Jurusan Pendidikan Dokter
Jurusan Pendidikan Dokter – Setiap tahun, hampir selalu, Jurusan Pendidikan Dokter / Kedokteran menjadi salah satu jurusan dengan peminat tertinggi suatu PTN. Banyak banget peminat jurusan ini di Indonesia, mungkin kau salah satunya, sebab memang kebutuhan tenaga kedokteran masih sangat tinggi.
Jumlah dokter di Indonesia kini ini sekitar 100.000 orang, sekitar 70.000 dokter umum, dan 30.000 dokter spesialis. Jumlah ini masih amat kurang untuk melayani 250 juta penduduk Indonesia atau 1 dokter per 2.500. Kalo lo lihat grafik disamping (sumber: datamarket.com), sanggup terlihat kalo rata-rata dokter Indonesia (line warna biru) masih kalah jauh dibandingkan dengan rata-rata yg ada di dunia (line warna kuning). Belum lagi persoalan pemerataan di kawasan tertentu. Intinya sih negara ini butuh banyak sekali dokter.
Untuk menjadi seorang dokter, seseorang harus menuntaskan aneka macam tahapan pendidikan yang sedikit berbeda dengan pendidikan di profesi lain. Nah sebagai materi pertimbangan dan pengetahuan awal terhadap jurusan ini, artikel ini akan membahas tahapan perkuliahan, apa saja yang dipelajari, serta kampus yang menyediakan jurusan kedokteran.
Sebelum gue jelasin lebih lanjut, perlu lo ketahui bahwa nomenklatur (penamaan) aktivitas studi ini yaitu “Pendidikan Dokter”, namun ketika ini masih ada beberapa Perguruan Tinggi Negeri yang menamakan prodi ini dengan “Kedokteran“. Selanjutnya gue akan konsisten menggunakan penamaan Jurusan Pendidikan Dokter.
Tahapan Menjadi Dokter dan Apa Saja yang Dipelajari
Tahapan semenjak awal kuliah hingga menjadi dokter yang sanggup praktek secara umum dibagi menjadi 4 tahap: 1. Pre Klinik, 2. Klinik, 3. UKDI dan 4. Internship
1. PRE KLINIK
- General Education (semester 1)
Pada tahap ini diajarkan pencapaian keterampilan dan perilaku dasar pendidikan dokter. Programnya misalnya: Program Dasar Pendidikan Tinggi, Pengantar Empati dan Bioetik, Pertolongan Pertama pada Kegawatan dan Kedaruratan, dll. Kaprikornus pada semester 1 (general education) diajarin dasar2 dan perkenalan di dunia medis. - Medical Sciences (semester 2-7)
Pada tahap ini diajarkan ilmu kedokterannya.
Tahap preklinik atau pendidikan yang dilaksanakan di kampus ditempuh dalam waktu 3,5 tahun (7 semester). Pendidikan pada tahap pre klinik ini dibagi menjadi sekitar 21 blok (tiap sekolah tinggi tinggi biasanya beda-beda wacana pembagian blok ini). Misalnya: blok metabolisme, blok kardiovaskular, blok respirasi, blok neurologi, dst. Kaprikornus total sekitar 21 blok akan ditempuh dalam 3,5 tahun, atau pertahun ada sekitar 6 blok atau usang pendidikan per blok sekitar 4-5 minggu. Di tiap blok tersebut ada modul-modul yang harus dipelajari dan ada penilaian (ujian). Bentuk ujian blok antara lain yaitu OSCE (evaluasi skill labs) dan MCQ/MEQ (multiple choice/modified essay). Kaprikornus ujian di jurusan Pendidikan Dokter ini per blok, ga tiap semester ibarat halnya jurusan lain.
2. KLINIK
Setelah menempuh 3,5 tahun perkuliahan tahap pre-klinik, maka akan mendapat gelar Sarjana Kedokteran (S.Ked). Setelah mendapat gelar sarjana kedokteran ini, lo masih belum boleh praktek, atau sanggup dibilang masih setengah jalan.
Setelah tahap pre klinik ada tahap klinik (clerkship/co ass) selama minimum 3 semester. Co-ass (asisten dokter) yaitu sebutan buat mahasiswa sarjana kedokteran yang lagi menuntut ilmu di rumah sakit. Selama tahap klinik (koass) lo bakal membantu atau berguru pribadi praktik-praktik kedokteran di aneka macam stase atau penggalan di suatu rumah sakit. Misal stase bedah, stase kulit kelamin, stase THT, dll.
3. UKDI
Secara keseluruhan untuk mencapai gelar dokter diharapkan minimum 10 semester pendidikan. Setelah itu dokter harus mengikuti Uji Kompetensi Dokter Indonesia (UKDI) yg diselenggarakan oleh IDI buat sanggup Sertifikat Kompetensi Dokter.
