Ekonomi Islam: Pengertian, Prinsip Contohnya
Ekonomi Islam merupakan istilah yang sering dipakai untuk mendeskripsikan sistem ekonomi yang berbasis pada Al Alquran dan Hadis. Nama lain dari ekonomi Islam yaitu ekonomi syariah. Sebutan ekonomi syariah juga tak lepas dari sumber sistem ekonomi yang berbasis syariah, yaitu Al Alquran dan As Sunnah.
Sebenarnya penggunaan istilah ekonomi Islam tidak steril dari perdebatan. Beberapa intelektual Islam, ibarat Tariq bulan ampunan misalnya, menyebutkan bahwa apa yang dimaksud dengan ekonomi Islam bergotong-royong yaitu adat Islam dalam ekonomi. Artinya, apa yang membedakan sistem ekonomi Islam dengan yang lain yaitu pada prinsip etisnya.
Baca juga: Prinsip Ekonomi dan Penerapannya
Postingan ini akan membahas apa itu ekonomi Islam dan apa saja contohnya di masyarakat. Pembahasan ini tidak dimaksudkan untuk menjustifikasi satu atau dua definisi tunggal wacana ekonomi syariah, melainkan lebih dimaksudkan untuk menyediakan opini wacana apa yang di masyarakat dikenal sebagai ekonomi Islam. Sumber goresan pena ini sanggup dilihat di sini.
Pengertian ekonomi Islam
Keberadaan ekonomi Islam sanggup dilihat sebagai seperangkat prinsip ekonomi alternatif yang menantang sistem ekonomi lebih banyak didominasi yang berlaku ketika ini. Kita tidak sanggup memahami definisi ekonomi Islam tanpa memahami prinsip-prinsipnya.
Salah satu dimensi penting yang perlu dipahami terlebih dahulu di sini yaitu prinsip ekonomi. Dalam sistem ekonomi konvensional, sebutlah sistem ekonomi yang kapitalistik, prinsip ekonomi merupakan suatu pengetahuan. Namun dalam ekonomi Islam, prinsip ekonomi yaitu produk dari pengetahuan yang sumbernya Al Alquran dan As Sunnah.
Apa bedanya? Cara lain memahaminya begini; dalam ekonomi konvensional, sumber pengetahuan ekonomi yaitu prinsip-prinsip ekonomi yang sudah menjadi pengetahuan itu sendiri. Dalam ekonomi Islam, sumber pengetahuan ekonomi yaitu Wahyu.
Prinsip ekonomi dalam ekonomi Islam merupakan produk dari wahyu (dari Allah yang disampaikan pada Nabi saw). Dengan demikian pengertian ekonomi islam sanggup dideskripsikan sebagai sistem ekonomi yang prinsip-prinsipnya bersumber dari Al Alquran dan Hadis.
Sampai di sini, pemahaman wacana ekonomi syariah atau Islam tergantung pada pemahaman wacana prinsip-prinsip ekonomi berdasarkan Islam. Apa saja prinsip ekonomi berdasarkan Islam?
Baca juga: Pengertian Ekonomi
Prinsip ekonomi Islam
Allah memilih mana yang baik dan yang buruk
Sisem ekonomi syariah pertama-tama harus memilih apa yang diharuskan dan apa yang dihentikan dalam Islam, apa yang halal dan apa yang haram, dan juga apa yang boleh dan apa yang sebaiknya tidak dilakukan.
Prinsip pertama ini bergotong-royong berlaku lebih luas dari sekadar ranah ekonomi. Dalam masyarakat yang menerapkan prinsip syariah, kekuatan Allah yang memilih benar dan salah berlaku di semua aspek kehidupan.
Asas manfaat
Selain memilih mana yang halal dan mana yang haram, Allah juga membolehkan insan untuk menikmati apa yang sudah diberikan oleh Allah sejauh memberi manfaat baginya. Namun demikian, asas manfaat ini tidak boleh diselewengkan melampaui batas.
Segala sesuatu yang diciptakan oleh Allah mempunyai manfaat untuk dipakai atau dikonsumsi oleh manusia. Manahan diri dari tidak memakai atau mengonsumsi padalah sudah disediakan dengan alasan mencapai tingkat spiritualitas yang tinggi tidak dibolehkan. Oleh alasannya yaitu itu orang yang menahan diri dari makan dan minum diwajibkan untuk berbuka ketika waktunya tiba.
Asas pertengahan
Dalam memproduksi dan mengonsumsi, hendaknya penganut prinsip Islam tidak kekurangan dan tidak berlebihan. Di sini insan dianjurkan untuk berada pada posisi yang moderat dalam melaksanakan acara ekonomi. Kesalehan hendaknya tidak membawa diri pada kefakiran yang ekstrim, namun juga tidak membawa diri pada sifat materialistik yang rakus.
