√ Pasar Persaingan Tidak Sempurna


Versi materi oleh Ismawanto


Pasar persaingan tidak tepat yaitu pasar yang tidak terorganisasi secara sempurna, atau bentuk pasar di mana salah satu ciri dari pasar persaingan tepat tidak terpenuhi. Pasar persaingan tidak tepat terdiri atas pasar monopoli, oligopoli, dan pasar persaingan monopolistik.



a. Pasar Monopoli

Pasar monopoli yaitu suatu keadaan pasar di mana hanya ada satu kekuatan atau satu penjual yang sanggup menguasai seluruh penawaran, sehingga tidak ada pihak lain yang menyainginya atau terdapat pure monopoly (monopoli murni). Contoh pasar monopoli antara lain perusahaan negara, dan perusahaan minyak bumi serta gas alam.

Sebab-sebab terjadinya pasar monopoli antara lain:
1) penguasaan materi mentah,
2) penguasaan teknik produksi tertentu,
3) pinjaman hak istimewa dari pemerintah (misalnya hak paten),
4) adanya lisensi (pemberian izin kepada perusahaan tertentu yang ditunjuk),
5) adanya monopoli yang diperoleh secara alamiah,
6) mempunyai modal yang besar (karena penggabungan perusahaan),
7) mempunyai prestasi dan keahlian yang tidak dimiliki orang lain,
8) adanya keterbatasan pasar.

Ciri-ciri pasar monopoli di antaranya sebagai berikut.
1) Di dalam pasar hanya terdapat satu penjual.
2) Jenis barang yang diproduksi tidak ada barang penggantinya (nosubstituties) yang mirip.
3) Adanya kendala atau rintangan (barriers) bagi perusahaan gres yang akan masuk ke dalam pasar monopoli.
4) Penjual ini tidak memengaruhi harga serta output dari produk lain yang dijual dalam perekonomian.

Pada pasar monopoli laba maksimum sanggup digambarkan sebagai berikut.






Kebaikan pasar monopoli antara lain sebagai berikut.
1) Industri-industri yang berkembang banyak yang bersifat monopoli.
2) Mendorong untuk adanya penemuan gres supaya tetap terjaga monopolinya.
3) Tidak akan mungkin timbul perusahaan-perusahaan yang kecil sehingga perusahaan monopoli akan semakin besar.

Sementara itu, kelemahan pasar monopoli sebagai berikut.
1) Timbul ketidakadilan lantaran laba banyak dinikmati oleh produsen.
2) Tidak efisiensinya biaya produksi, lantaran perusahaan monopoli tidak memanfaatkan secara penuh penghematan ongkos produksi atau sering disebut timbulnya pemborosan.
3) Konsumen merasa berat lantaran harus membeli barang dengan harga sangat tinggi oleh perusahaan monopoli.
4) Adanya unsur eksploitasi terhadap konsumen dan pemilik faktor-faktor produksi.

Untuk mencegah timbulnya efek negatif adanya monopoli, maka pemerintah harus ikut campur tangan, contohnya dalam hal penetapan harga maksimum dan penetapan Undang- Undang Antimonopoli atau UU yang mengatur ekspor impor.


b. Pasar Oligopoli

Pasar oligopoli yaitu suatu keadaan pasar di mana terdapat beberapa produsen atau penjual menguasai penawaran, baik secara independen (sendiri-sendiri) maupun secara rahasia bekerja sama.

Contoh pasar oligopoli antara lain pasar bagi perusahaan industri motor, industri baja, industri rokok, dan industry sabun mandi.

Ciri-ciri pasar oligopoli di antaranya sebagai berikut.
1) Terdapat sedikit penjual (3 hingga dengan 10) yang menjual produk substitusi, artinya yang mempunyai kurva undangan dengan elastisitas silang (cross elasticity of demand) yang tinggi.
2) Terdapat rintangan untuk memasuki industri oligopoli. Hal ini lantaran perusahaan yang ada dalam pasar hanya sedikit.
3) Keputusan harga yang diambil oleh suatu perusahaan harus dipertimbangkan oleh perusahaan yang lain dalam industri.

