Laporan Praktikum Biologi Terapan : Pembuatan Vco (Virgin Coconut Oil) (2)

PEMBAHASAN
Pada praktikum Biologi Terapan kali ini kami telah menciptakan VCO (Virgin Coconut Oil) dengan proses pembuatan VCO secara fermentasi. Pada proses fermentasi ini sanggup memakai mikroba penghasil enzim tertentu untuk memecah protein yang berikatan dengan minyak atau karbohidrat sehingga minyak sanggup terpisah secara baik. Proses fermentasi oleh basil asam laktat terbukti bisa mengekstraksi minyak dari emulsi krim santan kelapa. Selama proses fermentasi terjadi pemecahan senyawa-senyawa penyusun emulsi krim santan. Senyawa karbohidrat dalam krim santan merupakan sumber karbon bagi basil asam laktat yang dipakai sebagai sumber energi dalam metabolisme sel (Nazaruddin dan Yasa, 2001). Pembentukan asam laktat dari karbohidrat mengakibatkan penurunan pH substrat, sehingga sanggup mengakibatkan protein yang juga sebagai emulsifier pada krim santan mengalami denaturasidan penggumpalan. Penguraian protein juga berlangsung secara enzimatis oleh enzim aminpeptidase yang dihasilkan oleh basil asam laktat yang dipakai sebagai basil starter.Aminopeptidase merupakan eksopeptidase yang menguraikan peptide menjadi asam amino (Yahya dkk., 1997). Dengan terurainya karbohidrat dan protein dalam emulsi krim santan, maka molekul minyak akan dibebaskan dan membentuk lapisan tersendiri yang sanggup dipisahkan dari cuilan lainnya.
Adapun pada percobaan kali ini kami memakai Mikroba yang biasa dipakai adalah Sacacharomycea cerevisiae yang terdapat dalam ragi roti (fermipan). Fermipan merupakn ragi roti yang dibentuk dengan cara modern dari inokulum khamir yang berasal dari kultur murni. Populasi mikroba fermipan terdiri dari khamir Sacacharomycea cerevisiae serta sedikit dari golongan basil asam laktat ibarat Lactobacillus aceti. Pada pembuatan VCO secara fermentasi, Sacacharomycea cerevisiae menggunakan karbohidrat yang terkandung dalam krim santan sebagai sumber energi utama sehingga ikatan karbohidrat, lemak dan proteinnya menjadi longgar yang jadinya akan terlepas. Minyak akan berada dipermukaan lantaran mempunyai berat jenis yang lebih ringan, sedangkan protein (blondo) dan air berada di bawah.
        Pemisahan krim santan yang telah diinkubasi pada proses pembuatan VCO secara fermentasi memakai ragi roti (fermipan) yang mengandung Sacacharomycea cerevisiae memperlihatkan hasil yang sesuai harapan, dimana terbukti 3 lapisan adalah lapisan atas berupa minyak murni (VCO), lapisan tengah berupa blondo (warna putih) dan lapisan bawah berupa air. Berdasarkan data hasil penelitian menyampaikan volume VCO (ml) hasil fermentasi menyampaikan hasil. Pada perlakuan antara suhu inkubasi dan konsentrasi fermipan, diperoleh hasil pada suhu 30OC dan konsentrasi fermipan 1,75gr/350 ml krim adalah menghasilkan 50 ml. Dari percobaan ini sanggup menyampaikan bahwa suhu merupakan salah satu faktor lingkungan yang mensugesti kehidupan dan pertumbuhan mikroorganisme. Saccharomyces cereviciae optimal pertumbuhannya pada suhu 25-30OC, sedangkan enzim lipase yang dihasilkannya mmapu bekerja optimal pada substratnya pada kisaran suhu 30-40OC.
Semakin tinggi kadar air dalam VCO mengakibatkan terjadinya reaksi hidrolisis yang sanggup mengubah minyak menjadi asam lemak bebas dan gliserol yang dilakukan oleh enzim lipase. Enzim ini dihasilkan oleh mikroba yang tumbuh pada materi pangan dengan kadar air tinggi. Reaksi hidrolisi ini menjadikan ketengikan yang menghasilkan cita rasa dan amis tengik pada minyak tersebut.
Hasil penelitian menunnjukkan bahwa kondisi fisik VCO menghasilkan minyak yang berwarna bening (color less/white water) dan berbau harum khas kelapa. Sesuai dengan pendapat Alamsyah (2005) yang menyampaikan perbedaan utama VCO dengan minyak kelapa biasa terletak pada warna, rasa (taste) dan amis (scent). Minyak kelapa murni memilik sifat bening ibarat air basah, tidak berbau (color less), mempertahankan amis dan rasa khas kelapa segar. Warna minyak yang terbentuk disebabkan lantaran tidak adanya pemanasan, lantaran selama proses pemanasan mengakibatkan komponen karbohidrat, protein dan minyak akan mengalami hidrolisis dan oksidasi yang akan besar lengan berkuasa pada warna minyak.


 KESIMPULAN
Ø   VCO merupakan minyak kelapa murni yang terbuat dari kelapa bau tanah segar sebagai materi baku dan diproses tanpa pemanasan atau dengan pemanasan terbatas,bergizi tinggi dan mengandung 50-53% asam laurat.
Ø   VCO diproses dengan menggandakan cara alam sehingga tidak merusak kandunganessensial dari lemak kelapa.
Ø  Perlakuan fermentasi pada kombinasi suhu inkubasi 30OC dan konsentrasi  fermipan 1,75 gr/350ml krim santan, mengahasilkan produk VCO optimum dengan volume sebesar 50ml/350ml
Ø  Dalam percobaan ini sanggup terlihat bahwa kesterilan pada proses pembuatan dan suhu besar lengan berkuasa terhadap keberhasilan pembuatan VCO ini

Sumber http://koleksiperpustakaan.blogspot.com

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "Laporan Praktikum Biologi Terapan : Pembuatan Vco (Virgin Coconut Oil) (2)"

Posting Komentar