Litosfer (2) : Imbas Tenaga Endogen & Eksogen Bagi Kehidupan

Tenaga yang memengaruhi Bumi terdiri atas dua macam, yaitu tenaga dari dalam Bumi (Endogen) dan tenaga dari luar Bumi (Eksogen). Tenaga Endogen yaitu tenaga dari dalam Bumi yang bisa menggerakkan kerak Bumi. Sedangkan Tenaga Eksogen yaitu tenaga dari luar Bumi yang bisa memengaruhi bentuk relief dan kedaan di permukaan Bumi.
 Tenaga yang memengaruhi Bumi terdiri atas dua macam LITOSFER (2) : Pengaruh Tenaga Endogen & Eksogen Bagi Kehidupan
Litosfer
TENAGA ENDOGEN 
Tenaga endogen bersifat membangun dan mencakup tanda-tanda tektonisme, vulkanisme, dan seisme.

A. TEKTONISME
Tektonisme yakni proses perubahan kerak Bumi yang berkaitan erat dengan proses pembentukan muka Bumi (diatropisme). Gejala tektonisme mendorong terbentuknya pegunungan, bukit, dan plato. Gejalan tektonisme dibedakan sebagai berikut :

1. Gerak Epirogenesa
Gerak Epirogenesa sangat lambat dan mencakup wilayah yang sangat  luas. Gerak Epirogenesa dibedakan sebagai berikut :
  • Gerak Epirogenesa positif terjadi apabila permukaan Bumi bergerak turun sehingga permukaan bahari seolah – olah mengalami kenaikan.
  • Gerak Epirogenesa negatif yaitu gerak naik permukaan Bumi sehingga seolah – olah permukaan bahari bergerak turun.

2. Gerak Orogenesa
Gerak Orogenesa relatif cepat dan mencakup wilayah yang sempit. Gerak orogenesa dibedakan sebagai berikut :
  • Lipatan, terbentuk oleh tekanan dari dalam Bumi yang tidak terlalu besar lengan berkuasa sehingga menimbulkan batuan kerak Bumi melipat. 
Lipatan Tegak
Dihasilkan dari kekuatan yang sama yang mendorong dua sisi dengan seimbang.
 Tenaga yang memengaruhi Bumi terdiri atas dua macam LITOSFER (2) : Pengaruh Tenaga Endogen & Eksogen Bagi Kehidupan
Lipatan Tegak
Lipatan Miring
Terjadi ketika kekuatan dari tenaga pendorong di salah satunya sisi lebih besar lengan berkuasa dibandingkan sisi lainnya, maka akan menghasilkan kenampakan yang salah satu sisinya lebih curam.
 Tenaga yang memengaruhi Bumi terdiri atas dua macam LITOSFER (2) : Pengaruh Tenaga Endogen & Eksogen Bagi Kehidupan
Lipatan Miring
Overfold 
Saat tekanan bekerja pada salah satu sisi dengan lebih kuat, sisi tersebut akan terlipat sesuai arah lipatan.
 Tenaga yang memengaruhi Bumi terdiri atas dua macam LITOSFER (2) : Pengaruh Tenaga Endogen & Eksogen Bagi Kehidupan
Overfold
Lipatan Recumbent Fold
Terbentuk pada dikala lipatan yang satu menekan sisi yang lain, menimbulkan sumbu lipat hampir datar.
 Tenaga yang memengaruhi Bumi terdiri atas dua macam LITOSFER (2) : Pengaruh Tenaga Endogen & Eksogen Bagi Kehidupan
Lipatan Recumbent Fold
Lipatan Overthrust
Lipatan ini terbentuk ketika tenaga atau gaya tekan hendak menekan satu sisi dengan kuatnya sehingga menimbulkan tempat lipatan menjadi retak.
 Tenaga yang memengaruhi Bumi terdiri atas dua macam LITOSFER (2) : Pengaruh Tenaga Endogen & Eksogen Bagi Kehidupan
Lipatan Overthrust
Nappe
Terbentuk sesudah lipatan overthrust rusak sepanjang garis retakan.
 Tenaga yang memengaruhi Bumi terdiri atas dua macam LITOSFER (2) : Pengaruh Tenaga Endogen & Eksogen Bagi Kehidupan
Nappe
  • Patahan, terbentuk oleh tekanan sangat besar lengan berkuasa yang menggerakkan kerak Bumi dan berlangsung singkat.
 Tenaga yang memengaruhi Bumi terdiri atas dua macam LITOSFER (2) : Pengaruh Tenaga Endogen & Eksogen Bagi Kehidupan
KIRI : Patahan lantaran gaya tekan.
KANAN : Hasil patahan gaya tekan.
 Tenaga yang memengaruhi Bumi terdiri atas dua macam LITOSFER (2) : Pengaruh Tenaga Endogen & Eksogen Bagi Kehidupan
KIRI : Patahan Karena Gaya Renggang.
KANAN : Hasil Patahan Gaya Renggang.
  • Retakan, efek gaya regangan pada lapisan batuan sehingga menimbulkan batuan menjadi retak.
  • Pelengkungan, tekanan vertikal pada kerak Bumi yang mengarah ke atas membentuk kubah (dome), sedangkan yang mengarah ke bawah membentuk basin.