Berdasarkan ciri tersebut, maka spesialis ekonomi P. Sweezy memperkenalkan kurva undangan patah (Kinked Demand). Menurutnya, kurva undangan yang dihadapi oleh perusahaan oligopoli patah pada satu titik harga tertentu untuk mencerminkan sikap produsen oligopoli.

Asumsi wacana teori kurva undangan patah di antaranya:
1) industri telah dewasa, baik dengan diferensiasi produk maupun tanpa diferensiasi produk,
2) jikalau suatu perusahaan menurunkan harga, maka perusahaan lainnya akan mengikuti dan menandingi penurunan harga tersebut,
3) jikalau perusahaan menaikkan harga, maka perusahaan lainnya dalam industri tidak akan mengikutinya.

Kebaikan pasar oligopoli antara lain sebagai berikut.
1) Industri-industri oligopoly bisa mengadakan penemuan dan penerapan teknologi gres yang paling pesat,
2) Terdorong untuk berlomba penemuan proses produksi gres dan penurunan ongkos produksi,
3) Lebih bisa menyediakan dana untuk pengembangan dan penelitian.

Adapun kelemahannya antara lain sebagai berikut.
1) Kemungkinan adanya laba yang terlalu besar (excess profit) yang dinikmati produsen.
2) Tidak efisiensi produksi lantaran setiap produsen tidak beroperasi pada biaya rata-rata yang minimum.
3) Kemungkinan adanya eksploitasi konsumen maupun buruh.
4) Terdapat kenaikan harga (inflasi) yang merugikan masyarakat secara makro.


c. Pasar Monopolistik

Pasar persaingan monopolistik yaitu pasar yang terjadi bila dalam suatu pasar terdapat banyak produsen, tetapi ada diferensiasi produk (perbedaan merk, bungkus, dan sebagainya) di antara produk-produk yang dihasilkan oleh masing-masing produsen.

Jadi, model pasar persaingan monopolistik intinya sama dengan model pasar persaingan sempurna, hanya saja dalam pasar monopolistik diperkenalkan adanya diferensiasi
produk, sehingga produk yang dijual bersifat heterogen (beragam). Istilah diferensiasi produk di sini ditentukan secara riil dua barang yang tidak berbeda, namun sanggup dianggap berbeda oleh konsumen. Pasar ini juga mengakui adanya kekuasaan monopoli tertentu yang timbul dari penggunaan brand dan tanda dagang yang berbeda. Oleh lantaran itu, kurva permintaannya mempunyai kemiringan negatif. Contoh pasar persaingan monopolistik yaitu rumah makan, tukang cukur, dan perusahaan angkutan.

Kebaikan pasar monopolistik antara lain sebagai berikut.
1) Konsumen mempunyai banyak pilihan barang.
2) Produsen sanggup memilih harga sendiri-sendiri dalam satu pasar lantaran tidak ada persaingan.
3) Masing-masing monopolistik mempunyai laba sendiri-sendiri lantaran mempunyai pasar (konsumen) sendirisendiri.

Sementara itu, kelemahannya antara lain sebagai berikut.
1) Tidak efisiennya produksi lantaran produsen tidak berproduksi dengan biaya rata-rata (AC) yang minimum.
2) Terlalu banyak perusahaan kecil.
3) Konsumen masih harus membayar harga produk yang lebih tinggi dari biaya produksi untuk menghasilkan produk tersebut, atau P lebih besar dari MC.

Untuk menambah wawasanmu wacana struktur pasar, dalam pembahasan kali ini juga akan dikemukakan pembagian struktur pasar berdasarkan H. Von Stackelberg.




Sumber http://www.ssbelajar.net/

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "√ Pasar Persaingan Tidak Sempurna"

Posting Komentar