Interaksi Sosial: Pengertian Dan Contohnya
Interaksi sosial merupakan aspek mendasar insan sebagai makhluk sosial. Apa itu interaksi sosial? Mengapa insan perlu berinteraksi? Apa konsekuensi yang mungkin terjadi apabila individu menentukan mengisolasi diri? Postingan berikut ini mengulas perihal pengertian, ciri-ciri dan tujuan interaksi sosial disertai contohnya.
Pengertian interaksi sosial
Pengertian singkat interaksi sosial yang sering disebutkan yaitu kekerabatan timbal balik antara individu dengan individu lain atau kelompok. Interaksi sosial merupakan proses saling memengaruhi tindakan individu atau kelompok melalui simbol-simbol dan bahasa.
Sering pula disebutkan bahwa individu akan kesulitan bertahan hidup tanpa menjalin interaksi dengan individu lainnya. Argumen ini merupakan dasar terjadinya interaksi sosial. Sosiologi yaitu ilmu yang mempelajari perihal fenomena sosial di masyarakat. Memahami masyarakat tidak akan tercapai tanpa mempelajari proses interaksi sosialnya.
Sosiolog Kanada, Erving Goffman menyampaikan bahwa masyarakat itu sendiri terbentuk alasannya yaitu interaksi antar anggotanya. Tanpa interaksi, dunia sosial tidak mungkin dipahami. Pada titik ini, interaksi yaitu tindakan yang terletak pada tataran praktis, bukan sekadar teoritis.
Dari uraian singkat tersebut, pengertian interaksi sosial sanggup diidentifikasi ke dalam beberapa ciri sebagai berikut.
Baca juga Sosiologi: Pengantar Singkat
Ciri-ciri interaksi sosial
- Dilakukan dua orang atau lebih
Kontemplasi individual bukanlah interaksi sosial. Interaksi melibatkan dua individu atau lebih secara eksklusif (tatap muka), atau melalui mediator teknologi (informasi dan komunikasi). Obrolan di grup Whatsapp yaitu bentuk interaksi sosial melalui perantara. Ngobrol di warung kopi juga merupakan interaksi sosial. Contoh lain yang menarik yaitu membaca buku. Buku bisa disebut sebagai teknologi (kertas tertulis), sehingga membaca buku bisa dilihat sebagai bentuk interaksi antara penulis dan pembaca.
- Adanya reaksi
Interaksi yaitu agresi atau tindakan sosial. Response orang lain yaitu reaksi. Apabila kita menyapa seorang guru di kantin, namun guru tersebut tidak memberi jawaban alasannya yaitu tidak tahu atau tidak dengar, maka bukan interaksi sosial. Lain halnya dengan dicuekin lawan bicara dengan sengaja. Dicuekin merupakan interaksi sosial alasannya yaitu lawan bicara kita memberi reaksi hirau taacuh kepada kita. Tanpa reaksi tidak ada interaksi.
- Bersifat timbal-balik
Berkaitan dengan reaksi, timbal balik mengandung proses saling memengaruhi antara individu atau kelompok. Pengaruh tersebut beroperasi melalui proses yang berkesinambungan. Proses aksi-reaksi membawa kekerabatan sosial yang saling memengaruhi. Contoh bubungan timbal-balik yaitu ngobrol ngalor-ngidul di warung kopi atau via telepon.
- Muncul pola aksi-reaksi yang biasanya menyesuaikan norma
Interaksi tidak terjadi di ruang hampa. Ada setting, lokasi, interval waktu dan alat mediator jikalau prosesnya secara tidak langsung. Oleh alasannya yaitu interaksi sosial berlangsung dalam konteks tertentu, maka ada kecenderungan orang-orang melaksanakan interaksi mengikuti norma-norma. Misal, saat di Amerika, orang Sunda menyapa orang Amerika dengan bahasa Inggris. Bila orang sunda bertanya dengan bahasa gaul Jakarta kemungkinan yang ditanya tidak paham, jadinya interaksi tidak berjalan lancar. Seorang anak kecil tidak misuh di depan gurunya alasannya yaitu dinilai melanggar norma sosial yang berlaku. Guru bisa murka atau miris.
Baca juga: Pengertian Norma dan Contohnya
Jenis interaksi sosial jikalau ilihat dari tingkatannya sanggup dibagi menjadi dua: interaksi yang dangkal dan berkesinambungan
Jenis interaksi sosial dari tingkatannya
- Interaksi sosial dangkal
Contoh interaksi ini, misalnya, saat kita bayar di kasir. Seorang pembeli pada umumnya disapa oleh petugas kasir kemudian meresponse balik atau membisu saja. Interaksi ini hanyalah basa-basi atau formalitas sop petugas kasir sebagai karyawan. Keperluan pembeli saat di kasir umumnya juga sekadar transaksi. Tidak ada interaksi intense dan semua tampak dangkal.
- Interaksi sosial berkesinambungan
Contoh interaksi ini, contohnya ngobrol dengan sobat usang di program reuni. Temu kangen biasanya berisi obrolan nostalgia di masa lalu. Acara reuni penuh dengan interaksi dimana individu tak sekadar ngobrol, namun juga merefleksikan masa lalu. Saling menyimpan nomor HP juga tanda bahwa interaksi yang berlangsung berpotensi akan berkesinambungan.