3. Dampak Gejala Tektonisme bagi Kehidupan :
  • Timbulnya tragedi gempa bumi dan tanah longsor.
  • Terbentuknya kantong minyak Bumi dan gas alam.
  • Terjadi proses perubahan bentuk muka Bumi.

B. VULKANISME
Vulkanisme merupakan insiden yang bekerjasama dengan keluarnya magma ke permukaan Bumi dari gunung api aktif.

1. Intrusi magma
Penyusupan magma di bawah permukaan Bumi atau sebatas penggalan dalam kerak Bumi disebut intrusi magma. Intrusi magma sanggup mengangkat lapisan kerak Bumi membentuk pegunungan.

2. Ekstrusi magma
Ekstrusi magma yakni peyusupan magma yang disebabkan oleh tekanan gas dari dalam Bumi yang cukup besar lengan berkuasa sehingga menimbulkan retakan pada kerak Bumi.

Dilihat dari bentuk lubang keluarnya magma, terdapat tiga macam erupsi sebagai berikut.
1) Erupsi Linier atau Erupsi Melalui Retakan
Magma dari dapur magma mengalir menyusup keluar melalui retakanmemanjang pada kulit Bumi. Akibat erupsi ini terbentuk formasi gunung api
2) Erupsi Areal
Magma yang keluar dan meleleh pada permukaan Bumi sanggup terjadi lantaran letak dapur magma yang sangat erat dengan permukaan Bumi. Akibat erupsi ini terbentuk kawah gunung api yang sangat luas.
3) Erupsi Sentral
Erupsi sentral atau biasa kita kenal sebagai letusan gunung api terjadi lantaran keluarnya magma melalui sebuah lubang di permukaan Bumi hingga terbentuk gunung yang letaknya terpisah dengan gunung-gunung lainnya.
 Tenaga yang memengaruhi Bumi terdiri atas dua macam LITOSFER (2) : Pengaruh Tenaga Endogen & Eksogen Bagi Kehidupan
Berbagai jenis Gunung Api
 Proses erupsi sentral sanggup membentuk tiga macam bentuk gunung api, yaitu:
1. Gunung Api Perisai (Tameng)
Gunung api ini terbentuk lantaran sifat magma yang keluar sangat encer dengan tekanan yang rendah, hampir tanpa letusan. Lereng gunung yang terbentuk menjadi sangat landai. Di Indonesia hampir tidak ada gunung yang berbentuk perisai, sehingga magma gampang mengalir ke segala arah. Sebagian besar gunung ini ada di Hawaii.
2. Gunung Api Maar
Bentuk gunung api maar mirip danau kering. Jenis letusan yang terjadi yakni jenis eksplosif sehingga membentuk lubang besar pada penggalan puncak (kawah). Letusan gunung api mirip ini terjadi lantaran ukuran dapur magma kecil dan letaknya dangkal, sehingga letusan hanya terjadi satu kali kemudian mati. Contoh Danau Klakah di Lamongan dan Danau Eifel di Prancis.
3. Gunung Api Strato
Gunung api ini terbentuk lantaran terjadinya 2 jenis erupsi, yaitu erupsi eksplosif dan erupsi efusif yang berselang-seling. Sebagian besar gunung api di alam ini merupakan gunung api strato. Contoh: Gunung api Merapi, Merbabu, Semeru, dan Kelud di Indonesia, Gunung Fuji di Jepang, Gunung Vesuvius di Italia, serta Gunung Santo Helens dan Rainier di Amerika Serikat. Supaya kau sanggup mengetahui perbedaan dari ketiga bentuk gunung api yang disebabkan erupsi sentral, amati gambar di samping ini.

