Validitas Dan Reliabilitas
Validitas dan reliabilitas merupakan bab dari proses pengukuran dalam penelitian. Hasil riset sosial termasuk sosiologi baik kualitatif maupun kuantitatif harus reliabel dan valid biar kredibel. Hasil riset sanggup saja reliabel namun belum tentu valid. Tetapi hasil riset yang valid biasanya reliabel. Berikut ini klarifikasi singkat dan perbedaan antara validitas dan reliabilitas.
Validitas
Bayangkan sebuah timbangan berat tubuh yang ada di suatu ruangan. Timbangan tersebut tidak dimulai dari nol, melainkan dari angka 10. Ketika seseorang menimbang berat badannya, jarum timbangan menawarkan angka 90 kg. Keesokan harinya, orang tersebut menimbang lagi dan menawarkan 90 kg. Kita tahu bahwa berat badannya bekerjsama 80 kg. Ilustrasi tersebut menawarkan bahwa hasil pengukurannya tidak valid alasannya yaitu settingan pengukurannya tidak objektif. Mestinya dimulai dari angka nol.
Baca juga: Metode Penelitian Sosial
Untuk mendapat hasil penelitian yang valid, maka validitas penelitian harus diuji atau diukur. Misal penelitian perihal kesenjangan sosial disuatu provinsi. Ukuran yang dipakai yaitu tingkat pendapatan tempat atau jumlah warga miskin antara pedesaan dan perkotaan di provisnsi tersebut. Apabila karenanya menawarkan bahwa ada perbedaan yang signifikan terkait tingkat dengan pendapatan tempat atau jumlah orang miskin antara desa dan kota, maka terdapat kesenjangan sosial di provinsi tersebut. Kita sanggup mengkalim bahwa adanya kesenjangan sosial yaitu valid.
Reliabilitas
Realiabilitas merupakan konsistensi hasil pengukuran apabila diuji atau diteliti kembali. Lihat kembali ilustrasi timbangan berat tubuh di atas, orang tersebut mendapati berat badannya konsisten 90 kg. Meskipun orang itu menimbang setiap harinya, berat badannya sekitar segitu saja. Kita sanggup menyampaikan bahwa angka 90 kg itu reliabel, namun tidak valid. Reliabilitas yaitu konsistensi hasil ujian yang dilakukan berulang-ulang.
Untuk mendapat hasil riset yang reliabel, pengukuran harus dilakukan berulang-ulang. Pengulangan ini berlaku untuk riset kuantitatif dan kualitatif. Dalam riset kuantitatif, reliabilitas sanggup dilakukan dengan simulasi memakai komputer. Dalam riset kualitatif, peneliti sanggup melaksanakan triangulasi. Contoh reliabilitas misalnya, riset perihal fanatisme supporter sepak bola. Bulan pertama dilakukan survei berapa kali informan menonton pertandingan tim kesayanganya. Bulan kedua disurvei lagi, dan seterusnya. Konsistensi hasil menawarkan reliabilitas tingkat fanatisme supporter bola pada klub kesayangannya.
Sumber aciknadzirah.blogspot.com
0 Response to "Validitas Dan Reliabilitas"
Posting Komentar