Praktikum Embriologi - Histologi (Lanjutan 2)

BAB II DASAR TEORI
2.1 PENGAMATAN STRUKTUR SEL Sel merupakan unit terkecil penyusun badan makhluk hidup. Walaupun sel merupakan cuilan terkecil dari makhluk hidup, tetapi sel masih mempunyai bagian-bagian lebih kecil lagi yang menyusunnya. Di situlah terjadinya segala kegiatan di dalam sel. Bagian sel tersebut dinamakan organela. Jenis organela-organela tersebut majemuk dan masing-masing mempunyai karakteristik dan fungsi yang berbeda-beda. Sel berukuran sangat kecil, yaitu berkisar antara 5-15 mikron, sehingga untuk melihatnya harus memakai alat bantu yang disebut mikroskop. Sel terdapat pada flora maupun hewan. Hanya saja organelanya ada yang berbeda. Bagian dari sel flora terdiri dari :
 
1.      Dinding
Dinding sel berfungsi antara lain untuk melindungi protoplas, sebagai penguat tumbuhan dan mencegah terjadinya dehidrasi. Komponen utama penyusun dinding sel ialah polisakarida.
Dinding sel flora muda masih terlihat tipis yang terdiri atas selaput zat pektin. Setelah sel flora bertambah tua, maka dinding sel akan menebal dan zat pembentuknya ialah selulosa. Dinding sel cuilan dalam berafiliasi eksklusif dengan membran plasma. Membran ini sanggup terlihat apabila sel berada di dalam larutan yang lebih pekat daripada larutan dalam sel, sehingga membran plasma akan lepas. (Endang Sri Lestari dan Idun Kistinnah, 2009)
2.      Sitoplasma
Sitoplasma merupakan suatu cairan sel dan segala sesuatu yang larut di dalamnya, kecuali nukleus (inti sel) dan organela. Sitoplasma yang berada di dalam inti sel disebut nukleoplasma. Sitoplasma bersifat koloid kompleks, yaitu tidak padat dan tidak cair. Sifat koloid sitoplasma ini sanggup berubahubah tergantung kandungan air. Jika konsentrasi air tinggi maka koloid akan bersifat encer yang disebut dengan sol, sedangkan kalau konsentrasi air rendah maka koloid bersifat padat lembek yang disebut dengan gel. Sitoplasma tersusun atas air yang di dalamnya terlarut molekul-molekul kecil (mikromolekul) dan molekul-molekul besar (makromolekul), ion-ion dan materi hidup (organela) ukuran partikel terlarut yaitu 0,001 – 1 mikron, dan bersifat transparan. Bagian yang merupakan lingkungan dalam sel ialah matrik sitoplasma. Tiap-tiap organela mempunyai struktur dan fungsi khusus. (Endang Sri Lestari dan Idun Kistinnah, 2009)

3.      Inti Sel (Nukleus)
Nukleus merupakan organ terbesar sel, dengan ukuran diameter antara 10-20 nm. Nukleus mempunyai bentuk lingkaran atau lonjong. Hampir semua sel mempunyai nukleus, sebab nukleus ini berperan penting dalam kegiatan sel, terutama dalam melaksanakan sintesis protein. Namun ada beberapa sel yang tidak mempunyai nukleus antara lain sel eritrosit dan sel trombosit. Pada kedua sel ini kegiatan metabolism terbatas dan tidak sanggup melaksanakan pembelahan. Biasanya sebuah sel hanya mempunyai satu nukleus saja, yang terletak ditengah. Namun ada sel-sel yang mempunyai inti lebih dari satu yaitu pada sel parenkim hati dan sel otot jantung, yang mempunyai dua buah nukleus. Adapun pada sel otot rangka terdapat banyak nukleus. Komposisi nukleus terdiri atas membran nukleus, matriks, dan anak inti. (Endang Sri Lestari dan Idun Kistinnah, 2009)

Sumber http://koleksiperpustakaan.blogspot.com

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "Praktikum Embriologi - Histologi (Lanjutan 2)"

Posting Komentar