Berdasarkan kekuatan letusan dan kandungan material yang dikeluarkan, erupsi gunung api dibagi menjadi dua, yaitu:
1. Erupsi Eksplosif
Erupsi eksplosif yakni erupsi atau letusan yang menimbulkan ledakan besar akhir tekanan gas magmatis yang sangat kuat. Material yang dikeluarkan bersifat padat dan cair. Akibat erupsi eksplosif terbentuk bentukan permukaan Bumi berupa danau kawah besar (eksplosif). Contoh: Danau Batur di Bali.

2. Erupsi Efusif
Erupsi efusif yakni erupsi yang tidak menghasilkan ledakan, lantaran tekanan gas dikala erupsi kurang kuat. Pada proses ini, bentuk material yang dikeluarkan yakni material cair atau sebagian besar lava dan sedikit material padat yang berukuran kecil. Contoh: Gunung Maona Loa di Hawaii. 

Berdasarkan kekentalan magma, tekanan gas, kedalaman dapur magma, dan material yang dikeluarkannya, letusan gunung api dibedakan menjadi beberapa tipe, yaitu:
1. Letusan Tipe Hawaii
Letusan gunung api tipe hawaii ini terjadi lantaran lava yang keluar dari kawah sangat cair, sehingga gampang mengalir ke segala arah. Sifat lava yang sangat cair ini menghasilkan bentuk kawah gunung mirip perisai atau tameng. Contohnya yaitu Gunung Api Kilauea, Maona Loa, dan Maona Kea di Kepulauan Hawaii.
 Tenaga yang memengaruhi Bumi terdiri atas dua macam LITOSFER (2) : Pengaruh Tenaga Endogen & Eksogen Bagi Kehidupan
Letusan Tipe Hawaii
2. Letusan Tipe Stromboli
Letusan gunung api tipe stromboli ini bersifat spesifik, yaitu letusan-letusannya terjadi dengan interval atau batas waktu tenggang yang hampir sama. Misalnya Gunung api stromboli di Kepulauan Lipari (Italia) mempunyai batas waktu tenggang letusannya ± 12 menit. Jadi, setiap ±12 menit terjadi letusan yang memuntahkan material, bom, abu, dan lapili. Contoh gunung api bertipe stromboli yakni Gunung Vesuvius (Italia) dan Gunung Raung (Jawa).
 Tenaga yang memengaruhi Bumi terdiri atas dua macam LITOSFER (2) : Pengaruh Tenaga Endogen & Eksogen Bagi Kehidupan
Letusan Tipe Stromboli
3. Letusan Tipe Vulkano
Letusan gunung api tipe vulkano ini mengeluarkan material padat, mirip bom, abu, lapili, serta bahan-bahan padat dan cair atau lava. Letusan tipe ini didasarkan atas kekuatan erupsi dan kedalaman dapur magmanya. Contohnya yaitu Gunung Vesuvius dan Etna di Italia, serta Gunung Semeru di Jawa Timur. 
 Tenaga yang memengaruhi Bumi terdiri atas dua macam LITOSFER (2) : Pengaruh Tenaga Endogen & Eksogen Bagi Kehidupan
Letusan Tipe Vulkano
4. Letusan Tipe Merapi
Letusan gunung api tipe Merapi ini bisa mengeluarkan material lava kental sehingga menyumbat penggalan lisan kawah. Sehingga menjadikan tekanan gas menjadi semakin bertambah besar lengan berkuasa dan memecahkan sumbatan lava. Sumbatan yang pecah-pecah terdorong ke atas dan balasannya terlempar keluar. Material ini menuruni  lereng gunung sebagai ladu atau gloedlawine. Selain itu, terjadi pula awan panas (gloedwolk) atau sering disebut wedhus gembel. 
 Tenaga yang memengaruhi Bumi terdiri atas dua macam LITOSFER (2) : Pengaruh Tenaga Endogen & Eksogen Bagi Kehidupan
Letusan Tipe Merapi
5. Letusan Tipe Perret atau Plinian
Letusan gunung api tipe Perret atau Plinian ini sangat berbahaya dan merusak lingkungan. Material yang dilontarkan pada letusan gunung api tipe ini sanggup mencapai ketinggian sekitar 80 km. Letusan gunung api tipe ini bisa melemparkan kepundan atau membobol puncak gunung, sehingga menjadikan dinding kawah melorot. Contohnya yaitu Gunung Krakatau yang meletus pada tahun 1883 dan St. Helens yang meletus pada tanggal 18 Mei 1980.
 Tenaga yang memengaruhi Bumi terdiri atas dua macam LITOSFER (2) : Pengaruh Tenaga Endogen & Eksogen Bagi Kehidupan
Letusan Tipe Perret atau Plinian
6. Letusan Tipe Pelee
Letusan gunung api tipe Pelee ini biasa terjadi jikalau terdapat penyumbatan kawah di puncak gunung api yang berbentuk mirip jarum, sehingga menjadikan tekanan gas di dalam kawah menjadi bertambah besar. Jika penyumbatan kawah tidak terlalu kuat, maka gunung tersebut akan meletus.
 Tenaga yang memengaruhi Bumi terdiri atas dua macam LITOSFER (2) : Pengaruh Tenaga Endogen & Eksogen Bagi Kehidupan
Letusan Tipe Pelee
7. Letusan Tipe Saint Vincent
Letusan gunung api tipe Saint Vincent ini menimbulkan air danau kawah akan tumpah bersama lava. Letusan ini menjadikan tempat di sekitar gunung tersebut akan diterjang lahar panas yang sangat berbahaya. Contohnya yaitu Gunung Kelud yang meletus pada tahun 1919 dan Gunung Saint Vincent yang meletus pada tahun 1902.
 Tenaga yang memengaruhi Bumi terdiri atas dua macam LITOSFER (2) : Pengaruh Tenaga Endogen & Eksogen Bagi Kehidupan
Letusan Tipe Saint Vincent

