Mapel Informatika Harus Bisa Jawab Tantangan Masa Digital
Pengamat pendidikan sekaligus Directur Eduspec Indonesia Indra Charismiadji meminta semoga materi yang diajarkan pada mapel Informatika lebih ditingkatkan. Sehingga, mapel Informatika benar-benar bisa menjawab tantangan zaman dan meningkatkan kualitas siswa.
"Siswa sudah memasuki dunia digital, jadi kita pun harus punya mata pelajaran yang bisa menunjang itu semua. Sehingga siswa bisa berkarya di kurun revolusi industri 4.0,"
Indra menerangkan, mapel Informatika juga dibutuhkan tidak lagi memuat materi ihwal bagaimana memakai komputer atau alat digital lain. Namun, di kurun kini mapel Informatika harus lebih pada penyelesaian masalah, berpikir kritis, bahkan materi-materi ibarat halnya HOTS.
"Informatika bukan mengajarkan anak jadi programmer komputer. Tujuan utamanya anak bisa berpikir HOTS," terang dia.
Adapun terkait kekurangan guru, ia mendorong semoga guru-guru yang ada ketika ini bisa terus mencar ilmu dan membuatkan diri. Dengan begitu, dibutuhkan bisa memaksimalkan SDM yang terbatas.
"Katanya memang kurang, hanya ada 40 ribu guru, tapi ya guru-guru kita harus mencar ilmu dan membuatkan diri. Harus sama-sama didorong," terang dia.
Diketahui, Teknologi Informasi dan Komunikasi (Informatika) alhasil akan kembali menjadi mata pelajaran (mapel), namun dengan nama gres yakni Informatika. Rencananya, Mapel Informatika akan diterapkan di jenjang Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengan Atas pada tahun pemikiran 2019 mendatang.
Kepala Pusat Kurikulum dan Perbukuan (Puskurbuk) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Awalludin Tjalla mengaku, masih mempunyai hambatan terkait jumlah guru. Saat ini, total guru Informatika hanya 40 ribu dan guru yang tersertifikasi dan mempunyai kompetensi linier hanya setengahnya atau 20 ribu guru saja. "Jumlah itu (40 ribu guru) untuk Sekolah Menengah Pertama dan SMA, di satu sisi juga tidak ada penambahan guru baru," ungkap Tjalla, Ahad (2/9)
republika.co.id Sumber http://indrabayang.blogspot.com
"Siswa sudah memasuki dunia digital, jadi kita pun harus punya mata pelajaran yang bisa menunjang itu semua. Sehingga siswa bisa berkarya di kurun revolusi industri 4.0,"
"Informatika bukan mengajarkan anak jadi programmer komputer. Tujuan utamanya anak bisa berpikir HOTS," terang dia.
Adapun terkait kekurangan guru, ia mendorong semoga guru-guru yang ada ketika ini bisa terus mencar ilmu dan membuatkan diri. Dengan begitu, dibutuhkan bisa memaksimalkan SDM yang terbatas.
"Katanya memang kurang, hanya ada 40 ribu guru, tapi ya guru-guru kita harus mencar ilmu dan membuatkan diri. Harus sama-sama didorong," terang dia.
Diketahui, Teknologi Informasi dan Komunikasi (Informatika) alhasil akan kembali menjadi mata pelajaran (mapel), namun dengan nama gres yakni Informatika. Rencananya, Mapel Informatika akan diterapkan di jenjang Sekolah Menengah Pertama dan Sekolah Menengan Atas pada tahun pemikiran 2019 mendatang.
Kepala Pusat Kurikulum dan Perbukuan (Puskurbuk) Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) Awalludin Tjalla mengaku, masih mempunyai hambatan terkait jumlah guru. Saat ini, total guru Informatika hanya 40 ribu dan guru yang tersertifikasi dan mempunyai kompetensi linier hanya setengahnya atau 20 ribu guru saja. "Jumlah itu (40 ribu guru) untuk Sekolah Menengah Pertama dan SMA, di satu sisi juga tidak ada penambahan guru baru," ungkap Tjalla, Ahad (2/9)
republika.co.id Sumber http://indrabayang.blogspot.com
0 Response to "Mapel Informatika Harus Bisa Jawab Tantangan Masa Digital"
Posting Komentar