Proses Sosial: Definisi Dan Contohnya
Proses sosial merupakan interaksi sosial antarindividu atau kelompok. Untuk memahami apa itu proses sosial gampang saja. Pertama-tama kita tau, interaksi sosial mencakup banyak sekali macam bentuk. Bentuk yang umum di masyarakat ialah kerja sama, kompetisi, konflik, asimilasi dan akomodasi. Kelima bentuk interaksi sosial tersebut sanggup dinamakan sebagai proses sosial.
Proses sosial sanggup dilihat sebagai prosedur atau interaksi dalam relasi sosial. Kerja sama merupakan proses sosial yang asosiatif, artinya mengarah pada keteraturan sosial. Kompetisi merupakan proses sosial yang disosiatif artinya mengarah pada kekacauan sosial.
Baca juga Hubungan Sosial: Pengertian dan Contohnya
Postingan ini akan meringkas pengertian proses sosial dan contohnya yang umum di masyarakat. Sosiologis.com mengidentifikasi penggunaan istilah yang saling tumpang tindih antara proses sosial dan interaksi sosial. Keduanya memang berkaitan erat, namun secara definitif berbeda. Di sini, kita tidak akan ambil pusing untuk membedakan keduanya. Sebab interaksi sosial itu sendiri merupakan sebuah proses dan proses sosial selalu melibatkan interaksi. Kita posisikan keduanya sebagai sinonim saja.
Pengertian proses sosial
Ahli sosiologi Maclver menyampaikan bahwa proses sosial ialah pola sikap dimana relasi sosial antar anggota kelompok menghasilkan karakteristik yang khas. Karakteristik yang khas tersebut sanggup berupa perubahan kondisi ke atas atau ke bawah, berkembang atau mundur, disintegrasi atau integrasi.
Ginsbers mendefinisikan proses sosial sebagai cara-cara interaksi yang dilakukan oleh individu atau kelompok, termasuk dalam membangun kerja sama, konflik, diferensiasi, integrasi, pengembangan, dan pengeroposan relasi sosial.
Menurut Gillin, dengan proses sosial, kita bermaksud mendeskripsikan cara-cara berinteraksi yang sanggup kita amati saat individu atau kelompok bertemu dan membuat sistem relasi atau apa yang terjadi saat perubahan mendisrupsi pola kehidupan sebelumnya.
Baca juga Interaksi Sosial: Pengertian dan Contohnya
Dari ketiga definisi yang diusulkan di atas, kita sanggup merangkum bahwa proses sosial ialah suatu bentuk sikap sosial yang interaktif dan repetitif yang ditemukan dalam kehidupan sosial.
Kita akan kesulitan memahami apa itu proses sosial tanpa memahami interaksi sosial, begitu pula sebaliknya. Keduanya, sebagaimana yang disampaikan di awal, saling berhubungan.
Apa yang kita pahami sebagai masyarakat sebetulnya merupakan verbal proses sosial yang bermacam-macam. Di masayarakat ada orang bekerja sama, ada orang berkompetisi, ada orang berkonflik, ada proses asimilasi dan ada akomodasi. Tanpa memahami proses sosial, tidak mungkin kita sanggup menjelaskan apa yang terjadi di masyarakat.
Para mahir sosiologi memahami masyarakat sebagai diferensiasi verbal dari proses sosial tersebut. Sosiolog klasik Georg Simmel, misalnya, menyampaikan bahwa masyarakat sangat mungkin untuk dipelajari saat mereka eksis sebagai kumpulan individu yang menjalin relasi dengan efek timbal balik. Pengaruh timbal balik inilah yang dipelajari dalam sosiologi. Simmel menyarankan untuk memahami bentuk-bentuk proses sosial dalam memahami masyarakat.
Baca juga: Pengertian Sosiologi
Bentuk-bentuk proses sosial dan contohnya.
Park dan Burgess menyebutkan ada empat bentuk paling mendasar dari proses sosial. Keempatnya sudah saya sebutkan di atas (minus kerja sama). Di sini sengaja saya sebutkan lagi biar pembaca lebih gampang memahami.
♦ Kompetisi
Kompetisi merupakan proses sosial dimana individu atau kelompok berlomba-lomba untuk memperebutkan sumber daya yang jumlahnya terbatas. Perebutan sumber daya sanggup dilakukan secara fair atau tidak. Di masyarakat, kita sanggup melihat bagaimana kompetisi diatur sesehat mungkin. Namun selalu ada saja cara-cara tidak fair yang dipakai demi meraih tujuan.
Sebagai contoh, seseorang ikut seleksi masuk universitas ternama dengan memakai jasa calo. Cara ini terang tidak fair. Tujuan menghalalkan segala cara ialah dalil sesat kompetisi. Banyak sekali keberadaan institusi sosial di sekitar kita yang didesain biar orang yang hidup di dalamnya berkompetisi. Bahkan mungkin institusi sosial tidak sanggup hidup tanpa kompetisi.
