Kelayakan Planet Bumi Untuk Mendukung Kehidupan
Bumi yang kita huni ini merupakan satu-satunya daerah (planet) di mana insan sanggup hidup dan bertahan tanpa alat bantu, tanah dan air yang melimpah, serta atmosfer yang sanggup di hirup untuk bernapas. Di atas muka bumi inilah miliaran insan menjalani kehidupannya. Hal ini menurut pada kelayakan planet Bumi untuk mendukung kehidupan dengan rincian sebagai berikut ini.
1. Bumi yaitu Planet Istimewa
Ø Jaraknya dengan matahari tidak terlalu bersahabat dan juga tidak terlalu jauh. Akibatnya udara bumi tidak terlalu panas dan juga tidak terlalu dingin.
Ø Di planet bumi banyak terdapat sumber air (danau, sungai dan lautan).
Ø Bumi memiliki lapisan atmosfer sehingga memungkinkan terjadi awan dan hujan.
Ø Atmosfer bumi menjadikan perbedaan suhu antara siang dan malam yang tidak terlalu signifikan (seperti di bulan).
Ø Atmosfer bumi mengandung unsur oksigen sehingga sanggup mendukung kehidupan menyerupai kini ini.
Ø Atmosfer bumi bisa melindungi kehidupan dari terjadinya kerusakan tanggapan sinar dan partikel matahari yang sanggup merusak bumi.
Ø Medan nagnet bumi berfungsi untuk melindungi bumi dari ancaman partikel dan radiasi yang bersifat merusak dari matahari dan luar angkasa, sehingga partikel dan radiasi tersebut terkonsentrasi dalam zona sabuk van allen.
Ø Selama bergerak mengorbit matahari, planet bumi juga melaksanakan gerak rotasi. Sekali rotasi membutuhkan waktu kurang lebih 24 jam sehingga terjadi siang dan malam.
2. Keseimbangan yang memungkinkan kehidupan di Bumi
Para andal astronomi telah menciptakan daftar wacana faktor yang memilih bagi kehidupan antara lain sebagai berkut :
Ø Gravitasi.
Jika gravitasi lebih berpengaruh dari sekarang, atmosfer akan menahan terlalu banyak amonia dan metana. Jika gravitasi lebih lemah dari sekarang, maka atmosfer akan kehilangan air.
Ø Jarak Bumi dengan bintang (Matahari).
Jika jaraknya terlalu jauh, maka suhu planet akan terlalu cuek bagi siklus air lebih stabil. Sebaliknya kalau terlalu dekat, maka suhu planet akan terlalu panas bagi siklus air yang stabil.
Ø Ketebalan Lapisan kerak bumi.
Jika lapisan kerak bumi lebih tebal, maka akan terlalu banyak oksigen berpindah dari atmosfer menuju kerak bumi.
Ø Periode rotasi.
Jika periode rotasi berlangsung lebih lama, maka perbedaan suhu pada siang dan malam hari terlalu besar. Sebaliknya kalau lebih cepat, maka tingkat kecepatan angin di atmosfer akan terlalu tinggi.
Ø Interaksi Gaya Gravitasi dengan Satelit (Bulan).
Jika proses ini lebih besar, maka imbas pasang surut air laut, atmosfer, dan periode rotasi bersifat merusak. Sebaliknya kalau lebih kecil, maka terjadi perubahan secara tidak eksklusif pada orbit yang menimbulkan ketidakstabilan iklim.
Ø Medan Magnet.
Jika terlalu kuat, maka angin kencang elektromangnetik terlalu merusak. Sebaliknya kalau terlalu lemah, maka planet bumi kurang mendapatkan dukungan dari ancaman radiasi bintang.
Ø Albedo (perbandingan antara cahaya yang dipantulkan dengan yang diterima pada permukaan).
Jika lebih besar, maka zaman es yang tak terkendali akan terjadi. Sebaliknya kalau lebih kecil, maka imbas rumah beling yang tak terkendali akan terjadi.
Ø Kadar karbon dioksida dan uap air dalam atmosfer.
Jika lebih besar, maka imbas rumah beling yang tak terkendali akan terjadi. Sebaliknya kalau lebih kecil, maka imbas rumah beling tidak memadai.
Ø Kadar ozon dalam atmosfer.
Jika terlalu besar, maka suhu permukaan planet bumi terlalu rendah. Sebaliknya kalau terlalu kecil, maka suhu permukaan planet bumi terlalu tinggi dan terlalu banyak mendapatkan radiasi ultraviolet.
Ø Aktivitas Seismik.
