Biodata Singkat Tokoh Tokoh Sosiologi
Tokoh Tokoh Sosiologi Sosiologi sebagai ilmu, lahir di masa XIX. Kelahiran sosiologi terkait dengan perubahan sosial masyarakat di Eropa Barat selama Revolusi Industri (Inggris) dan Revolusi Sosial (Prancis). Adanya revolusi berdampak pada keharmonisan dalam kekerabatan antar warga. Telah terjadi kekacauan dan kesenjangan sosial di antara masyarakat. Permasalahan yang terjadi di masyarakat memicu beberapa intelektual dalam mempelajari problem atau fenomena yang terjadi di masyarakat dikala itu. Siapa saja kah tokoh-tokoh dibalik lahir dan berkembangnya ilmu sosiologi? Nah berikut akan menghadirkan klarifikasi singkatnya untuk pembaca sekalian. Semoga bermanfaat. Check this out!!!
1. Auguste Comte (1789-1857)
Tokoh yang dikenal sebagai pendiri positivisme dalam ilmu sosial tersebut lahir pada 19 Januari 1798 di Montpellir, Prancis. Sejak 1814, ia mempelajari ilmu niscaya di sebuah sekolah politeknik di Paris. Selanjutnya, untuk menuntaskan pelajaran di Politeknik sekaligus mendapat latar belakang ensiklopedia yang kuat, ia mempelajari biologi dan sejarah.
Kedekatan Comte dengan problem sosial dimulai dikala ia menjadi sekretaris aristokrat Prancis, Henri de Saint Simon. Hal ini lantaran Henri de Saint Simon sangat memperhatikan problem sosial yang timbul dari industri yang berkembang dikala itu. Tidak heran pikiran Comte dipengaruhi oleh Henri de Saint Simon.
Kata "sosiologi" pertama kali diciptakan pada tahun 1839 oleh Auguste Comte, seorang filsuf Prancis. Comte ialah orang pertama yang memakai nama "sosiologi". Selain itu, Comte sangat menyumbang sosiologi. Oleh lantaran itu, para hebat umumnya oke untuk menyebutnya "Bapak Sosiologi".
Dalam bukunya, Course de Philosophy Positive, Comte menggambarkan tiga tahap perkembangan pikiran manusia. Pertama, tahap teologis, yaitu, pengetahuan insan didasarkan pada iktikad akan adanya penguasa supranatural yang mengatur dan menggerakkan fenomena alam. Kedua, tahap metafisis, yaitu pengetahuan insan terletak pada konsep dan prinsip abnormal yang menggantikan kekuatan supranatural. Metafisika ialah puncak dari tahap metafisis. Ketiga, tahap positif, yaitu pengetahuan insan berdasarkan fakta. Dengan memakai observasi dan rasio, insan sanggup memilih kekerabatan atau urutan antara fakta dan fakta. Pengetahuan positif ialah pengetahuan tertinggi ihwal kebenaran manusia.
2. Karl Marx (1818-1883)
Karl Marx lebih dikenal sebagai tokoh sejarah ekonomi daripada penggagas sosiologi dan filsafat. Karl Marx menyebarkan teori sosialisme yang kemudian dikenal sebagai "Marxisme". Meskipun demikian, Marx ialah seorang teoretisi sosiologis yang populer juga. Kontribusi Marx terhadap sosiologi terletak pada teorinya ihwal kelas. Marx beropini bahwa sejarah masyarakat insan ialah sejarah usaha kelas. Menurut Marx, perkembangan pembagian kerja dalam ekonomi kapitalisme membudidayakan dua kelas yang berbeda, proletariat dan borjuasi.
- Kaum proletar ialah kelas yang terdiri atas orang-orang yang tidak mempunyai alat produksi dan modal sehingga dieksploitasi untuk kepentingan kaum kapitalis.
- Kaum borjuis (kaum kapitalis) ialah kelas yang terdiri atas orangorang yang menguasai alat-alat produksi dan modal.
Menurut Marx, pada titik tertentu kaum proletar akan menyadari kepentingan bersama mereka untuk bersatu dan memberontak melawan kaum kapitalis. Mereka akan mendapat kemenangan yang akan menimbulkan pemberantasan oposisi kelas sehingga masyarakat proletar akan membentuk masyarakat tanpa kelas.
3. Herbert Spencer (1820-1903)
Herbert Spencer, pada tahun 1876 mempresentasikan teori "evolusi sosial", yang masih ditaati meski ada perubahan di sana sini. Dia menerapkan teori Darwin ihwal "teori evolusi" yang analog ke masyarakat manusia. Ia percaya bahwa masyarakat berkembang dari masyarakat primitif ke masyarakat industri. Spencer membagi tiga belahan dari proses evolusioner; masyarakat primitif, masyarakat militan, dan masyarakat industri.
Dalam masyarakat primitif dikatakan bahwa tidak ada diferensiasi dan spesialisasi fungsional. Pembagian kerja masih kecil. Hubungan kekuasaan belum jelas. Orang dengan tipe ini sangat bergantung pada lingkungan. Kerjasama telah terjadi secara impulsif dan didukung oleh kekerabatan keluarga.
