√ Cara Masyarakat Pra Karakter Mewariskan Sejarah

Versi bahan oleh Marwan S


Pada masyarakat yang belum mengenal tulisan, mempunyai cara yang berbeda dengan masyarakat yang sudah mengenal tulisan, dalam menjelaskan peristiwa-peristiwa yang mereka anggap penting. Peristiwaperistiwa penting itu sanggup berupa peristiwa-peristiwa alam, menyerupai gunung meletus, gempa bumi, banjir, asal-usul suatu tempat, dan lain-lain. Selain kejadian alam, ada pula kejadian yang terjadi dalam lingkungan social kehidupan insan itu sendiri menyerupai asal-usul kelompok masyarakatnya, peperangan, tugas seorang tokoh, dan lain-lain.

Peristiwa-peristiwa pada masyarakat yang belum mengenal goresan pena tidak meninggalkan bukti-bukti tertulis. Jika menjelaskan suatu asal-usul tempat, maka yang dijadikan bukti hanya bukti benda atau artefak dari benda itu sendiri. Penjelasan terhadap asal-usul suatu daerah itu lebih banyak berupa dongeng lisan. Dalam masyarakat yang belum mengenal goresan pena terdapat upaya untuk mengabadikan pengalaman masa lalunya melalui dongeng yang disampaikan secara verbal dan terus-menerus diwariskan dari generasi ke generasi.

Pewarisan ini dilakukan dengan tujuan masyarakat yang menjadi generasi berikutnya mempunyai rasa kepemilikan atau mengasihi dongeng masa lalunya. Bahkan masa lalunya harus diyakini sehingga menjadi keyakinan yang harus dipegang teguh. Masa kemudian merupakan suatu pengajaran yang berharga bagi kehidupannya.

Bagi masyarakat yang belum mengenal tulisan, pengalaman masa kemudian berfungsi bukan hanya sebagai pengetahuan belaka, akan tetapi berfungsi pula sebagai pegangan atau pedoman bagi kehidupannya. Tradisi verbal merupakan cara mewariskan sejarah pada masyarakat yang belum mengenal tulisan, dalam bentuk pesan-pesan verbal yang berupa pernyataan-pernyataan yang pernah dibentuk di masa lampau oleh generasi yang hidup sebelum generasi yang kini ini. Ada beberapa hal yang menjadi ciri dari tradisi lisan, yaitu pertama menyangkut pesan-pesan yang berupa pernyataan-pernyataan verbal yang diucapkan, dinyanyikan atau disampaikan lewat musik.

Kedua, tradisi verbal berasal dari generasi sebelum generasi sekarang, paling sedikit satu generasi sebelumnya. Berbeda halnya dengan sejarah verbal (oral history), disusun bukan dari generasi sebelumnya tapi disusun oleh generasi sejaman. Asal tradisi verbal dari generasi sebelumnya sebab mempunyai fungsi pewarisan, sedangkan di dalam sejarah verbal tidak ada upaya untuk pewarisan. Sebelum kalian mempelajari bahan mengenai Foklor, Mitologi, Dogeng, Upacara dan Lagu, coba kalian cari kata-kata dalam kotak di bawah ini yang bekerjasama dengan bahan yang akan dibahas. 

Suripan Sadi Hutomo (1991) juga menjelaskan bahwa tradisi verbal meliputi beberapa hal, yaitu:
1. Kesusastraan lisan,
2. Teknologi tradisional,
3. Pengetahuan folk di luar pusat-pusat istana dan kota metropolitan,
4. Unsur-unsur religi dan keyakinan folk di luar batas formal agama-agama besar,
5. Kesenian folk di luar pusat-pusat istana dan kota metropolitan,
6. Hukum adat.

Menurut Edy Sedyawati dalam Muslihah (2002), tradisi verbal yakni segala ihwal yang disampaikan secara lisan, mengikuti tata cara atau susila istiadat yang telah memola dalam suatu masyarakat. Kandungan isi ihwal tersebut sanggup meliputi banyak sekali hal seperti: banyak sekali jenis dongeng atau pun banyak sekali jenis ungkapan seremonial dan ritual. Cerita-cerita yang disampaikan secara verbal itu bervariasi dari uraian genealogi, mitos, legenda hingga keberbagai dongeng kepahlawanan.


Suripan Sadi Hutomo (1991) mengemukakan ciri-ciri mengenai tradisi lisan, menyerupai yang terlihat pada denah di bawah ini:



Tradisi verbal dipakai oleh masyarakat yang belum mengenal goresan pena dalam merekam dan mewariskan pengalaman masa kemudian dari masyarakatnya. Perekaman dan pewarisan masa kemudian menjadi kebudayaan yang dimiliki oleh pendukung tradisi tersebut. Sebagai suatu aspek budaya, maka kepentingan untuk menjelaskan atau memahami lingkungan sekitar itu yakni sekaligus sebagai perjuangan memberi pegangan pada masyarakat terutama generasi berikutnya dalam menghadapi banyak sekali kemungkinan dari lingkungan itu. Di sini tradisi verbal berfungsi sebagai alat ¨emonik¨ yaitu perjuangan untuk merekam, menyusun dan menyimpan pengetahuan demi pengajaran dan pewarisannya dari satu generasi ke generasi berikutnya.

Sumber http://www.ssbelajar.net/

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "√ Cara Masyarakat Pra Karakter Mewariskan Sejarah"

Posting Komentar