Budaya Politik Partisipan: Pengertian, Ciri-Ciri Contohnya
Budaya politik partisipan merupakan salah satu dari tiga tipe dasar budaya politik yang dicirikan dengan adanya partisipasi tinggi warga dalam acara politik. Karakteristik utama budaya politik partisipan yakni perilaku warga yang aktif dalam kehidupan bernegara.
Negara yang menganut sistem politik demokrasi berorientasi pada terbentuknya budaya politik partisipan. Negara yang demokratis memberi ruang pada warganya untuk berpartisipasi aktif dalam acara berpolitik dari menentukan pemimpin, mengawal kepemimpinan, hingga menurunkan pemimpin jikalau terbukti melanggar kontrak sosial.
Baca juga Demokrasi: Pengantar dan Sejarah Singkat
Postingan ini akan membahas secara ringkas tipe budaya politik partisipatif ini, dimulai dari pengertiannya, ciri-cirinya hingga misalnya di Indonesia. Apa itu budaya politik partisipan?
Pengertian budaya politik partisipan
Budaya politik partisipan atau partisipatif yakni suatu bentuk budaya yang berprinsip bahwa warga masyarakat diorientasikan untuk menyadari bahwa dirinya merupakan bab dari keseluruhan sistem, struktur, manajemen dan proses politik-pemerintahan.
Orientasi warga terhadap objek politik tak hanya berupa input menyerupai ikut pemilu dan sebagainya, tetapi juga output, menyerupai menolak atau mendapatkan kebijakan pemerintah, mengkritisi pemerintah dan sebagainya.
Pada level partisipasi yang tinggi, posisi warga masyarakat dalam budaya politik ini bukan lagi menyerupai diluar pemerintahan yang menyelenggarakan negara melainkan bab dari pemerintahan itu sendiri. Masyarakat bukan di luar dari penguasa, melainkan bab dari penguasa. Dalam arti masyarakat mempunyai kekuasaan untuk mengontrol penguasa, pemerintah atau penyelenggara negara.
Budaya politik ini agak menyamarkan garis pemisah antara pemerintah dengan warga masyarakat dalam kehidupan berpolitik.
Baca juga: Sistem Pemerintahan Indonesia
Kita perlu mengetahui ciri-ciri budaya politik ini untuk sanggup memahaminya lebih dalam.
Ciri-ciri budaya politik partisipatif
- Masyarakat menyadari bahwa dirinya merupakan warga negara yang aktif dan bersikap partisipatif.
- Masyarakat menyadari bahwa dirinya mempunyai hak dan kewajiban sebagai warga negara.
- Masyarakat secara sadar mendapatkan atau menolak kebijakan politik pemerintah.
- Masyarakat bisa memakai hak dan menuntut tanggung jawabnya sebagai warga negara.
- Masyarakat sering menuntut keadilan sebagaimana aktivis.
- Masyarakat tidak begitu saja mendapatkan nasibnya dan kondisi hidupnya.
Keseluruhan ciri yang telah disebutkan di atas menunjukkan adanya niatan serta tindakan yang didasari kesadaran masyarakat sebagai warga negara. Partisipasi politik masyarakat yang disebutkan di atas mempunyai jangkauan yang luas yaitu dilevel negara atau nasional. Singkatnya karakteristik atau ciri-ciri budaya politik ini tampak pada kehidupan politik yang luas.
Baca juga: Tipe-Tipe Budaya Politik
Contoh budaya politik partisipan
Beberapa pola mudahnya akan kita utarakan biar pembaca mempunyai citra yang terang perihal bentuk budaya politik ini.
- Menyaksikan debat capres untuk mengetahui kualitas, visi dan misi para calon pemimpin politik dan menentukan mana calon yang akan dipilih dalam pilpres nanti.
- Urun anutan lewat media untuk mendiskusikan kebijakan politik yang dibentuk oleh pemerintah.
- Ikut turun ke jalan dan bergabung dengan para penerima agresi untuk menyuarakan pendapat.
- Ikut menandatangani petisi online sebagai bab dari partisipasi politik lewat media online.
- Datang ke TPS untuk mencoblos dikala pemilu.
- Komplain pada pemerintah dikala kesepakatan pemilu tidak ditepati.
Berbagai tindakan lain yang menunjukkan politik partisipatif sanggup dilakukan oleh kita sebagai warga negara. Contoh-contoh di atas tak jarang tampak dalam kehidupan politik di Indonesia. Namun bukan berarti kita bebas mengklaim bahwa Indonesia yakni negara dengan budaya politik partisipan yang tinggi.
Baca juga Partai Politik: Pengertian, Sejarah & Fungsinya
Analisis yang lebih hati-hati dibutuhkan untuk menyampaikan menyerupai apa budaya politik di Indonesia. Lihat saja bagaimana kini media mainstream kita berperan dalam demokrasi. Bukan mengedepankan objektifitas informasi dalam pemberitaan politik, melainkan keberpihakan pada kawan koalisi pemilik media.
Media sosial juga menampilkan budaya politik yang jauh dari harapan. Perlaku digital netizen kita lebih cenderung suka meluapkan ujaran kebencian dan informasi bohong ketimbang komentar yang menunjukkan persatuan dan rekonsiliasi.
Baca juga Budaya Politik: Pengertian dan Contohnya
Sumber aciknadzirah.blogspot.com
0 Response to "Budaya Politik Partisipan: Pengertian, Ciri-Ciri Contohnya"
Posting Komentar