Literasi Baca Tulis Dalam Keluarga

tulis sering disebut sebagai moyang segala jenis literasi karena mempunyai sejarah amat p Literasi Baca Tulis dalam Keluarga

LITERASI BACA-TULIS DI KELUARGA

Literasi baca-tulis sering disebut sebagai moyang segala jenis literasi karena mempunyai sejarah amat panjang. Literasi baca-tulis mengalami perkembangan dari waktu ke waktu. Pada mulanya literasi baca-tulis sering dip
ahami sebagai melek aksara, dalam arti tidak buta huruf. Tidak mengherankan kalau kegiatan literasi baca-tulis selama ini identik dengan acara membaca dan menulis. Lebih lanjut, literasi baca-tulis dipahami sebagai kemampuan berkomunikasi sosial di dalam masyarakat. Di
sinilah literasi baca-tulis sering dianggap sebagai kemahiran berwacana. 


Dalam konteks inilah Deklarasi Praha pada 2003 mengartikan literasi baca-tulis juga meliputi bagaimana seseorang berkomunikasi dalam masyarakat. Literasi baca-tulis juga bermakna praktik dan kekerabatan sosial yang terkait dengan pengetahuan, bahasa, dan budaya (UNESCO, 2003). Deklarasi UNESCO tersebut juga menyebutkan bahwa literasi baca-tulis terkait pula dengan kemampuan untuk mengidentifikasi, menentukan, menemukan, mengevaluasi, membuat secara efektif dan terorganisasi, memakai dan mengomunikasikan informasi untuk mengatasi bermacam-macam persoalan. Kemampuan-kemampuan tersebut perlu dimiliki tiap individu sebagai syarat untuk berpartisipasi dalam masyarakat informasi, dan hal tersebut merupakan bab dari hak dasar insan yang menyangkut pembelajaran sepanjang hayat.
 

Di tengah banjir bandang informasi melalui pelbagai media, baik media massa cetak, audiovisual, maupun media sosial, kemampuan literasi baca-tulis tersebut sangat penting. Dengan kemampuan literasi baca-tulis yang memadai dan mantap, kita sebagai individu, masyarakat, dan/atau bangsa tidak gampang terombang-ambing oleh banyak sekali informasi yang beraneka ragam yang tiba secara bertubi-tubi kepada kita. Di samping itu, dengan kemampuan literasi baca-tulis yang baik, kita bisa meraih kemajuan dan keberhasilan.
Koichiro Matsuura, Direktur Umum UNESCO–kemampuan literasi baca-tulis yaitu langkah pertama yang 
Keluarga berperan penting dalam mewujudkan budaya literasi. Membaca dan menulis yaitu kecakapan yang dipengaruhi oleh lingkungan.

Kecakapan tersebut perlu dipupuk semenjak di lingkungan keluarga. Kegiatan literasi di dalam keluarga sanggup melatih anak untuk terbiasa berpikir semenjak awal kehidupannya. Anak akan mencar ilmu untuk mencari pemecahan masalah dengan pemikirannya yang kritis dan kreatif. Anak-anak yang sudah mengenal literasi semenjak dini tidak hanya unggul di sekolah, tetapi juga akan menjadi pembelajar sepanjang hayat.

Keluarga berperan penting dalam mewujudkan budaya literasi.Membaca dan menulis yaitu kecakapan yang dipengaruhi oleh lingkungan. Kecakapan tersebut perlu dipupuk semenjak di lingkungan keluarga. Kegiatan literasi di dalam keluarga sanggup melatih anak untuk terbiasa berpikir semenjak awal kehidupannya. Anak akan mencar ilmu untuk mencari pemecahan masalah dengan pemikirannya yang kritis dan kreatif. Anak-anak yang sudah mengenal literasi semenjak dini tidak hanya unggul di sekolah, tetapi juga akan menjadi pembelajar sepanjang hayat.