Jika lebih besar, maka akan terlalu banyak makhluk hidup yang punah. Jika lebih kecil, maka materi makanan di dasar maritim (yang dihanyutkan oleh pemikiran sungai) tidak akan di daur ulang ke daratan melalui pengangkatan tektonik.
Sumber http://teknoaldebran.blogspot.com/
 |
| Planet Bumi |
Ø Jaraknya dengan matahari tidak terlalu bersahabat dan juga tidak terlalu jauh. Akibatnya udara bumi tidak terlalu panas dan juga tidak terlalu dingin.
Ø Di planet bumi banyak terdapat sumber air (danau, sungai dan lautan).
Ø Bumi memiliki lapisan atmosfer sehingga memungkinkan terjadi awan dan hujan.
Ø Atmosfer bumi menjadikan perbedaan suhu antara siang dan malam yang tidak terlalu signifikan (seperti di bulan).
Ø Atmosfer bumi mengandung unsur oksigen sehingga sanggup mendukung kehidupan menyerupai kini ini.
Ø Atmosfer bumi bisa melindungi kehidupan dari terjadinya kerusakan tanggapan sinar dan partikel matahari yang sanggup merusak bumi.
Ø Medan nagnet bumi berfungsi untuk melindungi bumi dari ancaman partikel dan radiasi yang bersifat merusak dari matahari dan luar angkasa, sehingga partikel dan radiasi tersebut terkonsentrasi dalam zona sabuk van allen.
Ø Selama bergerak mengorbit matahari, planet bumi juga melaksanakan gerak rotasi. Sekali rotasi membutuhkan waktu kurang lebih 24 jam sehingga terjadi siang dan malam.
2. Keseimbangan yang memungkinkan kehidupan di Bumi
Para andal astronomi telah menciptakan daftar wacana faktor yang memilih bagi kehidupan antara lain sebagai berkut :
Ø Gravitasi.
Jika gravitasi lebih berpengaruh dari sekarang, atmosfer akan menahan terlalu banyak amonia dan metana. Jika gravitasi lebih lemah dari sekarang, maka atmosfer akan kehilangan air.
Ø Jarak Bumi dengan bintang (Matahari).
Jika jaraknya terlalu jauh, maka suhu planet akan terlalu cuek bagi siklus air lebih stabil. Sebaliknya kalau terlalu dekat, maka suhu planet akan terlalu panas bagi siklus air yang stabil.
Ø Ketebalan Lapisan kerak bumi.
Jika lapisan kerak bumi lebih tebal, maka akan terlalu banyak oksigen berpindah dari atmosfer menuju kerak bumi.
Ø Periode rotasi.
Jika periode rotasi berlangsung lebih lama, maka perbedaan suhu pada siang dan malam hari terlalu besar. Sebaliknya kalau lebih cepat, maka tingkat kecepatan angin di atmosfer akan terlalu tinggi.
Ø Interaksi Gaya Gravitasi dengan Satelit (Bulan).
Jika proses ini lebih besar, maka imbas pasang surut air laut, atmosfer, dan periode rotasi bersifat merusak. Sebaliknya kalau lebih kecil, maka terjadi perubahan secara tidak eksklusif pada orbit yang menimbulkan ketidakstabilan iklim.
Ø Medan Magnet.
Jika terlalu kuat, maka angin kencang elektromangnetik terlalu merusak. Sebaliknya kalau terlalu lemah, maka planet bumi kurang mendapatkan dukungan dari ancaman radiasi bintang.
Ø Albedo (perbandingan antara cahaya yang dipantulkan dengan yang diterima pada permukaan).
Jika lebih besar, maka zaman es yang tak terkendali akan terjadi. Sebaliknya kalau lebih kecil, maka imbas rumah beling yang tak terkendali akan terjadi.
Ø Kadar karbon dioksida dan uap air dalam atmosfer.
Jika lebih besar, maka imbas rumah beling yang tak terkendali akan terjadi. Sebaliknya kalau lebih kecil, maka imbas rumah beling tidak memadai.
Ø Kadar ozon dalam atmosfer.
Jika terlalu besar, maka suhu permukaan planet bumi terlalu rendah. Sebaliknya kalau terlalu kecil, maka suhu permukaan planet bumi terlalu tinggi dan terlalu banyak mendapatkan radiasi ultraviolet.
Ø Aktivitas Seismik.
Jika lebih besar, maka akan terlalu banyak makhluk hidup yang punah. Jika lebih kecil, maka materi makanan di dasar maritim (yang dihanyutkan oleh pemikiran sungai) tidak akan di daur ulang ke daratan melalui pengangkatan tektonik.
0 Response to "Kelayakan Planet Bumi Untuk Mendukung Kehidupan"
Posting Komentar