Pengertian Pendidikan Dan Ilmu Pendidikan
Pengertian pendidikan secara sederhana sanggup dideskripsikan sebagai upaya insan untuk membina kepribadiannya dengan nilai-nilai yang berlaku di masyarakat. Definisi sederhana tersebut tentu saja tidak cukup untuk menjelaskan penggunaan istilah pendidikan yang lingkupnya teramat luas.
Kebanyakan orang sudah familiar dengan istilah pendidikan. Belajar, sekolah, membaca dan menulis sering kali dikaitkan dengan acara pendidikan. Ruang lingkup pendidikan yang teramat luas hanya sanggup dipahami apabila maknanya disempitkan ke dalam konteks tertentu.
Postingan blog ini akan memaparkan pengertian pendidikan yang dikemukakan oleh para ahli, kemudian mencoba menafsir maksudnya dengan menjelaskan konteksnya. Perlu dicatat terlebih dahulu bahwa pengertian pendidikan senantiasa mengalami perkembangan seiring dengan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Jadi, unsur fleksibilitas merupakan pecahan dari definisi pendidikan. Apa itu pendidikan?
Pengertian pendidikan
Pendidikan lebih sempurna ditempatkan pada proses mental menjadi dewasa. Orang terdidik ialah orang yang sampaumur pemikirannya. Kedewasaan di sini bisa diartikan dengan kematangan dalam berpikir. Meskipun pendidikan lebih relevan dipahami sebagai proses mental, bukan berarti tempaan fisik tidak bisa disebut pendidikan. Akademi militer yang menempa anak didiknya secara fisik misalnya, disebut juga institusi pendidikan sehingga acara di dalamnya pun acara pendidikan.
Baca juga Lembaga Sosial: Definisi dan Contohnya
Di postingan blog ini, kita akan memahami pendidikan sebagai proses mencar ilmu yang lebih banyak menekankan pendewasaan mental seseoarang atau sekelompok orang. Langsung saja kita simak pengertian pendidikan yang diusulkan oleh para ahli.
J. Langeveld mengatakan pendidikan ialah setiap perjuangan imbas dan derma yang diberikan kepada anak untuk mencapai pendewasaan diri atau membantu anak semoga lebih cakap melakukan kiprah hidupnya sendiri.
John Dewey mengartikan pendidikan sebagai proses pembentukan kecakapan-kecakapan mendasar secara intelektual dan emosional dalam hubungannya dengan alam dan sesama manusia.
J. Rousseau mendefinisikan pendidikan sebagai suatu proses pembekalan yang belum kita miliki dikala masa kanak-kanak namun kita butuhkan dikala dewasa.
Beberapa andal pendidikan dan filsuf dari Indonesia juga pernah merumuskan definisi pendidikan sebagai berikut:
Driyarkara mengartikan pendidikan sebagai proses pemanusiaan insan muda atau pengangkatan insan muda ke taraf insani.
Ki Hajar Dewantara menyebutkan bahwa pendidikan ialah tuntunan di dalam hidup dalam proses tumbuhnya anak-anak, yang maksudnya yaitu menuntun segala kekuatan kodrat yang ada pada anak didik semoga mereka sebagai insan dan sebagai anggota masyarakat sanggup mencapai keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya.
Ahmad D. Marimba menyampaikan bahwa pendidikan ialah bimbingan atau pimpinan secara sadar oleh pendidik terhadap pengembagan jasmani dan rohani anak didik menuju terbentuknya kepribadian yang utama.
Jika pembaca memperhatikan beberapa definisi yang diusulkan oleh para andal di atas, maka akan ditemukan kecenderungan pendefinisian ke arah pembentukan kepribadian bawah umur menuju dewasa. Kepribadian yang dimaksud bermacam-macam, dari kematangan intelektual, mental, emosional, hingga kebahagiaan dimasa dikala sudah dalam kondisi terdidik atau dewasa.
Dewasa, dalam pengertian di atas tidak ditentukan oleh umur melainkan oleh ketercapaian tujuan pendidikan itu sendiri. Demikian juga anak-anak. Kita pahami bawah umur di sini sebagai kelompok orang yang dididik. Upaya untuk menarik benang merah pengertian di atas bisa dilakukan sebagai berikut: Pertama-tama ada bawah umur yang belum bisa hidup mandiri. Kemudian mereka diberikan pendidikan. Ketika dewasa, pendidikan yang diberikan menghasilkan kemampuan untuk bertindak dan menyejahterakan setidaknya dirinya sendiri dalam kehidupan di masyarakat.
