Jenis Tanah Yang Sesuai Untuk Aktivitas Pertanian Dan Komoditasnya

Jenis tanah yang sesuai untuk kegiatan pertanian akan menjadi pembahasan dalam topik kali ini. Sebagaimana kita thau bahwa sektor pertanian atau budidaya tumbuhan menjadi salah satu hal yang mempunyai relasi paling bersahabat dengan manusia.


Terlebih lagi sebagian besar masyarakat kita yang notabene ialah mempunyai pekerjaan dan mengangtungkan hidupnya dari sektor pertanian. Maka tidka salah jikalau kemudian topic mengenai pertanian selalu menarik untuk dibahas.


Salah satu aspek pentiung dalam sektor pertanian ialah keberadaan lahan pertanian. Dimana lebih banyak didominasi pertanian negeri ini masih disokong oleh pertanian yang berbasis konvensioanl.


Maka keberadaan lahan atau tanah pertanian ialah menjadi hal utama yang dipersiapkan. Ketika kita berguru ilmu tanah, ada banyak sekali jenis tanah yang ada, namun apakaha semuanya cocok untuk digunakan sebagai lahan pertanian.


Tentu saja jawabannya tidak, maka berikut ini akan diuraikan mengenai Jenis tanah yang sesuai untuk kegiatan pertanian – dan komoditasnya .


Tanah Litosol


Tanah litosol merupakan tanah yang berasal dari sisa sisa acara gunung berapi dan mempunyai struktur yang ibarat dengan tanah regosol. Namun tekstut tanag litosol merupakan tekstur tanah berbatu. Tanah ini juga mempunyai kedalaman yang dangkal sehingga sangat peka terhadap terjadinya erosi.


Meskipun mempunyai kandungan materi organik yang rendah tanah litosol cocok untuk digunakan sebagai lahan pertanian untuk jenis tumbuhan Palawija, rumput ternak dan beberapa jenis tumbuhan keras. Persebarannya di sebagian wilayah Indonesia ibarat Jawa, Nusa Tenggara, Maluku Selatan dan Papua sebagaimana Cara Mengatasi Korisa pada Unggas.


Tanah Regosol


Jenis tanah yang berasal dari material yang dikeluarkan oleh acara kedakan gunung berapi namun perkembangannya yang sempurna. Tekstur tanah relatif bernafsu serta kandungan materi organik didalamnya  rendah sehingga sanggup dikatakan bahwa tanah ini kurang subur.


Namun, tanah ini masih sanggup diolah menjadi lahan pertanian dan ditanami jenis tumbuhan hortikultura Persebarannya terletak di wilayah Bali, Jawa, Sumatera, Bengkulu dan Nusa Tenggara.


Tanah Latosol


Disebut juga sebagai tanah laterit atau tanah merah, hal ini disebabkna tanah ini sangat gampang dikenali dari warnanya yang mencolok yakni berwarna merah. Warna ini disebabkan oleh adanya kandungan zat besi dan alumunium yang jumlahnya sangat banyak.


Tanah latosol termasuk kedalam tipe tanah yang sudah tua, yang intinya kurang cocok untuk ditanami jenis tumbuhan apapun sebagaimana pada Cara Menanam Tomat Hidroponik dan Cara Menanam Tomat dalam Polybag.


Tanaha latosol juga tergolong tanah yang kurang suur lantaran hamoir tidak mempunyai kandungan materi organik yang diharapkan tanaman, maskipun demikian masih ada bebrapa jenis tumbuhan yang sanggup ditanamn ibarat cengkeh, kopi, kelapa sawit, kakao, padi, palawija, jenis buah dan sayur.







Tanah ini juga mempunyai pH yang netral sehingga tentunya dengan menawarkan pelengkap pupuk maka akan sanggup berdampak pada peningkatan kesuburan sebagaimana jenis tumbuhan yang cocok di tanah merah. Adapun persebaran tanah ini terdapat pada wilayah Lampung, Sumatera Utara, Jawa (Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat), serta Papua.


Tanah Inseptisol


Tanah ini merupakan jenis tanag yang terbentuk dari pelapukan batuan sendimen dan metamorf. Memiliki warna yang agak kecoklatan sampai kehitaman serta juga terkadang ditemui yang berwarna bubuk abu.


Keberadaan tanah ini juga sanggup menopang keberadaan hutan yang asri. Sangat cocok dimanfaatkan sebagai lahan pertanian untuk tumbuhan perkebunan ibarat perkebunan karet atau juga perkebunan kelapa sawit. Jenis tanah ini banyak tersebar di wilayah Kalimantan, Sumatera dan Papua.


Tanah Organosol


Tebentuk dari acara pelapukan materi organik yakni berasal dari pelapukan tanama yang mati. Banyak ditemukan pada kawasan rawa rawa serta kawasan yang digenangi air.


Terbagi menjadi dua jenis yakni gambut dan humus. Jenis tanah humus, cocok ditanami aneka macam jenis tumbuhan sebagaimana Cara Mengatasi Cacar Buah Melon sedangkan tanah gambut hanya cocok ditanami kelapa sawit. Persebaran tanah humus berada pada kawasan yang ditumbuhi banyak hutan ibarat wilyah Kalimantan, Jawa, Sumatera, papua dan sebagian wilayah Sulawesi.







Tanah Grumosol


Tanah ini mempunyai tekstur yang kering dan muah pecah terutama disaat demam isu kemarau tiba. Warna tanah ini ialah hitam pekat dan biasanta berada pada kawasan dengan topografi datar sampai bergelombang dengan ketinggian 300 meter diatas permukaan laut.


Tanah ini sangat cocok untuk ditanami tumbuhan ibarat kayu jati, jagung, tebu, tembakau, kapas, kedelai dan padi yang berbeda dengan Cara Mengatasi Korisa pada Unggas. Tanah grumosol banyak dijumpai diwilayah Indonesia ibarat kawasan Jawa tengah (Demak. Jepara, Pati, Blora dan rembag), Jawa Timur (Ngawi, Madiun) serta terdapat juga di Nusa Tenggara Timur.


Tanah Alluvial


Merupakan jenis tanah yang paling banyak di olah sebagai lahan pertanian lantaran mempunyai kandungan materi organik yang tinggi dan sangat subur. Sebab tanah ini sendiri merupakan tanah yang terbentuk dari endapan lumpur yang biasanya berlokasi di hilir sungai.


Memiliki tekstur yang sangat gampang diolah dan juga berwat=rna ckelat, hitam keabu abuan. Adapun Persebaran tanah alluvial tersebar merata dari kawasan Kalimantan, Sumatera, Jawa sampai Papua.


Itulah tadi, Jenis tanah yang sesuai untuk kegiatan pertanian – dan komoditasnya. Semoga sanggup bermanfaat.



Sumber https://ilmubudidaya.com

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "Jenis Tanah Yang Sesuai Untuk Aktivitas Pertanian Dan Komoditasnya"

Posting Komentar