Sebagai contoh, sekolah tempat kita belajar. Setiap pagi kita harus sudah tiba sebelum jam masuk. Kalau tidak, kita akan mendapat teguran. Jika teguran itu kita sanggup berulang-ulang, bisa-bisa nilai jeblok sehingga tidak naik kelas. Teman sekelas kita sudah mau lulus, kita masih berteman dengan adek kelas. Datang ke sekolah itu sendiri sudah berupa kompetisi.
♦ Konflik
Konflik merupakan proses sosial dimana untuk mendapat sumber daya atau keuntungan, satu pihak harus menjegal pihak lain dengan memakai bahaya dan kekerasan. Konflik ialah potongan dari dinamika sosial. Masyarakat yang sedang berkonflik tensinya naik, sistem sosial tidak stabil dan hawanya panas.
Sebagai contoh, pemain nomor punggung 10 disliding oleh bek lawan hingga bek itu dikartu merah wasit. Padahal slidingnya nggak kena atau dengan kata lain, no 10 melaksanakan diving atau akal-akalan jatuh. Kiper yang menyaksikan adegan itu dari bersahabat eksklusif mendorong pemain nomor 10 lantaran tidak fair. Akhirnya agresi saling dorong terjadi, agresi saling pukul terjadi antar pemain. Sepak bola jadi taekwondo.
Ilustrasi di atas sanggup terjadi dalam konteks lain. Misalnya di masyarakat, seorang ketua RT mendapat mandat dari kelurahan untuk membagi beras jatah khusus bagi warganya yang miskin. Tiba-tiba banyak warga jadi miskin biar sanggup beras jatah. Beras yang jumlahnya sedikit habis oleh masyarakat yang mendadak miskin. Warga yang benar-benar miskin tidak uman. Akhirnya ketua RT diancam, beling rumahnya pecah dilepar kerikil oleh orang tak dikenal.
Baca juga: Pengertian Konflik Sosial
♦ Akomodasi
Akomodasi sanggup dipahami sebagai bentuk penyelesaian konflik yang terjadi di masayarakat. Bentuk penyelesaian konflik banyak macamnya. Pada prinsipnya, relasi sosial yang berpotensi konflik coba diredam. Proses meredam potensi konflik biar normal kembali disebut akomodasi.
Sebagai contoh, seorang guru dan seorang murid berdebat perihal definisi suatu istilah. Guru yakin pendapatnya benar. Murid yang mendapat ilmu dari Google juga yakin pendapatnya benar. Debat memanas lantaran keduanya sama-sama ngeyel. Akhirnya murid lain mengangkat tangan menjadi penengah. Akhirnya kedua pihak mengakui bahwa definisi istilah yang diperdebatkan hanya benar dalam konsteks tertentu. Bijak sekali.
Sikap memediasi atau menjadi penengah merupakan bentuk akomodasi. Mediasi merupakan salah satu pola proses sosial yang cukup sering kita lihat. Akomodasi sering muncul lantaran merupakan upaya meredam konflik. Tanpa akomodasi, masyarakat gampang kacau.
♦ Asimilasi
Asimilasi merupakan proses sosial dimana individu atau masyarakat dengan karakteristik kultural yang berbeda satu sama lain bertemu, berinteraksi, hidup berdampingan sehingga terjadi penyelarasan atau peleburan budaya. Hasilnya, terciptalah karakteristik budaya gres yang merupakan penyelarasan karakteristik budaya yang berbeda.
Proses asimilasi juga jamak terjadi di masyarakat lantaran diferensiasi sosial ialah kenyataan yang ada dimana-mana. Setiap individu unik, setiap masyarakat juga unik. Perbedaan karakteristik budaya merupakan keniscayaan dalam kehidupan sosial.
Contoh asimilasi yang terjadi di masyarakat misalnya, mahasiswa yang berasal dari tempat ngapak studi di negara berbahasa Inggris. Proses asimilasi terjadi saat ia berbicara dengan bahasa Inggris yang medok atau ngapak. Asimilasi tersebut terjadi pada individu. Pada masyarakat, misalnya, orang Jawa yang jadi fasih berbahasa Sunda sesudah kuliah di Nangor.
Baca juga: Contoh Asimilasi dalam Kehidupan Sehari-Hari
Contoh-contoh di atas merupakan empat bentuk proses sosial yang umum di masyarakat. Klasifikasi proses sosial yang dibentuk oleh beberapa mahir sosiologi tentu saja lebih dari empat. Bahkan sanggup ratusan. Keempatnya merupakan proses umum yang paling sering kita temui.
Sumber aciknadzirah.blogspot.com
0 Response to "Proses Sosial: Definisi Dan Contohnya"
Posting Komentar