4. INTERNSHIP
Setelah memperoleh Sertifikat Kompetensi Dokter, semua dokter diwajibkan mengikuti aktivitas internship (magang dokter baru) selama 1 tahun di kawasan terpencil di Indonesia. Dokter yang telah simpulan mengikuti aktivitas internship berhak untuk mengajukan Surat Ijin Praktik (SIP) secara mandiri. Setelah mendapat SIP ini, gres deh sanggup praktek.
Jadi total semua dari awal kuliah hingga dengan praktek sekitar 6,5 tahun. Yang terdiri dari 3,5 tahun pre klinik, 1,5 tahun klinik, UKDI dan 1 tahun internship.
Menjadi Dokter Spesialis
Dokter spesialis yaitu dokter yang mengkhususkan diri dalam suatu bidang ilmu kedokteran tertentu. Kalo pengen jadi dokter spesialis, lo harus ikut Program Pendidikan Dokter Spesialis (PPDS). Di Indonesia kini terdapat lebih dari 30 jenis spesialisasi dokter yang sanggup dipilih, beberapa diantaranya yaitu seorang hebat kandungan, seorang hebat penyakit dalam, seorang hebat THT, seorang hebat kulit, dll. Lamanya pendidikan bervariasi tergantung seorang hebat yang dipilih, rata-rata ditempuh dalam waktu 8 semester (bisa jadi 6 atau 11 semester).
Perguruan Tinggi yang Terdapat Jurusan Pendidikan Dokter
Jumlah fakultas kedokteran di Indonesia kini sudah bertambah. Sekarang ini terdapat 74 fakultas kedokteran di seluruh Indonesia yang terdiri dari fakultas kedokteran negeri dan swasta. Letak fakultas kedokteran juga sudah mulai tersebar sehingga peminat di kawasan sanggup mengikuti pendidikan di kawasan masing-masing.
Beberapa Perguruan Tinggi Negeri (PTN) maupun Perguruan Tinggi Swasta (PTS) yang mempunyai aktivitas studi Pendidikan Dokter / Kedokteran dengan pengukuhan A antara lain:
Perguruan Tinggi | Program Studi | Akreditasi |
---|---|---|
Universitas Andalas, Padang | Pendidikan Dokter | A |
Universitas Diponegoro, Semarang | Pendidikan Dokter | A |
Universitas Hasanuddin, Makassar | Pendidikan Dokter | A |
Universitas Islam Indonesia, Yogyakarta | Pendidikan Dokter | A |
Universitas Lampung, Bandar Lampung | Pendidikan Dokter | A |
Universitas Padjadjaran, Bandung | Pendidikan Dokter | A |
Universitas Sebelas Maret, Surakarta | Pendidikan Dokter | A |
Universitas Sriwijaya, Palembang | Pendidikan Dokter | A |
Universitas Udayana, Denpasar | Pendidikan Dokter | A |
Universitas Airlangga, Surabaya | Kedokteran | A |
Universitas Brawijaya, Malang | Kedokteran | A |
Universitas Gadjah Mada, Yogyakarta | Kedokteran | A |
Universitas Indonesia, Jakarta | Kedokteran | A |
Universitas Nasrani Indonesia Atma Jaya, Jakarta | Kedokteran | A |
Universitas Tarumanagara, Jakarta | Kedokteran | A |
FAQ wacana Jurusan Pendidikan dokter
Apakah anak IPS boleh mendaftar jurusan Pendidikan Dokter?
Secara umum anak IPS boleh mendaftar di jurusan di rumpun IPA / saintek, konsekuensinya, anak IPS tersebut juga mesti mengerjakan soal IPA dan bersaing dengan bawah umur IPA lain. Tapi ada perkecualian di Jurusan Pendidikan Dokter. Sesuai dengan Surat Edaran Konsil Kedokteran Indonesia tahun 2013, siswa IPS maupun jurusan lain non-IPA ga sanggup daftar disini.
Apakah di Pendidikan Dokter nanti belajarnya ada yang pake mayat?
Iya, untuk di lab anatomi. Di FK ada semboyan “mortuis vivat docent” yang artinya mayat-mayat yang menemani berguru anatomi ini yaitu dosen kita juga, dengan cara yang lain. Kalau dosen-dosen yang lain mengajarkan dengan berbicara, jikalau mereka, atau kita menyebutnya ‘cadaver’ mengajarkan kita melalui setiap pengetahuan yang ada di setiap jengkal tubuhnya.
Demikian pembahasan singkat wacana Jurusan Kedokteran / Pendidikan Dokter. Semoga bermanfaat 🙂
Referensi:
http://print.kompas.com/baca/2015/05/10/Pendidikan-kedokteran-di-Indonesia
http://fatiyatulislam.blogspot.co.id/2014/02/faq-mahasiswa-kedokteran.html
Sumber https://halokampus.com
0 Response to "Jurusan Pendidikan Dokter"
Posting Komentar