√ Indeks Harga


Versi materi oleh Ismawanto


Indeks harga sangat dibutuhkan dalam aktivitas ekonomi suatu negara, alasannya yaitu kenaikan atau penurunan harga merupakan isu penting untuk mengetahui perkembangan ekonomi. Harga yang berlaku di pasar merupakan indeks harga konsumen, yang sangat penting untuk menentukan kebijakan perekonomian di masa yang akan datang.

Nah, untuk lebih terang seputar indeks harga, simaklah pembahasan pada subbab berikut ini.



1. Pengertian Indeks Harga

Angka indeks merupakan suatu ukuran statistik yang menawarkan perubahan suatu variabel atau sekumpulan variabel yang berafiliasi satu sama lain, baik pada waktu atau kawasan yang sama atau berlainan. Angka indeks yaitu angka relatif yang dinyatakan dalam persentase. Biasanya untuk kesederhanaan, bentuk persentase sanggup dihilangkan.

Dalam bidang ekonomi, intinya terdapat tiga macam angka indeks.
a. Angka Indeks Harga (Price Relative)
Indeks harga yaitu angka yang menawarkan perubahan mengenai harga-harga barang, baik harga untuk satu macam barang maupun banyak sekali macam barang, dalam waktu dan kawasan yang sama atau berlainan.
b. Angka Indeks Jumlah (Quantity Relative)
Indeks jumlah yaitu angka yang menawarkan perubahan mengenai jumlah barang sejenis atau sekumpulan barang yang dihasilkan, digunakan, diekspor, dijual, dan sebagainya untuk waktu dan kawasan yang sama ataupun berlainan.
c. Angka Indeks Nilai (Value Relative)
Indeks nilai yaitu angka yang sanggup dipergunakan untuk mengetahui nilai mengenai barang yang sejenis atau sekumpulan barang dalam jangka waktu yang diketahui.

Contoh soal:
Bila harga barang tahun 2002 yaitu Rp8.000,00 per kilogram, kemudian pada tahun 2003 menjadi Rp10.000,00 per kilogram, maka indeks harga barang tersebut pada tahun 2003 yaitu sebagai berikut.





Peranan indeks harga dalam ekonomi antara lain sebagai berikut.
a. Indeks harga merupakan petunjuk atau barometer dari kondisi ekonomi umum. Hal ini mengandung maksud sebagai berikut.
- Indeks harga grosir sanggup menggambarkan secara sempurna wacana tren perdagangan.
- Indeks harga diterima petani sanggup menggambarkan kemakmuran di bidang agraria.
b. Indeks harga umum merupakan aliran bagi kebijakan dan manajemen perusahaan.
c. Indeks harga sanggup dipergunakan sebagai deflator, maksudnya bahwa dampak perubahan harga sanggup dihilangkan dengan cara membagi nilai tertentu dengan indeks harga yang sesuai. Proses ini dinamakan proses deflasi dan pembaginya disebut deflator.
d. Indeks harga sanggup digunakan sebagai aliran bagi pembelian barang-barang. Maksudnya ialah harga barang yang dibeli sanggup dibandingkan dengan indeks harga eceran atau indeks harga grosir semoga sanggup diukur efisiensi pembelian barangbarang yang bersangkutan.
e. Indeks harga barang-barang konsumsi merupakan aliran untuk mengatur honor buruh atau menyesuaikan kenaikan honor buruh pada masa inflasi.


2. Penyusunan Indeks Harga

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam rangka penyusunan atau perhitungan angka indeks, yang nantinya sanggup digunakan sebagai data yang akurat dan sanggup dipertanggungjawabkan.

Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan angka indeks atau indeks harga di antaranya sebagai berikut.

a. Perumusan Tujuan Penyusunan Angka Indeks
Penyusunan angka indeks bertujuan untuk mengukur perubahan atau membandingkan perubahan antara variabelvariabel ekonomi dan sosial. Dalam menyusun angka indeks perlu dirumuskan wacana apa yang akan diukur, bagaimana
cara mengukur, dan untuk apa pengukuran tersebut dilakukan.

b. Sumber dan Syarat Perbandingan Data
Penyusunan indeks harga selama periode tertentu membutuhkan data, baik jumlah produksi maupun harga barang dari tahun-tahun yang bersangkutan. Dalam hal ini harus ditentukan macam-macam barang yang akan dimasukkan dalam penghitungan angka indeks. Kesulitan utama dalam penyusunan angka indeks yaitu menentukan komponen yang termasuk sekumpulan variabel yang akan dipertimbangkan. Misalnya indeks materi makanan, pilihlah jenis materi kuliner yang sering digunakan oleh masyarakat umum, akan tetapi pemilihan jenis barang harus representatif (dapat mewakili). Cara ini biasa disebut judgment sampling (metode sampel).

c. Pemilihan Periode Dasar
Periode dasar atau tahun dasar (base year/basic year) yaitu periode atau tahun yang angka indeksnya 100 atau 100%, sedangkan tahun berikutnya sebagai tahun tertentu (given year).
Adapun cara pemilihan periode dasar sanggup kau lihat pada teladan berikut ini.
Diketahui angka indeks dari tahun 2000 hingga 2003, yaitu:
- tahun 2000 = 100,
- tahun 2001 = 110,
- tahun 2002 = 115, dan
- tahun 2003 = 120.
Dari indeks harga tersebut, yang dianggap sebagai tahun dasar yaitu tahun 2000, lantaran menawarkan angka 100%.