3. Dampak tanda-tanda vulkanisme bagi kehidupan :
  • Menghasilkan materi galian atau barang tambang
  • Sebagai sumber energi panas bagi Bumi.
  • Hasil erupsi gunung api sanggup menyuburkan tanah.
  • Sebagai objek wisata.
  • Membentuk wilayah pegunungan yang bermanfaat sebagai tempat tangkapan hujan.

C. SEISME
Seisme atau gempa merupakan getaran yang hingga di permukaan Bumi akhir tenaga dari dalam  Bumi. Getaran tersebut merupakan gelombang seismik yang berasal dari pusat gempa.

1. Jenis Gempa
Berdasarkan penyebabnya, jenis gempa dibedakan sebagai berikut :
  • Gempa Tektonik, disebabkan oleh gerakan lempeng tektonik. Gempa tektonik biasanya sangat besar lengan berkuasa dan meliptui wilayah yang luas.
  • Gempa Vulkanik, disebabkan oleh kegiatan gunung api. Kekuatan gempa yang terjadi tidak sekuat gempa tektonik dan mencakup wilayah yang lebih sempit daripada gempa tektonik.
  • Gempa Runtuhan, disebabkan oleh runtuhnya gua atau terowongan.

2. Penentuan Lokasi Episentrum
Lokasi pusat gempa atau episentrum sanggup ditentukan dengan memakai data gelombang primer dan sekunder yang tercatat pada tiga stasiun gempa. Perhitungannnya sanggup memakai rumus laksa sebagai berikut :
Keterangan:
∆  =  Jarak episentrum dari stasiun gempa.
S  =  Waktu gelombang sekunder tercatat di stasiun gempa.
P  =  Waktu gelombang primer tercatat di stasiun gempa.

TENAGA EKSOGEN 
Tenaga eksogen merupakan tenaga dari luar Bumi yang di pengaruhi oleh beberapa faktor yaitu angin, suhu, iklim, dan kegiatan manusia.

A. PERUBAHAN MUKA BUMI MELALUI TENAGA EKSOGEN
Jenis – jenis perubahan muka Bumi akhir tenaga eksogen sebagai berikut :
1. Pelapukan, merupakan perombakan batuan menjadi lebih kecil akhir proses penghancuran, pengelupasan, dan perusakan batuan. Jenis pelapukan sanggup dibedakan menjadi tiga yaitu pelapukan mekanis, biologis, dan kimiawi. 
2. Erosi, terjadi lantaran proses pengikisan tanah oleh tenaga air, angin, dan gletser.
3. Sedimentasi, merupakan insiden pengendapan material batuan dan tanah hasil abrasi lantaran adanya tenaga angin, air, dan gletser. 