Baca Juga :
Literasi Finansial dalam Keluarga
Literasi Sains dalam Keluarga
Literasi Digital dalam Keluarga
literasi-sekolah-cerita-rakyat-dapat-tumbuhkan-nasionalisme-anak

Indikator Literasi Baca-Tulis di Keluarga

Indikator yang dipakai untuk mengukur pencapaian literasi baca-tulis dalam keluarga yaitu sebagai berikut.
  1. Jumlah dan variasi materi bacaan yang dimiliki keluarga;
  2. Frekuensi membaca dalam keluarga setiap harinya;
  3. Jumlah bacaan yang dibaca oleh anggota keluarga;
  4. Jumlah goresan pena anggota keluarga (memo, kartu ucapan, baik cetak maupun elektronik, catatan harian di buku atau blog, artikel, cerpen, atau karya sastra lain); dan
  5. Jumlah training literasi baca-tulis yang aplikatif dan berdampak pada keluarga.

Sasaran Gerakan Baca-Tulis di Keluarga

  1. Meningkatnya jumlah dan variasi materi bacaan yang dimiliki keluarga;
  2. Meningkatnya frekuensi membaca dalam keluarga setiap harinya;
  3. Meningkatnya jumlah bacaan yang dibaca oleh anggota keluarga;
  4. Meningkatnya jumlah goresan pena anggota keluarga (memo, kartuucapan, baik cetak maupun elektronik, catatan harian di buku atau blog, artikel, cerpen, atau karya sastra lain); dan
  5. Meningkatnya jumlah training literasi baca tulis yang aplikatif dan berdampak pada keluarga.

Strategi Gerakan Baca-Tulis di Keluarga

Penguatan Kapasitas Fasilitator

  1. Pelatihan orang cukup umur (misalnya, orang tua, ajudan rumah tangga, atau orang cukup umur lainnya yang mengasuh anak di rumah) mengenai kompetensi baca tulis dan cara-cara memasukkan unsur baca tulis dalam kegiatan sehari-hari bersama anggota keluarga di rumah.
  2. Membacakan dongeng kepada anak secara rutin. Banyak penelitian yang telah menunjukan bahwa membacakan dongeng kepada anak akan meningkatkan kemampuan membaca, menulis, dan berkomunikasi yang baik. Hal ini alasannya yaitu anak menyerap banyak kosakata, idiom, dan istilah yang tidak mereka temukan dalam percakapan sehari-hari.
    Selain itu, anak juga mencar ilmu untuk memahami struktur dongeng yang akan meningkatkan kemampuannya untuk menceritakan ulang dongeng secara ekspresi atau kemampuan menulis dengan sistematis.
  3. Kegiatan saling mencar ilmu antaranggota keluarga terkait dengan literasi baca-tulis. Bentuk kegiatannya sanggup berupa pembentukan kelompok baca atau membaca buku bahu-membahu dengan tema-tema yang disukai atau disepakati oleh anggota keluarga. Selain membaca, sanggup pula dilakukan diskusi hasil bacaan, goresan pena (termasuk gambar, animasi, dan ekspresi lainnya), film, dan drama secara berkala, mempresentasikan bacaan yang menarik dari salah satu anggota keluarga, atau bisa juga membahas isu-isu menarik di media massa. Kegiatan semacam ini akan menyuburkan budaya literasi sekaligus menguatkan ikatan kedekatan di dalam keluarga.
  4. Permainan yang melibatkan penggunaan kata, ibarat permainan bisik berantai, scrabble, teka-teki, atau monopoli. Waktu berkumpul dengan keluarga di ketika senggang sanggup diisi dengan permainan sederhana yang sanggup memperkaya kosakata anak.

