Perbedaan Paguyuban Dan Patembayan
Perbedaan paguyuban dan patembayan yang akan dibahas disini merupakan ringkasan dari ulasan konsep yang dicetus oleh tokoh sosiologi klasik Ferdinand Tonnies perihal Gemeinschaft dan Gesellschaft dan tipe ideal oleh Max Weber. Istilah ”paguyuban” merupakan terjemahan dari ”gemeinschaft”. Sedangkan ”Gesellschaft” diterjemahkan ke dalam bahasa Indonesia menjadi ”patembayan”.
Baca juga: Tokoh-Tokoh Sosiologi Klasik
Perlu diketahui bahwa gemeinschaft dan gesellschaft merupakan istilah dari bahasa Jerman. Dalam bahasa Inggris keduanya sering diterjemahkan menjadi ”community” dan ”society”. Bila istilah dalam bahasa Inggris kita terjemahkan secara literal ke dalam bahasa Indonesia, maka akan menjadi ”komunitas” dan ”masyarakat”. Konsep komunitas dan masyarakat akan rancu secara definitif apabila kita pahami sebagai paguyuban dan patembayan.
Oleh sebab itu, di sini kita gunakan terjemahan istilah yang sering dipakai dalam sosiologi, yaitu paguyuban dan patembayan. Sebelum kita membahas perbedaan kedua istilah tersebut, kita perlu mengetahui bagaimana sosiolog Tonnies dan Weber memakai istilah tersebut.
Pendapat Ferdinand Tonnies perihal gemeinschaft dan gesellschaft
Ferdinan Tonnies yakni sosiolog Jerman yang mencetuskan kedua konsep tersebut sebagai alat analisis perubahan sosial yang terjadi di Jerman secara khusus dan Eropa Barat secara umum sekitar kurun 18 hingga 19 masehi.
Tonnies melihat contoh korelasi sosial masyarakat berubah secara signifikan hingga menghasilkan karakteristik yang dilihatnya berbeda satu sama lain. Masyarakat rural yang identik dengan ikatan tradisi dan personal yang sangat berpengaruh tergantikan oleh korelasi impersonal dan menurut kontrak pada masyarakan modern yang industrial.
Kedua karakteristik masyarakat yang berbeda tersebut diteorisasi memakai konsep ”paguyuban” untuk menggambarkan masyarakat perdesaan yang tradisional dan ”patembayan” untuk menggambarkan masyarakat perkotaan yang modern.
Baca juga: Teori Modernisasi
Pendapat Max Weber perihal gemeinschaft dan gesellschaft
Max Weber melihat konsep yang dikembangkan Tonnies mempunyai kegunaan untuk mengidentifikasi perubahan sosial dari masyarakat petani menjadi masyarakat industri yang terjadi di hampir seluruh penjuru dunia, terutama Eropa dan Amerika.
Max Weber memposisikan kedua konsep tersebut sebagai tipe ideal dalam masyarakat artinya lebih relevan dilihat sebagai prinsip teoritis ketimbang kenyataan praktis. Dalam artian, meskipun sulit sekali menemukan masyarakat yang sepenuhnya paguyuban atau yang sepenuhnya patembayan, perubahan sosial yang terjadi dalam masyarakat sangat mungkin dipahami dengan memakai kedua istilah tersebut.
Baca juga Realitas Sosial: Definisi dan Contohnya
Perbedaan paguyuban dan patembayan yang sering dibahas dalam kelas sosiologi atau ilmu sosial lainnya sering kali berangkat dari konsepsi Max Weber, yaitu sebagai tipe ideal. Berikut perbedaan paguyuban dan patembayan yang sudah aku rangkum diikuti penjelasannya secara singkat:
Perbedaan paguyuban dan patembayan
Berikut ini karakteristik masyarakat paguyuban dan patembayan yang diturunkan dari konsepsi Ferdinand Tonnies dan Max Weber:
Paguyuban | Patembayan |
Ikatan sosial bersifat personal | Ikatan sosial bersifat impersonal |
Tipikal masyarakat rural | Tipikal masyarakat urban |
Tipikal masyarakat tradisional | Tipikal masyarakat modern |
Tradisi masih kuat | Tradisi melemah |
Tipikal masyarakat petani | Tipikal masyarakat industri |
Hubungan sosial bersifat tradisional | Hubungan sosial bersifat kontraktual |
Sistem kekeluargaan dan kekerabatan masih kuat | Sistem kekeluargaan dan kekerabatan melemah |
Tindakan sosial menurut keyakinan | Tindakan sosial menurut komando |
Mengedepankan prinsip menurut nilai bersama | Mengedepankan prinsip efisiensi |
Komposisi masyarakat bersifat homogen | Komposisi masyarakat bersifat heterogen |
Interaksi sosial bersifat emosional | Interaksi sosial bersifat rasional |
Pembagian kerja masih sederhana | Pembagian kerja bersifat kompleks |
Tatanan sosial dibuat oleh tradisi | Tatanan sosial dibuat oleh birokrasi |
Peran agama dalam pengorganisasian sosial dominan | Peran ilmu pengetahuan ilmiah dalam pengorganisasian sosial dominan |
Hubungan sosial didominasi oleh kerjasama | Hubungan sosial didominasi oleh kompetisi |
Baca juga Hubungan Sosial: Pengertian dan Bentuknya
Dari beberapa poin perbedaan tersebut, kita sebaiknya tidak lepas dari saran Max Weber untuk melihat konsepsi keduanya sebagai tipe ideal. Artinya, bukan perihal memilih masyarakat mana yang sepenuhnya paguyuban atau sepenuhnya patembayan, namun perihal bagaimana perubahan sosial dipahami sebagai perubahan karakteristik yang semula paguyuban menjadi patembayan.
Perbedaan paguyuban dan patembayan lebih relevan dipakai untuk memahami perbedaan masyarakat dalam rentang historis ketimbang geografis. Meski pada mulanya, memang Tonnies melihat perbedaan paguyuban dan patembayan untuk mengidentifikasi perbedaan antara masyarakat desa yang menjadi kota. Namun di era kontemporer, tak jarang karakteristik keduanya overlap, dimana dalam kehidupan masyarakat, karakteristik paguyuban dan patembayan co-exist atau sama-sama tampak.
Baca juga Sosiologi: Sebuah Pengantar Singkat
Sumber aciknadzirah.blogspot.com
0 Response to "Perbedaan Paguyuban Dan Patembayan"
Posting Komentar