikut:



  • Kultur teknis contohnya dengan memperbanyak populasi agensi hayati, rotasi tanaman, sanitasi lingkungan, dan tumpang sari.

  • Pengendalian fisik contohnya dengan pemasangan perangkap atau kelambu untuk jenis kutu semoga tidak menyerang tumbuhan dan menjadikannya tumbuhan inang dan mengumpulkan serta memperabukan sisa-sisa tumbuhan inang.

  • Pengendalian hayati termasuk ke dalam cara mengatasi hama tanpa pestisida, contohnya dengan memanfaatkan musuh alami dan kumbang predator. Peningkatan musuh alami di lapangan sanggup dilakukan dengan melepaskan parasitoid dan predator secara berkala.

  • Pengendalian kimiawi yakni langkah terakhir apabila populasi hama dan pertumbuhan penyakit tumbuhan tidak sanggup ditangani dengan cara lainnya. Gunakanlah pestisida secara bijak dan sesuai dengan takaran yang disarankan. Akibat penggunaan pestisida dan herbisida yang berlebihan bagi tanah sangat merugikan lantaran tanah sanggup tercemar dan tingkat kesuburan akan menurun. Inilah halnya mengapa petani dihentikan memakai pestisida kimia berlebihan, sehingga perlu dipahami cara mengurangi penggunaan pestisida yang benar







Pengendalian di rumah beling sanggup dilakukan dengan cara sebagai berikut:



  • Pengendalian hayati dengan pemanfaat musuh alami.

  • Pengendalian fisik atau mekanik dengan cara sisa tumbuhan inang dimusnahkan atau dibakar di kawasan terpisah supaya tidak menular ke tumbuhan lain.

  • Pengendalian kimiawi yang merupakan langkah akhir. Pengendalian ini sanggup dilakukan dengan pengasapan insektisida apabila populasi hama tinggi. Pada ketika populasi rendah, penggunaan pestisida alami sanggup dilakukan untuk memberantas hama dan penyakit pada tumbuhan inang. Cara mengatasi hama tumbuhan dengan pestisida alami ini baik untuk lingkungan.


Inilah pembahasan mengenai mengapa tumbuhan inang harus diberantas dan cara pengendaliannya. Jika Anda menemukan tumbuhan yang dibudidayakan menjadi tumbuhan inang, maka segera lakukan tindakan supaya tidak mengganggu tumbuhan lainnya. Semoga bermanfaat.



Sumber https://ilmubudidaya.com

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "Mengapa Flora Inang Harus Diberantas Dan Cara Pengendaliannya"

Posting Komentar