Kekayaan bukanlah larangan dalam Islam sejauh diperoleh dengan cara yang halal. Namun menumbun kekayaan secara berlebihan dilarang. Oleh alasannya yaitu itu, redistribusi kekayaan dianjurkan melalui beberpa saluran, contohnya zakat, hibah dan sedekah. Perlu dicatat pula, redistribusi kekayaan tidak boleh membawa kita pada kesengsaraan.
Baca juga Motif Ekonomi: Pengertian, Macam, Tujuan & Contoh
Asas kebebasan
Prinsip ini berkaitan dengan prinsip sebelumnya yaitu, insan mempunyai kebebasan untuk mempunyai harta yang menjadi hak milik eksklusif dan kekayaannya. Namun demikian, kebebasan yang diterapkan bukan kebebasan tanpa batas. Batasan ini sanggup berupa halal dan haram sebagaimana yang sudah disinggung di atas.
Prinsip kebebasan ini membedakan ekonomi Islam dengan sistem ekonomi komunis. Komunisme tidak mengakui hak kepemilikan pribadi. Tetapi prinsip kebebasan ini juga tidak berarti diperbolehkannya praktik akumulasi kapital tanpa batas oleh individu.
Asas keadilan
Prinsip kelima ini disebut ”justice” dalam bahasa Inggris atau ”adl” dalam bahasa Arab. Keadilan dalam ekonomi Islam menjadi adat dasar segala bentuk acara ekonomi. Keadilan, dengan kata lain, memandu aspek dasar ekonomi ibarat produksi, distribusi, konsumsi dan pertukaran.
Dengan asas keadilan berarti tidak ada seorangpun yang bekerja demi memenuhi kebutuhan ekonominya dengan berada dibawah praktik eksploitasi. Pekerja harus terpenuhi haknya sebelum keringatnya kering, artinya upah sesuai dengan tenaga dan pikiran yang dikeluarkannya sebagai tenaga kerja.
Kelima prinsip tersebut menjadi fondasi penerapan sistem ekonomi syariah. Syariah dalam ekonomi Islam semestinya bukan label untuk mencari segmen konsumen, melainkan prinsip yang harus diterapkan. Syariah seringkali didefinisikan sebagai hukum. Definisi ini bergotong-royong tidak lengkap alasannya yaitu syariah juga mencakup cara pandang (worldview).
Ekonomi syariah, dengan demikian merupakan cara pandang Islam terhadap ekonomi, dimana mencakup hukum-hukumnya. Jadi, definisi syariah sebagai aturan yaitu definisi yang sempit. Kesalahpahaman ini sering pula menimpa istilah ”jihad” yang mana sering didefinisikan sebagai perang.
Contoh ekonomi Islam
Untuk memahami pengertian ekonomi Islam, saya juga sertakan beberapa teladan forum atau institusi yang menerapkan ekonomi syariah. Contoh di bawah ini tidak untuk melegitimasi keislaman institusi tertentu. Saya akan menunjukkan teladan sejauh persepsi umum wacana ekonomi syariah yang ada di masyarakat saja.
Beberapa teladan institusi ekonomi Islam
- Bank Syariah
Sistem bank syariah sering pula diterjemahkan menjadi Islamic banking. Kita tidak sanggup menyatakan bahwa semua bank syariah niscaya menerapkan prinsip ekonomi Islam, namun eksistensi bank syariah niscaya dipengaruhi oleh adanya prinsip ekonomi Islam.
- Baitul Mal
Baitul mal pada awalnya yaitu rumah untuk menempatkan harta rampasan perang pada masa Nabi saw. Pada masa kekhalifahan, baitul mal berfungsi ibarat departemen keuangan, dimana mempunyai kiprah mengelola keuangan umat.
Baca juga Sistem Ekonomi: Pengertian dan Contohnya
Selain beberapa teladan dalam bentuk institusi, ekonomi syariah juga sanggup dilihat contohnya dalam bentuk transaksi. Berikut ini beberapa teladan transaksi dalam ekonomi Islam.
Beberapa teladan transaksi ekonomi Islam
- Syirkah
Syirkah sanggup diartikan sebagai kerjasama, kongsi atau bersyarikat. Praktek syirkah ditujukan untuk menggabungkan sumberdaya yang dimiliki perorangan atau kelompok demi mencapai tujuan bersama.
- Mudharabah
Mudharabah sanggup diartikan sebagai bagi hasil antara dua pihak, yaitu pemilik modal dan pelaksana. Bagi hasil dilakukan dengan cara memilih persentase laba yang akan diterima oleh kedua belah pihak.
- Bai Al Murabahah
Bisa diartikan sebagai janji yang berlaku untuk mengikat penjual dan pembeli dengan adanya penyerahan kepemilikan antara penjual dan pembeli. Istilah lain dari bai al murabahah yaitu jual beli.
Sumber aciknadzirah.blogspot.com
0 Response to "Ekonomi Islam: Pengertian, Prinsip Contohnya"
Posting Komentar