B. FAKTOR – FAKTOR YANG MEMENGARUHI PROSES PEMBENTUKAN TANAH
Tanah terbentuk dari hasil pelapukan batuan secara biologis, fisik, dan kimiawi yang dipengaruhi oleh faktor – faktor berikut :

1. Iklim 
Unsur iklim pembentuk tanah yakni unsur suhu dan curah hujan yang memengaruhi pelapukan batuan, baik secara fisik maupun kimiawi.
2. Organisme 
Organisme berperan dalam pembentukan tanah secara biologis. Aktivitas organisme sanggup mendekomposisi materi organik tanah mirip seresah daun dan ranting sehingga tanah kaya akan unsur hara.
3. Batuan Induk 
Bahan utama pembentuk tanah yakni batuan induk. Batuan induk sanggup lapuk dan mengalami perubahan secara fisik serta kimia oleh efek iklim.
4. Relief / topografi 
Tinggi rendah permukaan Bumi memengaruhi tingkat abrasi tanahyang ditunjukkan oleh ketebalan tanah. Berdasarkan perkembangannya tanah sanggup diklasifikasikan menjadi tanah muda, tanah tua, dan tanah dewasa.

C. PROFIL TANAH
Secara umum, tanah terdiri atas lapisan berikut :
 Tenaga yang memengaruhi Bumi terdiri atas dua macam LITOSFER (2) : Pengaruh Tenaga Endogen & Eksogen Bagi Kehidupan
Profil Tanah
1. Lapisan Tanah Atas / Horizon A
Horizon A merupakan lapisan teratas dengan kandungan organik yang tinggi sehingga sering disebut dengan tanah humus.
2. Lapisan Tanah Atas / Horizon B
Horizon B mempunyai kandungan materi organik yang lebih sedikit daripada Horizon A. Penurunan kandungan organik disebabkan oleh proses pembentukan Horizon B melalui pencucian.
3. Regolith
Lapisan regolith terbentuk dari hasil pelapukan batuan induk. Penyusun utama regolith yakni tanah dan batuan.
4. Batuan Induk
Batuan induk merupakan batuan yang masih keras.

D. JENIS – JENIS TANAH DI INDONESIA

1. Tanah Aluvial, terbentuk dari hasil sedimentasi material halus oleh anutan sungai. Tanah aluvial terdapat di pantai timur Sumatera serat di sepanjang sungai Barito, Sungai Mahakam, Sungai Musi, Sungai Citarum, dan Sungai Begawan Solo.
2. Tanah Andosol, terbentuk dari bubuk gunung api. Persebarannya di lereng – lereng gunung api di Sumatera, Jawa, Bali, dan Lombok.   
3. Tanah Regosol, terbentuk dari hasil sedimentasi bubuk vulkanik gres bertekstur kasar. Persebarannya di tempat Jawa, Bali, dan Nusa Tenggara. 
4. Tanah Grumusol, tersusun atas material halus berlempung serta mempunyai warna kelabu hitam dan tingkat kesuburannya tinggi sehingga sesuai untuk tumbuhan padi, jagung, dan kedelai. Persebarannya di Jawa Tengah, Madura, dan Nusa Tenggara.
5. Tanah Kapur, terbentuk dari adanya efek dari tenaga eksogen (pelapukan dan pengikisan) yang mengubah kerikil kapur menjadi tanah kapur. Tanah ini terdapat di perbukitan kapur di Jawa, Sumatera, dan Sulawesi.
6. Tanah Litosol, terbentuk dari pelapukan batuan beku yang belum tepat sehingga mempunyai tingkat kesuburan rendah. Persebarannya di lereng pegunungan.
7. Tanah Latosol, terbentuk dari batuan beku yang mengalami pelapukan lanjut. Persebarannya mencakup wilayah Jawa, Sumatera, dan Papua.
8. Tanah Gambut, merupakan tanah organik yang berasal dari pembusukan sisa flora rawa di Kalimantan, Sumatera, dan Papua.
9. Tanah Podzolik, terbentuk dari batuan induk pasir dan mempunyai tingkat kesuburan rendah. Persebarannya mencakup wilayah Jawa, Bali, Papua, dan Lombok.

( Baca Juga : LITOSFER (1) : Lapisan Kerak Bumi & Pembentukan Batuan )


Sumber http://teknoaldebran.blogspot.com/

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "Litosfer (2) : Imbas Tenaga Endogen & Eksogen Bagi Kehidupan"

Posting Komentar