12 Fakta Mencengangkan Seputar Alam Semesta

Manusia mungkin sudah pernah menjelajah bulan dan akan menjelajah planet Mars dalam waktu dekat. Namun, masih ada aneka macam misteri di luar angkasa yang belum terjamah oleh kemampuan insan ketika ini.
Di antara ribuan bahkan mungkin jutaan misteri seputar luar angkasa, ada bermacam-macam fakta menarik yang sayang untuk dilewatkan. Berikut ini yaitu 12 fakta menarik yang sanggup menambah kekaguman Anda terhadap luar angkasa ibarat dilansir Mashable.

Manusia mungkin sudah pernah menjelajah bulan dan akan menjelajah planet Mars dalam waktu  12 Fakta Mencengangkan Seputar Alam Semesta












Bintang Neutron Dapat Berotasi 600 Kali Per Detik

Bintang neutron merupakan bintang yang lahir dari ledakan supernova yang dialami bintang besar di angkasa. Bintang neutron bisa berotasi sebanyak 60 kali per detik sehabis dilahirkan. Dalam kasus tertentu, bintang neutron sanggup berotasi lebih dari 600 kali per detik.

Luar Angkasa Sangat Sunyi

Gelombang bunyi membutuhkan medium untuk bisa 'berpergian'. Akan tetapi, luar angkasa tidak mempunyai medium yang bisa dipakai gelombang bunyi untuk bergerak. Akibatnya, luar angkasa menjadi hamparan luas yang sangat sunyi tanpa suara.

Jumlah Bintang Tak Terhitung

Dengan pengetahuan yang dimiliki ketika ini, insan belum bisa mengetahui berapa jumlah bintang yang ada di alam semesta. Saat ini, insan hanya bisa memperkirakan estimasi jumlah bintang di alam semesta menurut estimasi jumlah bintang yang berada di galaksi kita sendiri yaitu Bima Sakti.

Dengan mengalikan estimasi jumlah bintang di Bima Sakti dengan jumlah asumsi galaksi yang ada di alam semesta, NASA menyampaikan ada zilion-an jumlah bintang yang tak terhitung di alam semesta. Penelitian dari Australian National University mengestimasi ada 70 sectillion bintang di alam semesta. 70 sectillion setara dengan 70.000.000.000.000.000.000.000.

Jejak Kaki Astronot Apollo Bisa Bertahan 100 Juta Tahun

Karena bulan tak mempunyai atmosfer, tak ada angin maupun air yang sanggup menghapus jejak para astronot Apollo di bulan. Dengan kata lain, semua jejak kaki sampai jejak pesawat luar angkasa di permuakaan bulan akan tetap bertahan untuk waktu yang sangat lama.

Meski begitu jejak-jejak ini tak akan bertahan untuk selamanya akrena bulan tetap mempunyai lingkungan yang dinamis. Salah satunya, bulan cukup sering 'dib0mardir' dengan micrometeorit yang sanggup mengakibatkan abrasi pada bulan meskipun dengan waktu yang cukup lama.

99 Persen Massa Tata Surya Adalah Matahari

Massa matahari mendominasi massa keseluruhan dari tata surya. Inilah yang menciptakan seluruh planet di tata surya bergerak mengelilingi matahari.
Secara teknis, matahari merupakan bintang gugusan utama tipe G. Artinya, tiap detik matahari meleburkan sekitar 600 juta tn hidrogen menjadi helium. Matahari juga mengubah sekitar 4 juta ton bermacam-macam unsur menjadi energi sebagai produk sampingan.

Paparan Energi Matahari Melebihi Penggunaan

Dalam 15 tahun terakhir, penggunaan energi matahari di Bumi meningkat 20 persen per tahun. Menurut Yale Environment 360, ada pelengkap kapasitas energi matahari sebesar 30 persen yang dibangun pada 2017. Dengan kata lain, ada sekitar 98,9 gigawatt energi matahari yang diproduksi tahun itu.

Meski terkesan banyak, jumlah energi matahari yang diproduksi tak sebanding dengan penggunaannya. Bila dibandingkan, produksi energi matahari hanya 0,7 persen dari total pengggunaan energi listrik tahunan.

