Fungsi Pendidikan Dan Tujuan Pendidikan
Fungsi pendidikan yang sering disebutkan yaitu mencerdaskan kehidupan bangsa. Fungsi tersebut yaitu fungsi umum yang sesui dengan tujuan nasional. Pendidikan, selain harus terang pengertiannya, harus terang pula faktor-faktornya. Pada postingan sebelumnya saya telah mendefinisikan pengertian pendidikan berdasarkan para ahli. Postingan ini akan membahas ihwal tujuan sebagai faktor pendidikan dan fungsinya secara ringkas.
Sebelumnya, perlu diketahui bahwa faktor pendidikan setidaknya harus memuat dua unsur, yaitu unsur insan dan unsur tujuan. Adanya pendidik dan penerima didik menawarkan adanya unsur insan dalam pendidikan. Pendidikan juga harus terang tujuannya. Postingan ini akan meringkas apa saja tujuan dan fungsi pendidikan.
Tujuan pendidikan
Tujuan pendidikan yang sesuai dengan kepentingan nasional telah dicatat dalam UU Nomor 2 tahun 1989. Dalam UU tersebut dijelaskan bahwa tujuan pendidikan nasional adalah
”Mencerdaskan kehidupan bangsa dan menyebarkan insan Indonesia seutuhnya, yaitu manusa yang beriman dan bertakwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa dan berbudi pekerti luhur, mempunyai pengetahuan dan keterampilan, kesehatan jasmani dan rohani, kepribadian yang mantab dan mandiri, serta rasa tnggung jawab kemasayarakatan dan kebangasaan.”
Uraian tujuan pendidikan di atas sudah secara terang dan gamblang disampaikan dalam UU. Saya pikir pembaca setuju bahwa tujuan tersebut tidak terlalu ajaib untuk dipahami. Kita tidak akan menguraikan lebih lanjut klarifikasi yang sudah cukup ringkas. Berikutnya kita akan membahas ihwal apa saja fungsi pendidikan itu sendiri.
Baca juga: Pengertian Pendidikan
Fungsi pendidikan
Hampir setiap hari kita pergi ke sekolah atau kampus untuk melakukan kiprah sebagai siswa atau mahasiswa. Lagi tidur enak-enak malah suruh berkemas demi masa depan. Kita senantiasa menjalani kegiatan yang berjulukan ”pendidikan”. Sedemikian pentingnya pendidikan sampai-sampai banyak hal dari hidup kita dilakukan dalam rangka menjalankan proses pendidikan.
Apa gotong royong fungsi pendidikan? Apakah untuk mengakibatkan kita pintar? Menjadikan kita kaya, sejahtera, dan bahagia? Menjadi insan remaja yang tidak bodoh? Mungkin saja, tapi semua itu yaitu fungsi simpel yang berada diranah ekspektasi. Berikut beberapa fungsi pendidikan yang sesuai dengan prinsip pendidikan itu sendiri:
Pada prinsipnya, terdapat empat fungsi utama pendidikan:
- Sosialisasi
- Integrasi sosial
- Penempatan sosial
- Inovasi sosial
Baca juga: Pengertian Sosialisasi, Proses dan Contohnya
Keempat fungsi tersebut merupakan fungsi yang dimanifestasikan dalam tujuan pendidikan. Kita akan ulas satu-persatu fungsinya.
- Sosialisasi
Ketika bawah umur dibutuhkan untuk sanggup hidup berdikari di tengah-tengah masyarakat nantinya, maka nilai dan norma yang berlaku di masyarakat harus diturunkan pada anak-anak. Di sini anak didik dituntut untuk mempelajari nilai dan norma yang berlaku di masyarakat. Proses mempelajari nilai dan norma yang berlaku ini disebut sebagai sosialisasi. Insitusi sosial menyerupai keluarga dan sekolah mempunyai fungsi untuk menjalankan fungsi ini. Sebagai contoh, kita menginginkan biar anak kita tidak memukul orang bau tanah dikala dimarahi. Maka di sekolah, guru mengajarkan pada muridnya bahwa memukul orang lain yaitu tindakan tercela dan sanggup dieksekusi kurungan penjara. Bila anak didik memahami apa yang disampaikan oleh gurunya, makan anak tersebut enggan untuk memukul orang bau tanah bahkan dikala dimarahin.
- Integrasi sosial
Agar masyarakat sanggup bekerja sebagaimana mestinya, tanpa muncul konflik yang merugikan kehidupan sosial, maka individu harus mengikuti nilai-nilai yang telah diyakini bersama. Proses mengikuti atau ikut meyakini nilai-nilai yang telah diikuti oleh individu atau kelompok lain dalam masyarakat disebut sebagai proses integrasi sosial. Sebagai contoh, dalam masyarakat berlaku nilai bahwa mencuri itu perbuatan kriminal sehingga pelakunya harus dihukum. Seorang anak diajarkan untuk tidak mencuri, meskipun ia sebelumnya tumbuh di kampung pencuri yang meyakini bahwa mencuri yaitu pekerjaan sehari-hari. Keputusan untuk tidak lagi mencuri menjadi prasyarat tercapainya integrasi sosial. Peran pendidikan yaitu mendorong keputusan anak tersebut untuk tidak lagi mencuri.
Baca juga Nilai Sosial: Pengertian dan Contohnya
- Penempatan sosial
Anak didik yang menjalani proses pendidikan diidentifikasi oleh pendidik mengenai kepribadian, karakter, keterampilan dan keahliannya. Proses identifikasi ini memilih penempatan di posisi sosial mana anak didik kelak berlabuh. Sebagai contoh, individu yang dididik ilmu kedokteran, maka penempatan yang sesuai yaitu di Institusi kesehatan atau dimanapun individu tersebut sanggup berkontribusi pada kesehatan masyarakat. Penempatan sosial yang sesuai dengan pendidikannya mendorong berfungsinya pendidikan sebagai penempatan sosial individu atau kelompok.
- Inovasi sosial
Fungsi pendidikan sebagai penemuan sosial terkait bersahabat dengan segala macam penemuan-penemuan gres di banyak sekali bidang yang mensugesti kehidupan sosial. Kita tidak sanggup berharap adanya penemuan-penemuan gres yang mengubah dunia baik dalam skala kecil atau pun besar apabila individu yang terlibat dalam penemuan tidak mengalami proses pendidikan terlebih dahulu. Sebagai contoh, seorang intelektual harus membaca banyak buku sebelum membuat konsep ideologis yang dianut suatu negara. Pencetus pancasila, misalnya, mustahil merumuskan pancasila tanpa tempaan intelektual yang mendahuluinya.
Keempat fungsi di atas merupakan fungsi umum yang menempel dalam filosofi pendidikan. Memahami fungsi pendidikan sanggup membantu setiap pembelajar untuk merefleksikan kegiatan pendidikan yang selama ini dijalaninya.
Baca juga: Sosiologi Pendidikan
Sumber aciknadzirah.blogspot.com
0 Response to "Fungsi Pendidikan Dan Tujuan Pendidikan"
Posting Komentar