Dampak Faktual Dan Negatif Globalisasi Di Bidang Politik
Dampak positif dan negatif globalisasi di bidang politik ada banyak sekali macam. Pada umumnya, klarifikasi mengenai pengaruh di bidang ini berkaitan dengan sistem politik, relasi internasional, kebijakan publik, ideologi politik dan forum internasional.
Baca juga Globalisasi: Definisi dan Dampaknya
Postingan ini akan membahas perihal apa saja pengaruh positif dan negatif globalisasi di bidang politik beserta contohnya. Contoh yang akan dipaparkan disini merupakan pengembangan dari saya sendiri melihat situasi politik dalam konteks Indonesia.
Bidang politik merupakan salah satu bidang krusial yang terdampak dari munculnya fenomena globalisasi modern. Mengetahui pengaruh positif dan negatif globalisasi di bidang politik sanggup membantu kita berkomitmen sekaligus bersikap waspada terhadap agenda-agenda internasional yang mendompleng arus globalisasi.
Dampak positif dan negatif globalisasi di bidang politik
Kita akan membagi pemaparan perihal pengaruh positif dan negatif globalisasi di bidang politik ke dalam dua bab yaitu pengaruh positif dan negatif. Tidak gampang membuat garis batas yang terang antar keduanya. Setiap kategori selalu bisa diperdebatkan. Di sini saya tidak akan mempermasalahkan hal itu. Pembagian ini dibentuk supaya goresan pena ini gampang dibaca dan dipahami.
Baca juga: Ciri-Ciri Globalisasi dan Contohnya
Dampak positif
√ Konvergensi demokrasi sebagai sistem politik universal
Globalisasi mensugesti penyebarluasan inspirasi politik demokrasi ke hampir seluruh negara-negara di dunia. Demokrasi elektoral mendominasi sistem pemilihan pemimpin politik. Konvergensi demokrasi maksudnya yaitu banyak negara yang mengadopsi demokrasi sebagai sistem politik yang gres di negaranya.
Dengan diterapkannya sistem elektoral, pemimimpin diperlukan lahir dari rahim meritokrasi, bukan keturunan biologis menyerupai dalam sistem monarki. Apakah demokrasi merupakan sistem politik terbaik ketika ini tentu bisa diperdebatkan.
√ Meningkatnya partisipasi politik
Globalisasi yang mempromosikan demokrasi elektoral telah meningkatkan partisipasi masyarakat secara luas dalam konteks menentukan pemimpin. Jika dulu masyarakat percaya pada kepemimpinan darah biru, sekarang siapapun yang darahnya merah bisa jadi pemimpin asal memenuhi syarat.
Meningkatnya partisipasi politik sanggup direfleksikan sebagai meningkatnya kesadaran masyarakat luas terhadap politik. Kesadaran politik diperlukan sanggup menjadi basis ajaran kritis dalam mengawal kekuasaan semoga sistem tidak jatuh pada otoriatrianisme dan totalitarianisme.
√ Penyebarluasan inspirasi perihal HAM
Hak Asasi Manusia (HAM) merupakan salah satu inspirasi besar yang cepat menyebar di kala globalisasi. Asal seruan perihal HAM ada banyak versi. Kita tidak akan melihat HAM secara politis, namun dengan kacamata etis. HAM secara simpel menunjukkan pertolongan terhadap nyawa manusia.
Penegakkan HAM banyak didukung oleh lembaga-lembaga internasional, terlepas dari kenyataan mudah bahwa HAM belum sepenuhnya tegak di bumi ini. Setidaknya telah muncul janji antar warga dunia akan pentingnya hak-hak asasi insan yang perlu diakui dan dilindungi.
Baca juga: Dampak Positif Globalisasi dan Contohnya
Dampak Negatif
» Melemahnya tugas negara
Kekuasaan negara melemah seiring datangnya agen-agen gres yang ditopang oleh spirit globalisasi. Agen-agen gres tersebut yaitu korporasi multinasional dan lembaga-lembaga internasional. Dalam merumuskan kebijakan publik, korporasi bisa mensugesti pemerintah. Lembaga internasional juga punya kepentingan yang sifatnya transnasional.
Melemahnya tugas negara berpotensi membuat adanya pengalihan tanggung jawab mengorganisir masyarakat dari negara ke korporasi. Padahal korporasi eksis demi profit. Negara yang lemah akan menghancurkan tatanan sosial dan merobohkan keteraturan sosial.
» Kebijakan publik berada di tangan privat
Berkaitan dengan yang pertama, globalisasi membawa kecenderungan arah kebijakan publik ke tangan privat. Artinya, urusan publik ditentukan oleh agen-agen yang orientasinya mendulang profit. Publik tidak akan diposisikan sebagai subjek kebijakan melainkan konsumen produk perusahaan.
Kebijakan publik yang dikendalikan oleh privat tidak diarahkan untuk kepentingan publik, melainkan untuk kepentingan korporasi sebagai perusahaan yang cari untung. Apa yang kita harapkan dari perusahaan yang mengharapkan uang dari kita? Salah satu dampaknya, biaya layanan publik tentu akan makin mahal.
» Meningkatnya ketergantungan negara terhadap forum internasional
Melemahnya tugas negara tidak hanya menguntungkan korporasi, namun juga lembaga-lembaga internasional. Beberapa pola forum internasional yang bisa disebutkan di sini antara lain; World Trade Organization (WTO), World Bank, International Monetary Funds (IMF). Lembaga-lembaga tersebut mempunyai kekuatan transnasional yang besar.
Banyak negara di dunia ini menyandarkan cita-cita hidupnya pada lembaga-lembaga internasional tersebut. Hubungan antara negara dan forum internasional bukannya saling menguntungkan, namun malah merugikan negara. Negara mengalami ketergantungan sehingga kebijakan politiknya gampang diarahkan oleh forum internasional.
Baca juga: Dampak Negatif Globalisasi dan Contohnya
Dampak positif dan negatif globalisasi di bidang politik perlu dipahami terutama oleh mereka yang memegang kekuasaan di pemerintahan. Negara ini hadir untuk menunjukkan pertolongan pada segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia.
Globalisasi mempunyai dua mata. Kita harus waspada pada pengaruh negatif yang berpotensi ditimbulkannya. Kita juga harus berilmu bermain dalam arus pusaran global semoga pengaruh positif globalisasi bisa kita nikmati.
Baca juga Globalisasi di Bidang Sosial: Ciri-Ciri dan Contohnya
Sumber aciknadzirah.blogspot.com
0 Response to "Dampak Faktual Dan Negatif Globalisasi Di Bidang Politik"
Posting Komentar