Pembelajaran Sets
SETS (Science Environment Technology and Society) dalam bahasa Indonesia diterjemahkan sebagai SaLingTeMas (Sains Lingkungan Teknologi dan Masyarakat). SETS berawal pada tahun 1970 yang dikenal dengan STM (Sains Teknologi dan Masyarakat) yang diterapkan pada beberapa universitas di US Sep Cornell, Penstate dengan memulai mengatakan pelajaran pada bidang studi yang disebut STM. Sedangakan, SETS sendiri lahir sehabis Binadja mendapat kiprah untuk menangani training STS (Sains Technology and Society) dan EE (Enviromental Education. Dalam hal ini STS dan EE sebagai mata pelajaran yang terpisahkan. Akan tetapi, saat dua mata pelajaran ini dipisahkan, maka kita akan melihat adanya pembahasan bahan yang saling tumpang tindih. Misalnya: permasalahan yang berdampak pada lingkungan yang dibahas pada STS, akan dibahasa juga pada EE. Melihat hal itu, STS dan EE tidak sanggup dipisahkan dalam mata pelajaran yang berbeda, melainkan keduanya salig berkaitan dan diberi nama SETS.
Pembelajaran SETS merupakan suatu pendekatan pembelajaran yang terpadu yang melibatkan unsur sains, teknologi, lingkungan dan masyarakat. Pendekatan ini akan memotivasi penerima didik untuk menjadi lebih tertarik pada topik/bahasan yang sedang dipelajarinya, alasannya yaitu dikaitkan eksklusif dengan hal-hal positif yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Untuk memulai menerapkan pembelajaran SETS guru harus rela meluangkan waktunya untuk mencari informasi ihwal hal-hal yang berkaitan dengan perkembangan IPTEK, alasannya yaitu dalam penyajian bahan di kelas, diawali dengan mengangkat isu-isu sosial yang sedang terjadi di masyarakat sebagai jawaban adanya transfer sains ke dalam teknologi. Hal lain yang perlu diperhatikan yaitu adanya imbas positif atau negatif terhadap lingkungan. Keempat komponen tersebut (SETS) hendaknya sanggup disinggung oleh guru selama proses pembelajaran berlangsung.
Dalam pendekatan SETS penerima didik diajak untuk mengenal teknologi dan menganalisis imbas positif ataupun negatif dari teknologi tersebut, dan pada alhasil penerima dibutuhkan bisa menerapkan konsep teknologi dan pengetahuan yang telah didapatnya dalam kehidupan sehari-hari, yang mana acara itu semua sanggup terlihat dalam langkah-langkah pembelajaran SETS. Adapun langkah-langkah pembelajaran SETS yaitu sebagai berikut:
1. Tahap invitation: menggali gosip atau duduk kasus lebih dahulu dari penerima didik, menghubungkan pembelajaran gres dengan pembelajaran sebelumnya, mengidentifikasi gosip atau duduk kasus dalam masyarakay yang berkaitan dengan topik yang dibahas.
2. Tahap eksploration: merumuskan pertanyaan-pertanyaan spesifik terhadap gosip sains dan teknologi yang telah diidentifikasi, merumuskan solusi-solusi alternatif, merancang dan melaksanakan acara eksperimen atau percobaan untuk mengumpulkan data, berlatih keterampilan proses sains, mengasah kerja ilmiah dan perilaku ilmiah, dan diskusi kelompok untuk menghasilkan kesimpulan.
3. Tahap pengajuan eksplanasi dan solusi: siswa membangun konsep, siswa berdiskusi, solusi duduk kasus yang dihadapi masyarakat terkait bahan yang diperoleh siswa semata-mata menurut informasi dari acara eksplorasi.
4. Tahap tindak lanjut: menjelaskan fenomena alam menurut konsep yang disusun, menjelaskan banyak sekali aplikasi untuk memberi makna, serta refleksi pemahaman konsep.
Referensi:
Sadia, I Wayan. 2014. Model-model Pembelajaran Sains Konstruktivistik. Yogyakarta: Graha Ilmu.
0 Response to "Pembelajaran Sets"
Posting Komentar