Sampai di sini muncul pertanyaan pada kita, ”siapa yang memberi pendidikan pada anak-anak?” Jawabannya tentu saja orang dewasa, maksudnya ialah mereka yang terdidik atau mereka yang sudah lebih dahulu melalui proses pendidikan.
Apabila kita merujuk pada pengertian pendidikan yang sudah disampaikan di atas, maka pendidikan yang dimaksud di sini berada pada konteks transfer ilmu dari mereka yang terdidik kepada anak didik.
Boleh saja kita menyampaikan bahwa pendidikan yang kita peroleh berasal dari pengalaman bermain atau jalan-jalan. Sejauh di dalamnya terdapat transfer ilmu, maka acara apapun yang kita lakukan bisa disebut dengan pendidikan. Namun jikalau kita bertapa untuk memperoleh ilmu, hal itu tidak bisa dikatakan sebagai acara pendidikan, setidaknya berdasarkan para andal yang dirujuk di postingan ini.
Pendidikan yang dimaksud di sini mensyaratkan ada pendidik, ilmu, dan anak didik. Membaca bisa disebut sebagai proses pendidikan meskipun dilakukan seorang diri di pojok ruangan sebab bahan yang dibaca ialah ilmu pengetahuan yang dihasilkan oleh pendidik.
Baca juga: Pengertian Sosiologi
Pengertian pendidikan lebih luas dari sekadar acara belajar-mengajar di depan kelas. Makna pendidikan menyempit pada acara pengajaran di sekolah sebab sering dihubungkan dengan acara formal. Salah satu andal pendidikan Carter V. Good mendefinisikan pendidikan dalam dua konteks berbeda sebagai berikut:
» Pertama, pendidikan sanggup dipahami sebagai seni, praktik atau profesi sebagai pengajar.
» Kedua, pendidikan sanggup dipahami sebagai ilmu yang sistematis atau pengajaran yang berafiliasi dengan prinsip dan metode-metode mengajar, pengawasan, dan bimbingan murid.
Istilah lain yang sering dipakai secara bergantian dengan pendidikan ialah pedagogi. Pedagogi bekerjsama ialah ilmu perihal pendidikan. Definisi pendidikan sebagai acara formal lebih relevan dijelaskan memakai istilah pedagogi.
Pada titik ini, kita harus hati-hati membedakan antara pendidikan sebagai acara insan dengan pendidikan sebagai ilmu pengetahuan. Sebagai ilmu pengetahuan, sekali lagi, istilah yang lebih sesuai dipakai ialah pedagogi.
Baca juga Sosiologi Pendidikan: Definisi dan Teorinya
Di bawah ini saya akan paparkan beberapa pengertian ilmu pendidikan dengan merujuk pada pendapat para ahli:
Driyarkara menyebutkan bahwa ilmu pendidikan ialah pemikiran ilmiah perihal realitas yang kita sebut mendidik dan dididik. Pemikiran ilmiah ini bersifat kritis, metodis, dan sistematis.
J. Langeveld mengartikan pedagogi sebagai suatu ilmu yang bukan saja menelaah objek ilmu pengetahuan untuk mengetahui keadaan hakiki objek itu, melainkan mempelajari bagaimana proses dan situasi pendidikan itu terus berlangsung.
Sutari Imam Bernadib mendefinisikan ilmu pendidikan sebagai suatu ilmu yang mempelajari suasana dan proses-proses pendidikan.
Brodjonegoro mengartikan pedagogi sebagai teori pendidikan, perenungan perihal pendidikan, dalam arti ilmu pengetahuan yang mempelajari duduk masalah yang timbul dalam praktik pendidikan.
Dari beberapa uraian di atas, kita bisa menarik kesamaan bahwa pedagogi berbeda dengan pendidikan. Pedagogi ialah ilmu pendidikan yang membicarakan perihal masalah-masalah yang berafiliasi dengan teori dan praktik pendidikan.
Baca juga Masalah Sosial: Contoh dan Solusinya
Sumber aciknadzirah.blogspot.com
0 Response to "Pengertian Pendidikan Dan Ilmu Pendidikan"
Posting Komentar