Bentuk Mobilitas Sosial Dan Contohnya

Bentuk mobilitas sosial dalam sosiologi sanggup dibedakan menjadi empat jenis: Mobilitas vertikal naik, mobilitas vertikal turun, mobilitas intragenerasi dan mobilitas antargenerasi. Keempatnya akan dijelaskan dalam postingan ini disertai contohnya.


Mobilitas sosial merupakan gerak atau perubahan status sosial individu dalam struktur sosial. Perubahan status tersebut menghipnotis perubahan tugas sosialnya, termasuk hak dan kewajiban yang dijalaninya. Implikasinya ke masyarakat juga beragam. Individu bisa memperoleh respek dan penghormatan atau cacian dan diskriminasi sehabis mengalami mobilitas sosial.


Berbagai bentuk mobilitas sosial yang dipaparkan di bawah ini sanggup dikonfirmasi atau dikonfrontasi dengan fenomena sosial lain di sekitar kita. Pembaca juga bisa menerka bagaimana masing-masing bentuk mobilitas sosial yang terjadi berimplikasi pada kehidupan langsung orang yang mengalaminya.






Bentuk mobilitas sosial


Mobilitas sosial naik


Bentuk mobilitas sosial ini diimpikan oleh banyak orang. Bahkan boleh dibilang semua orang menginginkannya. Proses belajar, berkarier, bergaul, membangun jaringan dan sebagainya hampir tak bisa dipisahkan dari orientasi untuk mengejar bentuk mobilitas ini. Mobilitas naik yaitu perubahan status sosial individu ke posisi yang lebih atas.


Sebagai contoh, seorang petani menerima doorprize satu milyar dollar dikala menggali tanahnya yang ternyata berisi harta karun. Kekayaan yang diperolehnya secara mendadak telah mengangkat derajatnya sebagai petani kaya, selama harta itu tidak disita pemerintah tentunya. Seorang anak yang rajin pergi sekolah sehabis lulus diterima kuliah di luar negeri, status sosialnya di masyarakat naik.


Bentuk utama mobilitas sosial naik ada dua macam, yaitu petama, sebagaimana yang telah disebutkan dalam teladan di atas mencakup perubahan posisi sosial dari bawah ke posisi yang lebih atas. Kedua, pembentukan suatu kelompok gres yang diposisikan pada derajat sosial yang lebih tinggi. Contoh kedua ini, misalnya, masyarakat miskin yang mengikuti aktivitas transmigrasi. Di daerah barunya para warga diberikan tanah untuk bertani, dan memulai hidup baru.






Mobilitas vertikal turun


Kebalikan dari mobilitas naik, mobilitas vetikal turun dihindari oleh setiap orang. Kecuali segelintir orang saja yang mau atau sedang melaksanakan eksperimen. Posisi sosial di kelas bawah dianggap identik dengan kemiskinan, kemelaratan, kesusahan, dan kesehatan yang buruk. Oleh alasannya itu, masuk akal bila banyak orang mengantisipasi.


Sebagai contoh, seorang polisi yang terlibat perkelahian dengan warga, lalu dicopot jabatanya oleh atasan dan dipecat. Mantan polisi tersebut mengalami mobilitas vertikal turun. Sebelumnya, orang menaruh respek alasannya punya jabatan di kepolisian. Namun setalah dipecat, ia cuma bisa cengar-cengir banyak aktivitas khas orang nganggur.


Bentuk mobilitas vertikal turun juga sanggup dikalsifikasikan menjadi dua. Pertama, sebagaimana teladan di atas, yaitu individu yang mengalami penurunan posisi atau sosial. Kedua, disintegrasi kelompok besar menjadi kelompok sosial yang lebih kecil sehingga menurunkan derajatnya di mata kelompok lain. Misalnya, Negara-negara bagian Uni Soviet di Asia Tengah yang sekarang dianggap sebagai negara kecil dan miskin.






Mobilitas intragenerasi


Mobilitas bentuk ini merupakan jenis mobilitas vertikal dalam lingkup satu generasi. Dengan kata lain, pengaruh dari mobilitas yang terjadi dirasakan oleh dirinya sendiri saja. Mobilitas intragenerasi merupakan mobilitas yang bisa naik dan bisa turun.


Sebagai contoh, seorang siswa yang naik kelas. Naik kelas merupakan bentuk mobilitas naik. Siswa yang menjadi adik kelasnya akan menaruh respek pada mereka yang naik kelas. Naik kelas yaitu bentuk mobilitas sosial naik dalam intragenerasi.


Contoh mobilitas intragenerasi turun, contohnya seakan-akan dengan yang sudah disebutkan, yaitu polisi yang dipecat secara tidak hormat alasannya menyalahgunakan wewenangnya. Dampak dari turunnya pangkat atau dipecat dirasakan oleh orang yang mengalaminya. Teman sekantornya dulu menjadi tidak respek lagi padanya.






Mobilitas antargenerasi.


Bentuk mobilitas sosial ini, pengaruh dan implikasinya melibatkan orang lain lintas generasi. Mobilitas ini juga berupa mobilitas vertikal yang bisa naik atau turun. Perlu diketahui, pengaruh dari mobilitas ini bisa menaikkan atau menurunkan status sosial orang lain lintas generasi.


Sebagai contoh, anak nelayan yang jadi presiden. Tidak hanya anaknya yang mengalami mobilitas sosial naik, tetapi juga orang tuanya. Bahkan anaknya, kakek-neneknya atau buyutnya kalau masih ada. Masyarakat akan menaruh hormat pada orang-orang di sekelilingnya terutama keluarganya. Sebaliknya, kalau anak presiden jadi maling duit rakyat, jatuhlah status sosial keluarganya.


Analisis wacana mobilitas antargenerasi sering dipakai untuk menjadi pijakan kebijakan publik. Sebagai contoh, temuan riset yang menyampaikan bahwa anak orang kaya cenderung akan menjadi orang kaya. Sedangkan anak orang miskin akan menurunkan budaya miskin pada anaknya. Maka kedepan, kesenjangan sosial masyarakat akan semakin lebar.


Bentuk mobilitas sosial dalam sosiologi sanggup dibedakan menjadi empat jenis Bentuk Mobilitas Sosial dan Contohnya


Gerak atau mobilitas sosial dalam masyarakata sangat tergantung pada seberapa luwes struktur sosial masyarakatnya. Masyarakat yang demokratis dan mengedepankan prinsip meritokrasi intinya mempunyai struktur sosial yang terbuka. Berbeda dengan sistem kasta yang cenderung tertutup. Di Indonesia, sistem demokrasi yang berkembang harus diarahkan pada sistem meritokrasi dimana seseorang dinikai menurut kemampuannya. Dengan sistem ini, setiap individu berpeluang mengalami peningkatan mobilitas sosial.


Baca Juga Mobilitas Sosial: Pengertian dan Contohnya



Sumber aciknadzirah.blogspot.com

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "Bentuk Mobilitas Sosial Dan Contohnya"

Posting Komentar