Ini Faktor Penyebab Mgmp Tidak Berjalan Efektif
Peran dari lembaga Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) dalam implementasi penerimaan peserta didik gres (PPDB) tahun 2019 menjadi sangat vital. Namun realitanya masih banyak MGMP di banyak sekali kawasan yang belum berjalan dengan efektif.
Pengamat pendidikan Prof Arief Rachman menuturkan, ada banyak faktor yang dapat menjadikan lembaga MGMP tidak berjalan secara maksimal. Mulai dari faktor internal yang dapat muncul dari masing-masing guru sendiri. Kemudian juga dapat alasannya ialah faktor eksternal yang dipengaruhi oleh struktur organisasi, relasi dengan pemerintah kawasan maupun pusat.
"Padahal MGMP ini sangat bermanfaat, MGMP itu kan perhimpunan guru mata pelajaran sejenis untuk sama-sama bertukar ilmu dalam hal mengajar," ungkap Arief ketika dihubungi Republika, Rabu (7/11).
Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO ini pun mendorong semoga MGMP yang sudah berjalan efektif membantu MGMP lain yang belum berjalan secara optimal. Asas gotong-royong dan saling membantu antar MGMP inilah yang dinilai efektif meningkatan mutu forum-forum MGMP.
Sebab berdasarkan Arief, selama ini banyak juga MGMP yang berkualitas, sehingga selalu diberi tanggung jawab untuk menciptakan soal-soal lokal ataupun ujian.
"Memang ada MGMP yang belum berjalan secara optimal. Dan itu baiknya mereka harus kerja sama, dan pelajari ke MGMP yang sudah berjalan itu," saran Arief.
Selain itu, Arief juga meminta semoga pemerintah sentra dan kawasan proaktif mengintervensi semoga MGMP yang belum efektif dapat semakin menurun jumlahnya. Sehingga kalau sistem zonasi yang terintegrasi diimplementasikan, MGMP di banyak sekali kawasan telah siap berperan aktif.
Untuk diketahui mulai tahun aliran 2019/2020 bagan PPDB akan berdasar pada zonasi. Nantinya sistem zonasi ini akan membantu memetakan para siswa menuju jenjang pendidikan selanjutnya. Dengan penerapan zonasi gres ini, maka tidak ada lagi proses penerimaan siswa gres menjelang tahun aliran baru.
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Supriano menyampaikan, Kemendikbud telah membagi sekitar 1900 zona se-Indonesia. Dia optimistis, aktivitas zonasi ini dapat mempermudah penyelesaian dilema dan peningkatan mutu pendidikan di setiap kawasan atau zona.
baca juga :
Menurut dia, nantinya problem pendidikan di setiap zona bakal dipecahkan oleh MGMP, Kelompok Kerja Guru (KKG) dan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) di setiap zona masing-masing. Untuk itu tugas MGMP menjadi sangat penting.
republika.co.id Sumber http://indrabayang.blogspot.com
"Padahal MGMP ini sangat bermanfaat, MGMP itu kan perhimpunan guru mata pelajaran sejenis untuk sama-sama bertukar ilmu dalam hal mengajar," ungkap Arief ketika dihubungi Republika, Rabu (7/11).
Ketua Harian Komisi Nasional Indonesia untuk UNESCO ini pun mendorong semoga MGMP yang sudah berjalan efektif membantu MGMP lain yang belum berjalan secara optimal. Asas gotong-royong dan saling membantu antar MGMP inilah yang dinilai efektif meningkatan mutu forum-forum MGMP.
Sebab berdasarkan Arief, selama ini banyak juga MGMP yang berkualitas, sehingga selalu diberi tanggung jawab untuk menciptakan soal-soal lokal ataupun ujian.
"Memang ada MGMP yang belum berjalan secara optimal. Dan itu baiknya mereka harus kerja sama, dan pelajari ke MGMP yang sudah berjalan itu," saran Arief.
Selain itu, Arief juga meminta semoga pemerintah sentra dan kawasan proaktif mengintervensi semoga MGMP yang belum efektif dapat semakin menurun jumlahnya. Sehingga kalau sistem zonasi yang terintegrasi diimplementasikan, MGMP di banyak sekali kawasan telah siap berperan aktif.
Untuk diketahui mulai tahun aliran 2019/2020 bagan PPDB akan berdasar pada zonasi. Nantinya sistem zonasi ini akan membantu memetakan para siswa menuju jenjang pendidikan selanjutnya. Dengan penerapan zonasi gres ini, maka tidak ada lagi proses penerimaan siswa gres menjelang tahun aliran baru.
Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan (GTK) Supriano menyampaikan, Kemendikbud telah membagi sekitar 1900 zona se-Indonesia. Dia optimistis, aktivitas zonasi ini dapat mempermudah penyelesaian dilema dan peningkatan mutu pendidikan di setiap kawasan atau zona.
baca juga :
Kebanyakan MGMP Dinilai tidak Profesional
Menurut dia, nantinya problem pendidikan di setiap zona bakal dipecahkan oleh MGMP, Kelompok Kerja Guru (KKG) dan Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) di setiap zona masing-masing. Untuk itu tugas MGMP menjadi sangat penting.
republika.co.id Sumber http://indrabayang.blogspot.com
0 Response to "Ini Faktor Penyebab Mgmp Tidak Berjalan Efektif"
Posting Komentar