Beberapa faktor yang perlu diperhatikan dalam menentukan tahun dasar antara lain sebagai berikut.
1) Pemilihan periode tahun dasar dilakukan dalam keadaan perekonomian dianggap relatif stabil (normal).
2) Periode dasar tidak terlalu pendek atau terlalu panjang , maksudnya jarang sekali periode dasar yang memakai waktu seminggu lebih usang dari lima tahun.
3) Pemilihan tahun dasar atau periode dasar sanggup juga menurut suatu insiden penting.

d. Pemilihan Timbangan (Weight)
Dalam membandingkan suatu barang, selain faktor harga sebaiknya juga memperhatikan faktor kuantitas sebagai timbangan (weight) atau angka-angka penimbang. Pada barang yang dianggap penting, faktor penimbangnya akan tinggi, sedangkan pada barang yang kurang penting akan rendah.



3. Metode Penghitungan Indeks Harga

Penghitungan angka indeks sanggup dilakukan dengan beberapa metode. Oleh lantaran itu, perlu dilakukan pilihan yang sempurna semoga tujuan angka indeks yang telah ditetapkan sanggup tercapai.

Pada dasarnya terdapat dua metode penghitungan angka indeks yaitu sebagai berikut.
a. Angka indeks sederhana atau angka indeks tidak ditimbang (simple agregative methode) dibagi dalam bentuk agregatif sederhana dan rata-rata harga relatif atau agregative relative.
b. Angka indeks yang ditimbang, dibagi menjadi bentuk agregatif sederhana dan rata-rata harga relatif tertimbang.

Untuk lebih jelasnya, perhatikan pembahasan berikut ini.
a. Indeks Harga Tidak Tertimbang dengan Metode Agregatif Sederhana.
Angka indeks yang dimaksud dalam penghitungan indeks harga tidak tertimbang mencakup indeks harga, kuantitas, dan nilai. Marilah kita simak pembahasannya masing-masing.

      1)     Angka indeks harga (price = P)



  

2) Angka indeks kuantitas (quantity = Q)




Keterangan:
IA = indeks kuantitas yang tidak ditimbang
Qn = kuantitas yang akan dihitung angka indeksnya
Qo = kuantitas pada tahun dasar





3) Angka indeks nilai (value = V)




Penghitungan angka indeks dengan metode agregatif sederhana memiliki kebaikan lantaran bersifat sederhana, sehingga gampang cara menghitungnya. Akan tetapi, metode ini memiliki kelemahan yaitu apabila terjadi perubahan kuantitas satuan barang, maka angka indeksnya juga akan berubah.
b. Angka Indeks Tertimbang Penghitungan angka indeks tertimbang sanggup kau lakukan dengan beberapa metode. Simaklah penjelasannya masingmasing pada pembahasan berikut ini.

1) Metode agregatif sederhana
Angka indeks tertimbang dengan metode agregatif sederhana sanggup dihitung dengan rumus menyerupai di bawah ini.





Keterangan:
IA = indeks harga yang ditimbang
Pn = nilai yang dihitung angka indeksnya
Po = harga pada tahun dasar
W = faktor penimbang
Contoh penghitungan angka indeks harga sanggup kau lihat pada tabel berikut.





2) Metode Laspeyres
Angka indeks Laspeyres yaitu angka indeks yang ditimbang dengan faktor penimbangnya kuantitas tahun dasar (Qo).





Untuk lebih jelasnya tetang penghitungan angka indeks Laspeyres, perhatikan teladan di bawah ini.





3) Metode Paasche
Angka indeks Paasche yaitu angka indeks yang tertimbang dengan faktor penimbang kuantitas tahun n (tahun yang dihitung angka indeksnya) atau Qn







Dari Metode Laspeyres dan Metode Paasche terdapat suatu kelemahan sebagai berikut.
- Angka indeks Laspeyres memiliki kelemahan yaitu hasil penghitungan lebih besar (over estimate), lantaran pada umumnya harga barang cenderung naik, sehingga kuantitas barang yang diminta mengalami penurunan. Dengan demikian besarnya Qo akan lebih besar daripada Qn.
- Angka indeks Paasche memiliki kelemahan yaitu hasil penghitungan cenderung lebih rendah (under estimate), lantaran dengan naiknya harga akan menyebabkan seruan turun, sehingga Qn lebih kecil daripada Qo. Untuk menghilangkan kelemahan tersebut dilakukan dengan cara mengintegrasikan angka indeks tersebut, yaitu dengan memakai metode angka indeks Drobisch and Bowley.

4) Metode Drobisch and Bowley
Angka indeks tertimbang dengan Metode Drobisch and Bowley sanggup dirumuskan sebagai berikut.






5) Metode Irving Fisher
Penghitungan angka indeks dengan Metode Irving Fisher merupakan angka indeks yang ideal. Irving Fisher menghitung indeks kompromi dengan cara mencari rata-rata ukur dari indeks Laspeyres dan indeks Paasche.






6) Metode Marshal Edgewarth
Menurut metode ini, angka indeks ditimbang dihitung dengan cara menggabungkan kuantitas tahun dasar dan kuantitas tahun n, kemudian mengalikannya dengan harga pada tahun dasar atau harga pada tahun n.

Angka indeks Marshal Edgewarth sanggup dirumuskan sebagai berikut.





Untuk lebih jelasnya, perhatikan data pada tabel di bawah ini semoga kau sanggup mencari angka indeks Marshal Edgewarth.





4. Angka Indeks Rantai

Angka indeks rantai yaitu penghitungan angka indeks dengan memakai tahun sebelumnya sebagai tahun dasar. Misalnya menghitung angka indeks tahun 2000 dengan tahun dasar 1999, angka indeks tahun 2001 dengan tahun dasar 2000, dan angka indeks tahun 2002 dengan tahun dasarnya 2001.




Sumber http://www.ssbelajar.net/

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "√ Indeks Harga"

Posting Komentar