Keutamaan Memuliakan Masjid



Masjid merupakan baitullah (rumah Allah) yang dipakai umat Islam untuk beribadah kepada-Nya. Sejak Nabi Muhammad Saw. diangkat menjadi Rasul sampai sebelum hijrah ke Madinah (tahun ke-13 kenabian) hanya ada dua masjid di permukaan bumi ini yakni Masjidil Haram dan Masjidil Aqsa, yang keduanya disinggahi Nabi dikala isra’ mi’raj.
Setelah Nabi hijrah barulah bermunculan masjid-masjid yang gres menyerupai masjdi Quba dan masjid Nabawi. Ketika Nabi hijrah ke Madinah, Nabi pertama kali membangun masjid Quba, ini dilakukan Nabi dikala singgah di kampung Bani Salimah. Setelah masjid ini selesai di bangun, dan Nabi shalat Jum’at pertama kali, lantas Nabi melanjutkan hijrahnya ke Madinah dan membangun masjid Nabawi.
Masjid bukan hanya mempunyai fungsi sebagai daerah ibadah kepada Allah Swt., akan tetapi mempunyai fungsi yang lain, seperti: (1) sebagai daerah dakwah, (2) ta’lim wa ta’lum (belajar dan mengajar), (3) i’tikaf (i’tikaf merupakan ibadah yang paling utama di masjid, di samping ruku’ dan sujud, membaca al-qur’an, serta berdzikir), dan (4) khidman (pelayanan), contohnya membersihkan masjid, mengumpulkan zakat dan uang (amil) guna untuk membantu masyarakat yang lain.
Memakmurkan masjid bukanlah dengan hanya membangun masjid secara fisiknya saja, akan tetapi membangun fisik para jama’ahnya. Bagi seorang wanita tidak tidak boleh dan tidak disuruh untuk shalat berjama’ah di masjid, akan tetapi lebih baik shalatnya dilakukan di mihrabnya (kamar/rumahnya). Berbeda dengan seorang pria yang merupakan suatu kewajiban. Karena bagi seseorag pria yang mendengar bunyi adzan atau rumahnya bersahabat dengan masjid terdapat suatu bahaya baginya. Menurt Imam Syafi’i yang mengartikan hadits Nabi Saw. bahaya bagi seorang pria yang mendengar atau rumahnya bersahabat dengan masjid akan tetapi tidak shalat berjama’ah tanpa adanya udzur (seperti sakit) yaitu tidak tepat shalatnya, berbeda dengan Imam Hanafi yang mengartikan bahwa shalatnya tidak sah.
Sebaik-baiknya daerah dipermukaan bumi ini yaitu masjid, dan orang yang beruntung yaitu orang yang rumahnya jauh dari masjid, akan tetapi beliau shalat jama’ah di masjid. Bagi seorang pria yang shalat berjama’ah di masjid yaitu shaf pertama yang banyak pahalanya, sedangkan bagi wanita yang paling banyak pahalanya yaitu shaf paling belakang.
Memakmurkan masjid berarti melaksanakan perintah-perintah Allah Swt. Berikut yaitu keutamaan memuliakan masjid:
a.         Termasuk orang yang beriman, alasannya hanya orang yang berimanlah yang memakmurkan masjid. Setiap tiba ke masjid maka semakin bertambah tingkat keimanannya (At-Taubah: 18).
b.       Menjadi tamu Allah Swt. Ketika kita wudhu’ dengan sesumpurnanya kemudian tiba ke masjid, kita merupakan tamu Allah Swt. dan kita akan dijamu oleh-Nya.
c.        Pahalanya setara dengan ribad (orang yang jaga malam dikala perang berkecamuk, dikala ribad ini mati, ini merupakan mati syahid).
d.       Pancaran cahaya di mukanya. Pahala yang pertama kali dihisab yaitu shalat, dan dikala nanti di padang mahsyar wajah orang-orang yang suka memuliakan masjid, wajahnya akan bercahaya.
e.         Mendapat pahala 27 derajat (1 derajat = jarak antara langit dan bumi)
f.         Mendapat naungan di kaki Arsy. Ketika nanti di hari akhir, jarak matahari hanya sejengkal di atas kepala dan manusia-manusia berenang dengan keringatnya, bagi orang yang hatinya selalu ingat dengan masjid, maka ia akan menerima naungan di kaki Arsy.
Allahu Robbi.. sunggu besar kemuliaan yang kita peroleh bila kita memuliakan masjid. Mari di bulan Ramadhan yang tinggal menunggu hari ini, di bulan yang penuh dengan pahala yang berlipat ganda, kita senantiasa memuliakan masjid, dengan memperbanyak melaksanakan perintah-Nya, seperti: i’tikaf, tadarus al-qur’an, qiyamul lail, dan sebagainya.
(Tulisan ini merupakan intisari dari kegiatan Butiran Ilmu di TV One, pada hari Sabtu, Tanggal 30 Mei 2015, dengan pembicara: KH. Tengku Zulkarnain)

Sumber http://geoenviron.blogspot.com

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "Keutamaan Memuliakan Masjid"

Posting Komentar