Perbedaan Cash Basis Dan Accrual Basis Dalam Akuntansi
Setiap perusahaan harus mempunyai pencatatan berupa laporan keuangan, yang biasanya disajikan setiap bulan. Tanpa laporan keuangan, perusahaan tidak akan sanggup melaksanakan penilaian kinerjanya. Nah, laporan keuangan mempunyai dua macam model pencatatan transaksi, yaitu model cash basis dan accrual basis.
Cash basis dan accrual basis terkait dengan ratifikasi pendapatan dan beban pada lapoan keuntungan rugi. Apa perbedeaan cash basis dengan accrual basis? Bagaimana sistem pencatatan keduanya, dan pada ketika apa metoda tersebut digunakan?
Jika dasar pencatatan akuntansi memakai basis kas, maka pendapatan dan beban dilaporkan pada ketika uang kas diterima (pendapatan) atau pada ketika uang kas dibayarkan (beban). Jadi, pada pencatatan memakai basis kas, transaksi pendapatan dan beban yang dilaporkan dalam laporan keuntungan rugi yaitu transaksi2 yang melibatkan arus kas masuk (pendapatan) dan arus kas keluar (beban).
Artinya, jikalau ada transaksi piutang, maka piutang tersebut tidak akan masuk kedalam pos pendapatan, alasannya walaupun ada pendapatan, tetapi kas masuk belum diterima. Demikian juga jikalau terjadi biaya2 yang belum dikeluarkan (utang), maka biaya tersebut tidak akan masuk beban, alasannya belum ada kas yang dikeluarkan untuk membayar.
Sedangkan dasar pencatatan akuntansi memakai basis akrual berarti baik untuk pendapatan maupun beban akan dicatata dalam laporan keuntungan rugi pada ketika pendapatan dan beban terjadi, tanpa memperhatikan arus kas masuk dan arus kas keluar.
Jadi, walaupun ada piutang (ada potensi pendapatan tetapi kas belum diterima), maka ketika memakai akrual basis, pendapatan tersebut akan diakui, demikian juga jikalau ada beban. Nah, pada ketika apa cash basis dan accrual basis digunakan?
Cash basis pada umumnya diterapkan oleh perusahaan2 skala kecil. Biasanya kepemilikannya hanya dimiliki oleh satu atau beberapa orang saja. Perusahaan kecil sanggup memakai cash basis alasannya transaksi yang terjadi sehari-hari tidak terlalu banyak dan rumit. Sehingga, piutang2 pun mungkin tidak terlalu banyak ditemui dalam transaksi.
Sedangkan accrual basis umumnya diterapkan oleh perusahaan skala menengah hingga skala besar. Terutama perusahaan2 besar yang mempunyai banyak "donor" dana dari kolaborasi banyak pihak, maka perusahaan harus memakai accrual basis. Karena jikalau semakin banyak piutang dan utang, dan dicatat memakai cash basis, maka transaksi perusahaan akan kacau dan tidak mencerminkan kondisi yang sebenarnya.
Penrapan accrual basis pada perusahaan skala menengah dan skala besar diperlukan sanggup memperlihatkan transparansi dan akuntabilitas laporan keuangan pada donatur sebagai pemilik dana. Dengan menerapkan accrual basis, maka donatur akan mengetahui rincian setiap piutang dan utang perusahaan, sebagai dasar untuk memperlihatkan pemberian dan lain2.
Sumber http://bahasekonomi.blogspot.com
Sedangkan dasar pencatatan akuntansi memakai basis akrual berarti baik untuk pendapatan maupun beban akan dicatata dalam laporan keuntungan rugi pada ketika pendapatan dan beban terjadi, tanpa memperhatikan arus kas masuk dan arus kas keluar.
Jadi, walaupun ada piutang (ada potensi pendapatan tetapi kas belum diterima), maka ketika memakai akrual basis, pendapatan tersebut akan diakui, demikian juga jikalau ada beban. Nah, pada ketika apa cash basis dan accrual basis digunakan?
Cash basis pada umumnya diterapkan oleh perusahaan2 skala kecil. Biasanya kepemilikannya hanya dimiliki oleh satu atau beberapa orang saja. Perusahaan kecil sanggup memakai cash basis alasannya transaksi yang terjadi sehari-hari tidak terlalu banyak dan rumit. Sehingga, piutang2 pun mungkin tidak terlalu banyak ditemui dalam transaksi.
Sedangkan accrual basis umumnya diterapkan oleh perusahaan skala menengah hingga skala besar. Terutama perusahaan2 besar yang mempunyai banyak "donor" dana dari kolaborasi banyak pihak, maka perusahaan harus memakai accrual basis. Karena jikalau semakin banyak piutang dan utang, dan dicatat memakai cash basis, maka transaksi perusahaan akan kacau dan tidak mencerminkan kondisi yang sebenarnya.
Penrapan accrual basis pada perusahaan skala menengah dan skala besar diperlukan sanggup memperlihatkan transparansi dan akuntabilitas laporan keuangan pada donatur sebagai pemilik dana. Dengan menerapkan accrual basis, maka donatur akan mengetahui rincian setiap piutang dan utang perusahaan, sebagai dasar untuk memperlihatkan pemberian dan lain2.
0 Response to "Perbedaan Cash Basis Dan Accrual Basis Dalam Akuntansi"
Posting Komentar