✔ Pola Laporan Akuntansi Pada Perusahaan Yang Dilikuidasi
PT.XXPM mengalami kerugian yang berkepanjangan sampai pertengahan tahun 20X1 terus mengalami kerugian yang besar, menciptakan perusahaan tidak sanggup membayar santunan jatuh tempo dan lainnya, kreditur tidak menunjukkan aksesori santunan ataupun meringkankan persyaratan santunan mereka. Sebab itu secara sukarela PT.XXPM mengajukan petisi menurut UU Kepailitan. Neraca Per 1 Juli Tahun 20X1 ialah sebagai berikut :
Laporan Posisi Keuangan PT.XXPM Per 1 Juli 20X1 ( Dalam Jutaan Rupiah ) |
Aset |
Aset Lancar : Kas Rp 500 Surat Berharga 900 Piutang Usaha 2.500 Persediaan 5.000 Biaya dibayar dimuka 500 Rp 9.400 Aset Tetap : Tanah Rp 2.000 Gedung – Netto 4.000 Peralatan – Netto 3.000 Aset tak berwujud 600 9.600 Rp 19.000 |
Liabilitas dan Ekuitas Pemegang Saham |
Liabilitas Lancar : Hutang gaji Rp 1.500 Hutang pbb 200 Hutang wesel-bank 2.500 Hutang wesel-pemasok 500 Hutang bunga 700 Liabilitas jangka panjang Hutang Hipotek 5.000 Hutang Relasi 7.000 Rp 17.400 Ekuitas Modal Saham Rp 20.000 Laba ditahan (18.400) 1.600 Rp 19.000 |
Dan perusahaan memperkirakan dalam 3 bulan aset sanggup direalisasikan menjadi sebagai berikut :
Kas Rp 500.000.000
Surat Berharga 900.000.000
Piutang Usaha 2.200.000.000
Persediaan – netto 5.500.000.000
Tanah 3.000.000.000
Bangunan 3.500.000.000
Peralatan 1.500.000.000
Total Rp17.100.000.000
Setelah adanya Pengajuan Petisi Kebrangkutan, ialah kiprah selanjutnya trustee untuk menciptakan Statement of Affair untuk pengadilan. Yaitu laporan keuangan akuntan yang menekankan nilai likuidasi dan isu lainnya yang berkhasiat bagi kreditur dan pengadilan.
Contoh Statement of Affair menurut data diatas :
PT.XXPM | ||||
Statement of Affair Per 1 Juli (dalam jutaan rupiah) ASET | ||||
Nilai Buku | Nilai Realisasi | |||
Untuk Kreditur Terjamin | Untuk Kreditur Tak Terjamin | |||
Rp6.000 | Diagunkan untuk kreditur terjamin penuh Tanah dan Gedung (-) Hutang Hipotek Hutang Bunga | 5.000 500 | 6.500 (5.500) | 1.000 |
2.500 | Diagunkan untuk kreditur terjamin sebagian Piutang Usaha (-) Hutang Wesel ke bank Hutang Bunga | 2.500 200 | 2.200 (2.700) | 0 |
500 900 5.000 500 3.000 600 | Tersedia untuk kreditur prioritas tak terjamin Kas Surat Berharga Persediaan Biaya dibayar dimuka Peralatan – netto Aset tal berwujud Total | 500 900 5.500 0 1.500 0 9.400 | ||
(-) Kewajiban Prioritas Total tersedia untuk kreditur tak terjamin Taksiran Kekurangan ( 17.400-17.100) | (1.700) 7.700 300 8.000 | |||
Liabilitas dan Ekuitas Pemegang Saham | ||||
1.500 200 | Kewajiban Prioritas : Hutang Upah Hutang Pbb | 1.500 200 1.700 | ||
5.000 500 | Kreditur terjamin Penuh Hutang Hipotek Hutang Bunga | 5.000 500 5.500 | ||
2.500 200 | Kreditur Sebagian Terjamin Hutang wesel-bank Hutang bunga (-) piutang perjuangan yang diagunkan | 2.500 200 2.700 2.200 | 500 | |
7.000 500 | Kreditur Tak Terjamin Hutang relasi Hutang wesel-pemasok | 7.000 500 | ||
20.000 18.400 | Ekuitas Pemegang Saham Modal Saham Saldo Laba | 8.000 |
Dan berikut ini akuntansi yang dibentuk oleh trustee :
Kas Rp 500.000.000
Surat Berharga 900.000.000
Piutang Usaha 2.500.000.000
Persediaan 5.000.000.000
Biaya dibayar dimuka 500.000.000
Tanah 2.000.000.000
Gedung 4.000.000.000
Peralatan 3.000.000.000
Aset tak berwujud 600.000.000
Hutang relasi 7.000.000.000
Hutang upah 1.500.000.000
Hutang pbb 200.000.000
Hutang wesel-bank 2.500.000.000
Hutang wesel-pemasok 500.000.000
Hutang bunga 700.000.000
Hutang hipotek 5.000.000.000
Estate Equity 1.600.000.000
Ket : trustee bebas menentukan meneruskan catatan akuntansi debitur ( perusahaan yang dilikuidasi ) atau menciptakan catatan baru.
0 Response to "✔ Pola Laporan Akuntansi Pada Perusahaan Yang Dilikuidasi"
Posting Komentar