Mengapa kita beriteraksi?
Pendapat umum yang sering disebutkan yaitu alasannya yaitu kita, manusia, yaitu makhluk sosial. Namun studi sosiologi tidak menjawab sekadar hingga disitu. Sosiologi akan menelisik siapa yang berinteraksi, bagaimana cara berinteraksi, dan apa tujuannya.
Setiap individu atau kelompok mempunyai kepentingan yang beragam. Ragam kepentingan ini besar lengan berkuasa dalam proses interaksi. Akhirnya, cara dan tujuan interaksi juga beragam.
Tujuan interaksi sosial
- Ingin didegar
Ada kalanya orang curhat ke kita tanpa alasan apapun selain hanya sekadar ingin didengar. Orang sudah tau kapasitas kita tidak bisa memberi solusi terhadap dilema yang ia hadapi. Tapi, alasannya yaitu ingin di dengar, ia tetap curhat ke kita. Tujuan ini juga menyiratkan insan sebagai makhluk sosial yang eksistensinya diekspresikan melalui interaksi.
- Menjalin keakraban
Agar bersahabat dengan tetangga baru, kita mulai mencoba menyapa. Sering menyapa mengakibatkan kedekatan emosional, jadinya menjadi akrab. Sekarang, media umum banyak dimanfaatkan sebagai media interaksi untuk menjalin keakraban.
- Diplomasi
Tujuan ini dilakukan secara serius dan biasanya formal. Diplomasi tanpa interaksi yaitu mustahil. Presiden mengunjungi perdana menteri negara gila untuk menjalin diplomasi yang bisa dimaknai juga sebagai kerjasama politik.
- Resolusi konflik
Interaksi sosial eksklusif ditujukan untuk menuntaskan dilema sosial. Resolusi konflik biasanya dilakukan melalui dialog, pembicaraan, dan diskusi untuk menemukan solusi yang dianggap bisa memuaskan pihak-pihak yang berkonflik. Tujuan jadinya yaitu terwujudnya perdamaian.
- Belajar
Interaksi seringkali melibatkan proses pertukaran informasi. Di sinilah interaksi sosial sanggup bertujuan sebagai proses belajar. Misalnya, kita bertanya pada mbah dukun perihal cara ia mencari pasien. Kita bisa berguru dari mbah dukun bahwa mencari pasien tidak gampang di daerahnya atau bahkan sangat gampang di wilayah lain.
Tujuan interaksi sosial tentu saja lebih bermacam-macam dari yang disebutkan diatas. Secara umum, interaksi dilakukan oleh bintang film yang selaras dengan kepentingannya. Interaksi tidak bisa terwujud tanpa faktor-faktor yang mendasarinya. Apa saja faktor-faktor tersebut?
Faktor-faktor yang menjadi dasar interaksi sosial
- Faktor imitasi
Dorongan untuk menggandakan sikap seseorang yaitu contohnya. Sukarno menggandakan cara berpidato gurunya, HOS Cokroaminoto. Proses interaksi berlangsung saat Sukarno mendengarkan gurunya ceramah dari podium ke podium. Di kamar, Sukarno berlatih pidato seorang diri, berteriak membayangkan seolah berada di podium hingga mengganggu tetangganya yang tidur.
- Faktor sugesti
Teman kita yang sedang menyampaikan kita menjadi downline-nya yaitu citra interaksi sosial berdasarkan sugesti. Kita mendengarkan ceritanya perihal kerja keras dan suskses, hingga mimpi mendapat kapal pesiar. Proses interaksi melalu obrolan, ceramah, atau pidato di ruangan berisi sugesti yang secara emosional berusaha menarik diri kita.
- Faktor identifikasi
Contoh sederhana yang bisa disaksikan yaitu anak kecil yang nonton bola. Ketika CR7 tampil dengan cuilan rambut cepak dan tipis di samping, anak kecil yang menontonnya besok pergi ke tukang cukur untuk potong seolah-olah CR7. Anak itu mengidentifikasi dirinya dengan CR7 dengan pedenya. Interaksi berlangsung saat nonton bola. Disitu terjadi proses identifikasi diri penonton dari apa yang ditontonnya.
- Faktor simpati
Ucapan selamat menjalani perahu rumah tangga buat sobat kita yang gres menikan yaitu salah satu contohnya. Kita bersimpati mengucapkan selamat pada salah satu moment terpenting dalam hidupnya. Faktor simpati melibatkan rasa keterikatan emosional untuk ikut mencicipi apa yang dirasakan orang lain. Proses interaksi terjadi saat kita mengucapkan selamat menikah padanya.
Selain faktor-faktor yang mendasarinya, interaksi sosial juga tidak akan terjadi tanpa syarat-syarat yang mendahuluinya.
Syarat-syarat terjadinya interaksi sosial
Ada dua syarat terjadinya interaksi sosial berdasarkan Soerjono Soekanto, yaitu kontak dan komunikasi. Kontak sosial merupakan tahap awal memungkinkannya terjadi interaksi. Komunikasi yaitu proses terjadinya aksi-reaksi, kekerabatan timbal balik yang terwujud dalam interaksi itu sendiri.
Sumber aciknadzirah.blogspot.com
0 Response to "Interaksi Sosial: Pengertian Dan Contohnya"
Posting Komentar