Budidaya Kroto Perjuangan Sampingan Keluarga

Selamat tiba di blog , Anda sedang membaca artikel wacana - Budidaya Kroto Usaha Sampingan Keluarga - Budidaya Kroto ialah perjuangan pemeliharaan dan pengambangan ternak semut rangrang penghasil kroto yang dilakukan sebagai perjuangan sampingan untuk menambah penghasilan keluarga. Usaha ini tidak memerlukan tenaga, biaya, dan waktu yang banyak, sehingga budidaya kroto ini sanggup dilakukan oleh ibu-ibu rumah tangga untuk membantu menambah penghasilan suami dalam mencukupi kebutuhan keluarga. Kroto ialah telur semut rangrang yang mempunyai nilai hemat tinggi sebagai pakan burung kicauan. Harganya yang sangat tinggi sampai menembus kisaran Rp. 150.000,- per kg, membuat para pemburu kroto di alam semakin banyak, hal ini menjadikan habitat semut rangrang di alam semakin menghilang. Hal ini mendatangkan dan membuat peluang perjuangan gres yang sangat menjanjikan sebagai perjuangan sampingan untuk menambah penghasilan keluarga.

 Selamat tiba di blog  Budidaya Kroto Usaha Sampingan Keluarga
Budidaya kroto akhir-akhir ini kian marak dilakukan oleh para pelaku budidaya peternakan. Kurangnya pasokan kroto dari alam menambah semangat para pembudidaya kroto untuk semakin mengembangakan peluang perjuangan yang satu ini. Bukan hanya laki-laki, perempuanpun ada yang sudah terjun dan berhasil membudidayakan semut rangrang penghasil kroto ini. Alasan menentukan budidaya kroto ialah biaya produksinya yang sangat murah, perawatan yang sangat mudah, dan tidak memerlukan kawasan yang luas, yang lebih penting, sanggup dijadikan perjuangan sampingan yang sanggup ditinggal atau tidak perlu ditunggui.

Cara memulai budidaya kroto

Ada dua cara memulai budidaya kroto, yaitu dengan membeli bibit semut rangrang dari peternak lain dan mencari bibit sendiri di alam. Kedua cara tersebut mempunyai kelebihan dan kekurangan sendiri sendiri.

Kelebihan memulai budidaya kroto dengan membeli bibit ialah lebih praktis, semut rangrang sudah teradaptasi pada sarang toples dengan baik, dan yang terpenting ialah pribadi sanggup menghasilkan, namun kekurangannya ialah bahwa bibit semut rangrang yang dibeli dari peternak harganya cukup mahal, berkisar antara Rp. 150.000,- sampai Rp. 175.000,- per toples, kalau dikalikan dengan jumlah toples yang ingin kita miliki, sudah sanggup kita hitung berapa modal perjuangan yang harus kita keluarkan.

Kelebihan memulai budidaya kroto dengan mencari bibit dari alam adalah, kita tidak memerlukan modal perjuangan yang besar menyerupai pada cara pertama tadi, namun kekurangannya ialah kita harus rela repot alias ribet dan siap diserang dengan gigitan semut rangrang dikala kita mencari bibit semut rangrang sendiri pribadi dari alam, dan juga mungkin keberadaanya kini sudah semakin sulit ditemukan.

Kunci sukses budidaya semut rangrang

Jika ingin sukses dalam budidaya kroto atau budidaya semut rangrang ialah dengan memperbanyak jumlah koloni atau sarang toples, alasannya ialah semakin banyak sarang toples yang kita miliki, maka semakin banyak pula kroto yang kita hasilkan, dan pada akhirnya, dengan banyaknya kroto yang dihasilkan, maka banyak pula uang yang akan kita dapatkan dari penjualan kroto tersebut.

Harga Kroto

Ini yang paling penting, yaitu harga kroto. Harga kroto di masing-masing wilayah berbeda-beda, di sebagian wilayah ada yang mencapai Rp. 150.000,- per kg, bahkan di Pekalongan kabarnya sampai Rp. 175.000,- per kg. Tertarikkah anda?

Demikian supaya bermanfaat dan selamat mencoba.

Sumber http://kttsaraswati.blogspot.com

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "Budidaya Kroto Perjuangan Sampingan Keluarga"

Posting Komentar