Peningkatan Jumlah dan Ragam Sumber Belajar Bermutu

  1. Pembentukan perpustakaan keluarga yang diadaptasi dengan kondisi dan kebutuhan keluarga masing-masing. Keberadaan perpustakaan ini pun perlu diimbangi dengan penyediaan materi bacaan yang memadai. Setiap anggota keluarga mempunyai koleksi buku menurut minat masing-masing. Perpustakaan keluarga sanggup dijadikan rekreasi dan membentuk pengetahuan bersama.
  2. Pemberian hadiah berupa buku, majalah, atau film yang berkualitas kepada anak. Menciptakan lingkungan keluarga yang akrab dengan literasi sanggup dimulai dengan mendekatkan anak pada sumber mencar ilmu yang bermutu. Pemberian buku atau film sebagai hadiah juga merupakan investasi alasannya yaitu buku bisa bertahan lama, dinikmati berulang-ulang, dirasakan keuntungannya dalam jangka panjang. Minat baca pada anak pun akan tumbuh semenjak dini.
  3. Tamasya baca keluarga dengan mengunjungi banyak sekali perpustakaan, taman bacaan masyarakat, toko buku, pameran, diskusi buku, dan peluncuran buku. Kegiatan-kegiatan ini sanggup menambah acuan sumber mencar ilmu bagi keluarga.
  4. Pemanfaatan media teknologi informasi (gawai) dalam kegiatan baca tulis dengan bimbingan orang tua. Perkembangan teknologi informasi yang semakin berkembang berperan besar untuk mendapat sumber mencar ilmu sangat beragam, baik dari segi jumlah maupun tema.

Perluasan Akses terhadap Sumber Belajar Bermutu dan Cakupan Peserta Belajar

  1. Pengondisian lingkungan fisik rumah dan sekitarnya yang kaya dengan unsur-unsur literasi. Hal ini sanggup dilakukan dengan menyediakan pojok buku, memasang gambar, atau informasi di banyak sekali daerah di rumah, memajang dekorasi yang bersifat memotivasi anak untuk membaca, atau bisa juga dengan memajang hasil karya anak berupa gambar atau tulisan.
  2. Mendorong anggota keluarga untuk mengikuti kegiatan yang berafiliasi dengan literasi, ibarat mengajak anak mengikuti lomba atau training menulis dan kegiatan lainnya.
  3. Pengoptimalan penggunaan jaringan internet untuk mengakses sumber-sumber mencar ilmu dari dalam jaringan.Melalui internet, seluruh anggota keluarga sanggup menjangkau banyak sekali literatur.

Peningkatan Pelibatan Publik

  1. Pentas kreativitas literasi dalam keluarga sanggup dilakukan dengan mengundang kerabat atau pihak lain di lingkungan setempat. Bentuk kegiatannya bisa berupa mendongeng, membacakan cerita, mendeklamasikan puisi, atau bermain tugas dalam drama.
  2. Kegiatan keluarga yang memasukkan unsur literasi baca-tulis. Di antaranya, dengan membaca resep masakan bersama, menulis pesan tertulis kepada anggota keluarga dengan saling mengirim surat antaranggota yang jauh, baik melalui media digital maupun pos.
  3. Menyelenggarakan kegiatan literasi baca-tulis dalam keluarga bersama masyarakat. Kegiatan literasi yang dilakukan di keluarga juga sanggup melibatkan masyarakat sekitar. Misalnya, saling bertukar buku dengan keluarga lain dan membentuk kelompok diskusi buku di lingkungan rumah.
  4. Melibatkan orang renta dalam kegiatan literasi baca-tulis di sekolah. Untuk mengikuti perkembangan kegiatan literasi anak di sekolah, orang renta pun perlu melibatkan diri dalam kegiatan literasi di sekolah. Selain biar bisa turut mengawasi perkembangan anak, orang renta juga sanggup mengembangkan informasi wacana literasi dengan pihak sekolah.

Penguatan Tata Kelola

  1. Penentuan acara acara membaca, menulis, menonton film, drama, musik, dan pertunjukan lain yang disepakati bersama di dalam keluarga. Dari banyak sekali acara yang ada di rumah, anggota keluarga perlu menyepakati waktu-waktu khusus untuk melaksanakan kegiatan literasi, baik secara individu maupun kolektif.
  2. Alokasi dana untuk kegiatan yang mendukung literasi baca-tulis. Faktor finansial memegang peranan penting untuk mengembangkan kegiatan literasi di keluarga. Tidak masalah berapa pun besarannya, yang terpenting yaitu adanya alokasi yang dianggarkan untuk kegiatan ini.
Untuk lengkapnya Silahkan Baca : Materi Pendukung Literasi baca Tulis

Demikian semoga bermanfaat untuk kita semua


Sumber http://indrabayang.blogspot.com

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "Literasi Baca Tulis Dalam Keluarga"

Posting Komentar