Dalam masyarakat militan ini, heterogenitas mulai meningkat seiring bertambahnya populasi atau lantaran penaklukan. Yang penting ialah koordinasi kiprah yang ditentukan, dilakukan secara paksa. Hal ini membutuhkan sistem atau belahan yang mengatur sendiri. Kerjasama sukarela ini dijamin oleh seorang pemimpin, kemudian oleh bangsa secara nasional. Kontrol oleh negara terbatas pada produksi, distribusi, dan di bidang kehidupan.
Dalam masyarakat industri yang ditandai dengan tingkat kerumitan yang sangat tinggi, yang tidak lagi dikendalikan oleh kekuasaan negara. Pada fase ini, masyarakat mengontrol dirinya sendiri, menyerupai dalam penentuan hak, kolaborasi sukarela, dan keseimbangan aneka macam kepentingan. Kondisi ini mengakibatkan individualisasi ditandai dengan berkurangnya intervensi pemerintah daerah.
4. Emile Durkheim (1858-1917)
Durkheim ialah salah satu pendiri yayasan sosiologi modern. Pemikir Prancis ini menganggap bahwa sosiologi ialah ilmu sosial yang meneliti institusi sosial dan juga proses sosial. Pengetahuan mendalamnya ihwal sosiologi telah memungkinkan sains ini menjelma beberapa cabang, yaitu sosiologi umum, sosiologi agama, sosiologi hukum, sosiologi kesehatan, sosiologi ekonomi, sosiologi demografi, dan sosiologi estetika. .
Durkheim dalam karya besarnya yang pertama, membahas problem pembagian kerja yang berfungsi untuk mempromosikan solidaritas. Pembagian kerja yang berkembang di masyarakat tidak menimbulkan disintegrasi orang-orang yang bersangkutan, namun justru mempromosikan solidaritas lantaran sebagian masyarakat saling bergantung satu sama lain.
Ada dua jenis solidaritas utama berdasarkan Durkheim, yaitu solidaritas mekanis dan organik. Solidaritas mekanis ialah sejenis solidaritas berdasarkan persamaan. Bisa ditemukan di masyarakat yang masih sederhana dan mempunyai struktur sosial segmental. Struktur sosial terdiri dari segmen segmen homogen dan mengatakan sedikit keselarasan. Sedangkan solidaritas organik mengacu pada sistem terpadu dalam suatu organisme berdasarkan keragaman fungsi untuk kepentingan keseluruhan. Setiap organ mempunyai ciri khas tersendiri yang tidak sanggup diambil alih oleh organ lain. Dalam masyarakat solidaritas organik ada interdependensi yang besar yang memerlukan kerja sama.
5. Max Weber (1864-1920)
Max Weber ialah seorang sosiolog Jerman. Pemikir ini telah melaksanakan evaluasi terhadap sikap insan serta melaksanakan evaluasi terhadap segala hal yang berkaitan dengan sebab-akibat interaksi sosial. Menurutnya, sosiologi ialah ilmu yang berusaha memberi pengertian ihwal tindakan dan reaksi yang terjadi dalam kehidupan bermasyarakat. Max Weber juga dikenal sebagai sosok yang mempelopori pembentukan metode sosiologis.
Max Weber beropini bahwa metode yang dipakai dalam ilmu alam tidak sanggup diterapkan hanya pada problem yang dipelajari dalam ilmu sosial. Menurutnya, lantaran ilmuwan sosial mempelajari dunia sosial tempat mereka tinggal, tentu ada subjek dalam penelitian mereka. Oleh lantaran itu, sosiologi harus "bebas nilai", seharusnya tidak ada bias yang menghipnotis penelitian dan hasilnya. Dia menyebutkan bahwa sosiologi ialah ilmu yang berusaha memahami agresi sosial.
Dalam analisis Weber ihwal masyarakat, konflik menempati tempat sentral. Konflik ialah unsur dasar kehidupan insan dan tidak sanggup dihilangkan dari kehidupan budaya. Manusia sanggup mengubah cara, objek, prinsip, atau pendukungnya, tapi tidak sanggup melepaskan konflik itu sendiri. Konflik terletak pada basis integrasi sosial dan perubahan sosial. Hal ini paling kasatmata dalam dunia politik dan persaingan ekonomi.
BACA JUGA: Pengertian Sosiologi
Demikianlah pemaparan ihwal biodata singkat tokoh-tokoh dibalik lahir dan berkembangnya ilmu sosiologi, biar sanggup menambah pengetahuan kita sekalian. Apabila ada suatu kesalahan berupa penulisan maupun isi penjelasan, kritik dan saran dari pembaca sekalian akan selalu dinantikan. Terima kasih...
Sumber http://www.zonasiswa.com
0 Response to "Biodata Singkat Tokoh Tokoh Sosiologi"
Posting Komentar