Terowongan #2: Tahapan Konstruksi

BelajarSipil.com– Pada pembangunan konstruksi terowongan dibagi dalam beberpa tahap, antara lain sebagai berikut:


Penyelidikan Geoteknik. Penyelidikan geoteknik ialah elemen yang sangat penting dalam perencanaan dan pelaksanaan sebuah terowongan. Dengan data geologi yang memadai sanggup ditentukan desain terowongan yang sesuai, metode pelaksanaan yang paling optimal, biaya pelaksanaan yang rasional serta persiapan yang sebaik- baiknya direncanakan aspek keamanan pelaksanaan. Biaya pelaksaan akan sangat berpotensi membengkak alasannya ialah kurangnya tersedianya data geologi.


 Pada pembangunan konstruksi terowongan dibagi dalam beberpa tahap Terowongan #2: Tahapan Konstruksi


Pemboran teknik untuk pengambilan sampel batuan ialah cara yang paling umum digunakan untuk pekerjaan terowongan. Dengan pengambilan sampel (core) sanggup diketahui sifat fisik batuan, variasi pelapisan tanah, satuan batuan, dan info penting lainnya. Lokasi-lokasi yang memerlukan pengeboran secara detail adalah:



  1. Daerah portal.

  2. Daerah yang secara topografi erat as terowongan, alasannya ialah biasanya secara struktur lemah (overburden tipis).

  3. Lokasi yang berpotensi mengalami pelapukan berat.

  4. Daerah yang berpotensi air tanah tinggi dan adanya batuan porous.

  5. Zona geser/ patahan


Pelaksanaan. Pelaksanaan pembuatan terowongan sanggup memakai beberapa metode diantaranya ialah metode micro tunneling, metode boring, metode drilling and blasting, metode cut and cover, dan metode jacking. Pemilihan metode tunneling dipengaruhi oleh beberapa factor, diantaranya termasuk:


a. Kondisi Tanah, ini merupakan factor utama yang tidak hanya mempengaruhi metode yang dipilih tetapi juga menjadi pembatas utama bagi metode-metode tertentu.



  1. Tanah Lunak: clay, gravel, sand, weathered rock

  2. Batu: kerikil dengan rentang kekuatan dari yang relative lunak menyerupai batuan sediment dengan UCS (unconfined compression strength) 10-40 MPa hingga dengan batuan igneous berpengaruh dengan UCS 150-300 MPa.

  3. Mixed face: tunneling pada lapisan bedrock sering menghadapi bab atas tunnel face berupa tanah atau heavily weathered rock sementara bab bawah berupa batu.


b. Ukuran Tunnel, microtunnel dengan diameter kurang dari 0,9 m hingga dengan full face TBM (tunnel boring machine) dengan diameter hingga atau lebih dari 12 m semuanya membutuhkan perhatian dan penyelidikan yang komprehensif terhadap kondisi tanah. Meningkatnya diameter tunnel menyebabkan perubahan yang signifikan terhadap problem-probem khusus dalam tunneling.

c. Aspek Lingkungan, pengoperaisan peledakan maupun drill mungkin tidak sanggup dilakukan didaerah perkotaan, perubahan muka air tanah dan perubahan teladan drainase akhir acara pekerjaan tunneling sanggup mempengaruhi permukaan tanah.

d. Variabel Lokal, ketersediaan tenaga kerja yang menguasai tunneling, lokasi phisik lapangan, kondisi infrastruktur setempat ialah factor-faktor yang juga turut mempangaruhi pemelihan metode


Finishing. Finishing pada konstruksi terowongan ialah pembuatan konstruksi lining serta penambahan jalan masuk jalan raya, panel-panel penerangan, rambu jalan, traffic light dan saluran drainase.


Lining terowongan sanggup sebagai suatu system pendukung yang bersifat temporer atau permanen. Kita sanggup memilih hal ini dengan melaksanakan perhitungan- perhitungan atau penilaian terhadap apa yang dimungkinkan bisa terjadi selama waktu pelaksanaan dan selanjutnya melaksanakan penyelidikan untuk memilih bagaimana hal tersebut bisa terjadi.


Beban yang dipikul oleh system penahan (supporting system) tergantung pada kondisi tanah dikala pemasangannya. Jika tanah telah mencapai keseimbangan, maka lining tidak menahan beban yang berarti dan kondisi sebaliknya akan terjadi kalau dikala pemasangan kondisi tanah masih belum seimbang (labil).


Persyarakan pokok untuk lining yang bersifat permanen ialah kekuatan, stabilitas, ketahanan, pengendalian rembesan dan deformasi sepanjang umur terowongan. Dua kriteria yang memilih keberhasilan pelaksanaan terowongan pada tanah ialah kemampuan lining untuk menahan beban dan deformasi dan penurunan tanah permukaan akhir pengggalian.



Sumber https://www.belajarsipil.com

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "Terowongan #2: Tahapan Konstruksi"

Posting Komentar