Manfaat Bioteknologi Dalam Pengolahan Pangan

Manfaat Bioteknologi dalam Pengolahan Pangan - Produk dan jasa bioteknologi bisa memperlihatkan manfaat bagi makhluk hidup, khususnya manusia. Contohnya, dahulu untuk memperoleh 1 cc hormon insulin bagi penderita diabetes, diharapkan perasan sekitar sembilan lambung babi. Akan tetapi, dengan adanya teknologi transfer DNA, fragmen DNA penghasil hormon insulin ini sanggup dicangkokan pada plasmid sehingga akan ikut dalam metabolisme sel basil dan diperoleh hormon insulin kotor.

Melalui teknik pemurnian, maka hormon insulin sanggup diberikan pada penderita. Selain produk yang sangat menolong ini, ada banyak jenis produk dan jasa bioteknologi dalam kehidupan, menyerupai Bioteknologi dalam Bidang Pengolahan Pangan.

Dalam kehidupan sehari-hari, bergotong-royong kita berkaitan bersahabat dengan bioteknologi. Beberapa jenis masakan dan minuman yang kita konsumsi bergotong-royong merupakan produk dari bioteknologi. Tape, roti, keju, atau yoghurt yakni beberapa produk bioteknologi yang biasa dikonsumsi. Proses untuk mengolah beberapa jenis masakan tersebut biasa disebut bioteknologi sederhana.

Berikut teladan masakan dan minuman hasil dari bioteknologi.

Yoghurt
Yoghurt merupakan minuman hasil fermentasi susu memakai basil Lactobacillus substilis atau Lactobacillus bulgaricus. Bakteri yang di manfaatkan bisa mendegradasi protein dalam susu menjadi asam laktat. Proses degradasi ini disebut fermentasi asam laktat dan hasil jadinya dinamakan yoghurt.

Keju
Keju merupakan teladan produk bioteknologi yang cukup terkenal. Keju dibentuk dengan proteksi basil pada susu. Bakteri tersebut dikenal sebagai basil asam laktat atau Lactobacillus. Bakteri
Lactobacillus mengubah laktosa menjadi asam laktat dan mengakibatkan susu menggumpal.

Pada pembuatan keju, kondisi pH harus rendah. Kondisi pH yang rendah membuat susu mengental. Akibatnya protein pada susu bermetamorfosis semi solid yang disebut curd. Proses ini dibantu dengan menambahkan enzim renin. Enzim renin sanggup diekstrak dari perut anak sapi. Namun, ketika ini
enzim renin sanggup diproduksi dalam skala besar dengan memakai teknik rekayasa genetika.

Setelah susu bermetamorfosis curd, garam ditambahkan. Garam ini selain untuk menambahkan rasa, berfungsi juga sebagai materi pengawet. Bakteri kemudian ditambahkan sesuai dengan tipe keju yang akan dibuat. Bakteri yang ditambahkan ini disebut basil pematang. Bakteri pematang berkhasiat memecah protein dan lemak yang terdapat dalam keju.

Beberapa jenis keju memiliki karakteristik tertentu dengan ditambahkan mikroba lain, menyerupai jamur. Contohnya terdapat pada keju biru, yang memiliki karakteristik berwarna biru alasannya yakni ditambahkan jamur pada curd kejunya. Untuk mempercepat produksi keju, sanggup ditambahkan enzim basil selain basil pematang itu sendiri.

Tempe

Tempe yakni masakan khas Indonesia. Tempe merupakan masakan yang populer di Asia Tenggara dan juga merupakan salah satu teladan produk hasil bioteknologi. Tempe terbuat dari kacang kedelai. Karena terbuat dari kacang kedelai yang merupakan sumber protein tinggi, tempe juga merupakan
masakan yang memiliki nilai gizi tinggi.

Tempe dibentuk dari kacang kedelai dengan dibantu oleh acara jamur Rhizopus oryzae. Proses pembuatan tempe cukup sederhana dan gampang dilakukan. Kacang kedelai dicuci bersih, kemudian direbus sampai setengah matang. Kemudian, kacang kedelai setengah matang direndam dalam air
selama kurang lebih 12 jam.

Dengan direndamnya kacang kedelai, sanggup membuat kondisi asam sehingga mikroba yang biasanya membusukkan masakan sanggup dicegah. Setelah direndam, kacang kedelai kembali dicuci higienis dan direbus kembali sampai matang.

Kacang kedelai yang telah matang tersebut kemudian didinginkan dan sesudah hirau taacuh ditambahkan ragi tempe. Ragi tempe yakni jamur Rhizopus oryzae. Kacang kedelai yang telah dicampur dengan ragi tempe, kemudian dibungkus oleh daun pisang atau plastik yang dilubangi. Setelah dibungkus, kemudian diperam (difermentasi) selama satu malam. Akhirnya diperoleh tempe sebagai produk bioteknologi.

Tahu
Tahu juga merupakan salah satu teladan produk bioteknologi. Tahu, menyerupai juga tempe, terbuat dari kacang kedelai. Tahu dibentuk dengan cara mencuci kacang kedelai sampai higienis dan merendamnya selama satu malam. Setelah lunak, kacang kedelai digiling menjadi menyerupai bubur, kemudian dididihkan. Setelah dididihkan, bubur kedelai disaring dan ditambahkan kultur basil yang sanggup membuat kondisi asam. Beberapa jenis basil yang sering dipakai dalam pembuatan tahu ini yakni basil asam laktat. Bubur tahu yang telah ditambahkan basil asam laktat ini kemudian dicetak, dibumbui, dan diberi garam biar tahan lama.

Demikian Manfaat Bioteknologi dalam Pengolahan Pangan, semoga bermanfaat.
 

Sumber http://kttsaraswati.blogspot.com

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "Manfaat Bioteknologi Dalam Pengolahan Pangan"

Posting Komentar