Logam Bisa Menyatu Permanen

Bila ada dua potong logam berjenis sama bersentuhan di luar angkasa, kedua logam ini akan menyatu secara permanen. Efek ini dikenal sebagai cold welding.
Hal ini terjadi alasannya yaitu atom dari kedua buah logam tak mengetahui bahwa mereka berasal dari dua buah logam berbeda, sehingga atom-atom ini pada karenanya menyatu. Hal ini tak akan terjadi di Bumi yang mempunyai udara dan air.
Udara dan air akan memisahkan potongan-potongan logam meski berjenis sama.

Asteroid Terbesar di Tata Surya Bisa Sebesar India

Asteroid raksasa berjulukan Ceres ini mempunyai diameter hampir 600 mil. Ini merupakan asteroid terbesar di sabuk asteroid yang terletak di antara Mars dan Jupiter. Permukaan Ceres diperkirakan setara dengan area daratan India atau Argentina.

Satu Hari Di Venus Lebih Lama dari Satu Tahun di Bumi

Venus mempunyai waktu rotasi yang sangat lambat dibandingkan Bumi. Untuk melaksanakan rotasi sempurna, Venus membutuhkan waktu yang setara dengan 243 hari di Bumi. Namun, Venus memerlukan waktu yang lebih sedikit dari Bumi untuk mengitari matahari.
Waktu yang diharapkan Venus untuk mengelilingi matahari yaitu 226 hari waktu Bumi. Akan tetapi, matahari hanya terbit setiap 117 hari Bumi sekali di Venus. Dengan kata lain, matahari hanya terbit dua kali dalam satu tahun di Venus.

'Red Spot' Jupiter Mengecil

Jupiter merupakan planet yang dikenal dengan Red Spot-nya. Lingkaran merah pada permukaan Jupiter ini tampak mengecil dalam beberapa dekade terakhir.

Lingkaran merah yang bahwasanya merupakan putaran tornado raksasa ini dulu pernah mempunyai ukuran tiga kali ukuran Bumi. Saat ini, ukuran Red Spot hanya setara dengan satu ukuran Bumi.

Lebar dari Red Spot memang tercatat semakin mengecil. Namun fakta menariknya adalah, tinggi dari Red Spot semakin bertambah.

Salah Satu Bulan Saturnus Memiliki Dua Warna

Saturnus diketahui mempunyai 62 bulan di mana salah satunya yaitu Iapetus. Iapetus mempunyai ciri khas unik berupa dua warna yang berbeda, di mana satu sisi mempunyai warna lebih gelap dibandingkan sisi satunya.

Warna berbeda pada satu bulan tak ditemukan di bulan-bulan lain yang berada di Tata Surya. Warna yang lebih gelap pada Iapetus diperkirakan alasannya yaitu posisi bulan ini cukup jauh dari cincin Saturnus. Akibatnya, ada banyak debris luar angkasa yang menghantam Iapetus dan menciptakan sebagian sisi Iapetus berwarna lebih gelap.

Posisi Bintang Utara Berubah

Polaris merupakan bintang yang terletak sangat bersahabat dengan kutub langit utara. Oleh alasannya yaitu itu, bintang yang bersinar sangat terperinci ini kerap dipakai sebagai penunjuk arah dan dikenal dengan nama Bintang Utara.
Hanya saja, sumbu Bumi melalui gerakan yang dikenal dengan nama precession. Kondisi ini menciptakan sumbu Bumi akan berubah. Tentunya, proses pergeseran sumbu Bumi ini memerlukan waktu belasan sampai ribuan tahun.
Diperkirakan, Polaris tak akan lagi menjadi Bintang Utara sekitar 13 ribu tahun mendatang. Posisi Polaris sebagai Bintang Utara akan digantikan dengan bintang berjulukan Vega.

Namun 26 ribu tahun setelahnya, Bintang Utara akan kembali disandang oleh Polaris. Sekitar tahun 3000 Sebelum Masehi, posisi Bintang Utara diperkirakan dipegang oleh bintang berjulukan Thuban atau Alpha Draconis.
republika.co.id

Sumber http://indrabayang.blogspot.com

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "12 Fakta Mencengangkan Seputar Alam Semesta"

Posting Komentar