Menjadi Pengusaha Muslim


Identitas Buku

Judul Buku : Rahasia Bisnis Sahabat Nabi
Penulis : Dr. Salman
Tahun Terbit : 2012
Penerbit         : Islamadina Publisher
Kota Terbit : Solo
Tebal Buku : 88 Halaman

Ringkasan Isi Buku

Kaprikornus seorang wirausaha bagi seorang muslim yakni satu pilihan untuk merealisasikan kiprah mulia dalam banyak dimensi pribadi, keluarga, masyarakat dan negara. Keberadaannya tidak sekedar membebaskan seseorang dari kemiskinan individu, tetapi juga memperlihatkan kesempatan banyak orang untuk terbebas dari kemiskinan. Wirausaha yang sukses dan mulia menjadi ikon yang diimpikan. Sebuah negara yang yang minim jumlah wirausahawannya hanya akan menjadi bangsa yang bangkrut. Sebagaimana yang dikatakan oleh Laster Thurow, seorang profesor managemen dan ekonomi MIT dan pernah menjabat sebagai wakil presiden American Economics Association, yang menyatakan: “without Enterpreneurs, economies become poor and weak. The old will no exist; the new can not enter.”

Di tengah kesulitan ekonomi dan sedikitnya lapangan pekerjaan, bisnis, wirausaha, atau sektor perdagangan merupakan jalan keluar yang terbaik. Hal ini juga direkomendasikan oleh Rosulullah. Beliau yakni seorang pedagang dan para sobat pun banyak yang berprofesi sebagai pedagang. Abu Bakar As-Sidiq, Utsman bin Affan, Abdurrahman bin Auf yakni beberapa di antara mereka yang sukses di bidang perdagangan.

Kenapa harus berbisnis?
“Tangan di atas lebih baik dari pada tangan di bawah.” Tangan di atas merupakan tangan yang memberi sedang tangan di bawah yakni tangan yang meminta atau menerima. Sebenarnyalah dikala kita meminta, mengemis, atau mendapatkan kontribusi seseorang, ada setitik kehinaan dalam diri kita. Orang-orang sholih terdahulu banyak orang yang menolak pemberian. Maka dari itu, bisnis merupakan salah satu jalan untuk menghindari perilaku tersebut. Berikut beberapa alasan mengapa kita harus berbisnis: (1) membuat kemandirian, (2) tidak bergantung pada subsidi pemerintah, (3) tidak perlu jadi pegawai, (4) sanggup melakukan ibadah harta, (5) bisa mewujudkan ”Circle of Relation” bisnis dan sosial yang sesuai, (6) mempunyai imbas di masyarakat, dan (7) kebebasan dalam menetapkan kebijakan.

Kaidah Umum dalam Berbisnis?
Kunci sukses dalam segala hal, termasuk dalam berbisnis yakni tawakkal kepada Allah Swt. dan menyerahkan segala urusan kepada-Nya. Hal ini sebagaimana firman Allah Swt. dalam Q.S. Ath-Thalaq ayat 3 yang artinya:“Dan barang siapa yang bertawakkal kepaa Allah Swt., pasti Allah Swt. akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah Swt. melakukan urusan yang (dikendaki)Nya. Sesungguhnya Allah Swt. telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.” Selain tawakkal kepada Allah Swt., kaidah umum dalam berbisnis di antaranya yakni sebagai berikut: (1) sabar dan tidak tergesa-gesa, (2) hemat, (3) menangkap peluang, (4) berinteraksi dengan adat islami, (5) menjauhi maksiat, dan (6) bisnisnya tidak melalaikan ibadah.

KarakterPengusaha Muslim?
Seorang pengusaha muslim mestinya selalu mengejar berkah tinimbang sekadar untung besar. Untung besar dan berkah tentunya lebih baik. Ada beberpa hal yang harus dilakukan biar bisnis kita diberkahi, seperti: jujur, tidak memanfaatkan ketidaktahuan konsumen dengan memanipulasi harga, memenuhi timbangan, tidak menjual barang haram, jangan praktis bersumpah, serta tidak melalaikan ibadah. Berkah merupakan bertambahnya manfaat dan kebaikan dalam sesuatu. Misalnya, berkah harta yang berarti bertambahnya kemanfaatan untuk hal-hal mulia. Meskipun sedikit, harta yang berkah akan mempunyai nilai yang besar. Bila berkah pada sesuatu yang banyak membuatnya semakin bermanfaat. Ketiadaan berkah menyebabkan seseorang mungkin saja kaya, tetapi hartanya tidak membawa pada kebahagiaan dan selalu merasa kurang.

Agar harta yang kita miliki dari berbisnis menjadi berkah, mari kita menjadi seorang pengusaha muslim, yang mempunyai karakter: (1) beraqidah lurus, (2) bertawakkal kepada Allah Swt., (3) banyak berdoa, (4) menjada sholat berjama’ah di masjid, (5) yakin bahwa Allah Swt. menjamin rezeki semua makhluknya, (6) memahami agama dan aturan seputar perdagangan, (7) mencari pegawai yang baik, (8) beristikharah dikala menetapkan sesuatu, (9) bangkit pagi unutuk mencari rezeki, (10) beramar ma’ruf nahi mungkar dengan lembut dan memberi pola yang baik, (11) menjauhi syubhat, (12) memperbanyak zikir, (13) selalu jujur dan amanah dalam bermuamalah, (14) tidak praktis bersumpah kepada Allah Swt. dikala menjual maupun membeli, (15) bersedekah, (16) santun dalam berjual beli, (17) memberi kelonggaran pada orang yang kesulitan membayar utang, serta (18) menulis wasiat syar’i. 

Sumber http://blogeulum.blogspot.com

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "Menjadi Pengusaha Muslim"

Posting Komentar