Masalah Sosial: Pola Dan Solusinya

Masalah sosial yang mucul di masyarakat begitu beragam. Menurut Soerjono Soekanto, problem sosial merupakan ketidaksesuaian antara unsur-unsur kebudayaan yang membahayakan kelompok masyarakat.  Masalah sosial bersifat kontekstual, artinya terjadi di suatu daerah pada waktu tertentu. Bisa jadi di suatu wilayah, gejala-gejala sosial yang timbul dianggap problem tapi di wilayah lain tidak. Di suatu waktu tertentu masalah, tapi di waktu lain tidak. Masalah sosial muncul lantaran bermacam-macam sebab, seperti: ketidaksesuaian antara nilai sosial dan tindakan sosial, kepentingan minoritas mendahului kepentingan sebagian besar masyarakat, organisasi sosial tidak sanggup mengorganisir warga masyarakat semoga harmonis.

Daftar berikut ini merupakan contoh-contoh problem sosial kekinian berdasarkan perspektif subjektif penulis beserta solusinya. Beberapa solusi terdengar utopis tetapi sangat memungkinkan. Berikut ini masalah-masalahnya:

Baca juga: Konflik Sosial: Contoh dan Faktor Penyebabnya

• Penyebarluasan gosip hoax

Penyebarluasan gosip hoax yakni problem sosial di masa digital. Meskipun sebetulnya problem ini sudah ada semenjak jaman kuno, media digital membuatpenyebaran hoax makin intensif dan dengan gampang menjadi konsumsi publik. Berita hoax diproduksi oleh kelompok kepentingan tertentu dengan tujuan yang beragam, dari meraup untung finansial hingga memecah belah persatuan bangsa.

Solusi: peningkatan literasi media sosial, mencari komparasi gosip dan wacana alternatif sebelum sharing di media sosial.

• Bunuh diri

Bunuh diri yakni fenomena sosial, demikian berdasarkan Emile Durkheim. Penyebab orang bunuh diri bermacam-macam. Masalah ekonomi menyerupai kesulitan finansial dan terlilit hutang sering memicu orang nekat bunuh diri. Penyakit fisik menahun dan putus cinta juga tak jarang menciptakan orang depresi kemudian bunuh diri.

Solusi: oleh lantaran bunuh diri yakni problem sosial, solusi pencegahannya sanggup bersifat sosial. Misal, peningkatan solidaritas sosial dengan tentangga atau orang sekitar, aktif berkomunitas terutama komunitas keagamaan, menjadi relawan acara sosial.

• Pengangguran terdidik

Pengangguran terdidik yakni salah satu problem sosial paling ironis. Bagaimana tidak, alih-alih menjadi solusi maslah, kaum terdidik malah urun masalah. Sarjana menganggur terang problem sosial

Solusi: tidak terlalu memilih-milih pekerjaan, agenda kewirausahaan sosial, penyediaan beasiswa pendidikan tingkat lanjut.

• Sampah visual

Sampah visual merupakan problem sosial yang jarang dilihat kebanyakan orang sebagai masalah. Iklan memakai baliho di sembarang daerah untuk memasarkan produk atau caleg mencemari pandangan kita. Pikiran kita tanpa sadar tercemar oleh gambar-gambar dan goresan pena di pinggir jalan yang tidak diharapkan.

Solusi: digitalisasi iklan kampanye politik dan produk korporasi

• Rendahnya minat baca

Masalah sosial yang satu ini sekilas sepele, namun berdampak jelek bagi masa depan bangsa. Rendahnya minat baca berkorelasi dengan rendahnya antusiasme terhadap ilmu pengetahuan dan daya pikir kritis. Penyebab rendahnya minat baca pada tataran institusional yakni sistem pendidikan kita yang tidak mendukung peningkatan minat baca literatur kritis.

Solusi: penyesuaian membaca dengan memperbanyak kiprah me-review goresan pena opini semenjak tingkat sekolah dasar.

Baca juga Penyimpangan Sosial: Pengertian dan Contohnya







Berbagai pola problem di atas yakni pola kekinian yang sanggup diidentifikasi dengan gampang keberadaannya. Adapun pola problem sosial klasik yang sering diulas di buku-buku babon sosiologi, seperti: kemiskinan, kesenjangan sosial, pengangguran, kepadatan penduduk, dan kriminalitas. Contoh problem klasik yang diuraikan tersebut begitu umum, kompleks, dan telah banyak solusi yang ditawarkan. Namun tetap saja masalah-masalah tersebut tidak pernah simpulan dan telah menjadi pecahan dalam kehidupan keseharian kita.

Baca juga Pengendalian Sosial: Pengertian dan Bentuknya

Sumber aciknadzirah.blogspot.com

Berlangganan Informasi Terbaru: