Siklus Akuntansi Koperasi

Hallo temen-temen !!
Kali ini gue bakalan membuatkan bahan wacana Siklus Akuntansi Koperasi. Yo simak!

Siklus akuntansi koperasi sama menyerupai Badan Usaha yang lain yang dimulai dari bukti transaksi dan berakhir pada penyajian laporan keuangan. Uraian masing-masing tahapan dalam sikllus tersebut diberikan dibahasan berikut :

Bukti-Bukti Transaksi Koperasi

Bukti transaksi merupakan dokumen dasar untuk menciptakan jurnal dan merupakan bukti bahwa telah terjadi transakasi di koperasi. Semua bukti transaksi dari bab pembelian, bab penjualan, dan bab lain-lain ke bab akuntansi. Bukti-bukti persebut harus dianalisis kebenarannya. Hal ini dilakukan untuk menghindari penyelewengan-penyelewengan. Masing-masing koperasi mempunyai bukti-bukti transaksi yang berbeda dan akan tergantung pada jenis koperasinya. Berikut ini diberikan referensi bukti-bukti transaksi yang ada di unit koperasi "Maju Bersama".
Bukti transaksi yang ada di unit toko kopersi "Maju Bersama' sama menyerupai bukti transaksi yang terjadi diprusahaan dagang lainnya, yang sanggup dikelompokkan menjadi :

a. Bukti Penerimaan Kas

Adalah bukti transaksi yang membuktikan bahwa koperasi telah mendapatkan sejumlah uang tunai atau alat pembayaran yang sama dengan uang tunai (cek). Bukti penerimaan kas dipakai sebagai kawasan mencatat semua transaksi yang berafiliasi dengan penerimaan uang  tunai. Sumber penerimaan uang tunai antara lain dari :
  1. Penerimaan simpanan dari anggota koperasi
  2. Penerimaan dari penjuala tunai
  3. Penerimaan tagihan dari debitur
  4. Penerimaan uang dari pihak lain yang merupakan realisasi hak koperasi.
  5. Penerimaan bunga
  6. Penerimaan berupa uang jasa menyerupai komisi
  7. Penerimaan kembali urang karyawan koperasi
  8. Penerimaan lainnya yang sanggup menambah uang tunai koperasi.
Untuk tujuan pengendalian, bukti penerimaan kas dibentuk minimal rangkap dua dan masing-masing dibentuk dengan warna yang berbeda semoga tidak terjadi penyelewengan. Jika bukti dibentuk tiga rankap, maka yang orisinil untuk pembayaran, yang kedua untuk bab keuangan, dan yang ketiga untuk arsip kasir. Bentuk dari bukti penerimaan kas tergantung pada kebutuhan masing-masing koperasi dengan memperhatikan prinsip pengendalian dan mengarah pada pengelolaan yang profesional.

b. Bukti Pengeluaran Kas

Adalah bukti transaksi yang membuktikan bahwa koperasi telah membayar sejumlah uang tunai atau alat pembayaran lainnya yang disamakan dengan uang tunai. Bukti pengeluaran kas merupakan alat untuk mencatat semua transaksi yang berafiliasi dengan pengeluaran uang kas atau tunai. Pengeluaran uang tunai amtara lain dipakai untuk :
  1. Pembayaran kembali simpana sukarela
  2. Pengembalian simpanan pokok dan wajib kepada anggota koperasi yang keluar
  3. Pembelian barang secara tunai
  4. Pemberian sumbangan kepada anggota koperasi
  5. Pembayaran gajih karyawan dan menajer
  6. Pengeluaran-pengeluaran lainnya.

c. Bukti Penjualan

Adalah bukti pembukuan yang membuktikan koperasi melaksanakan transaksi penjualan barang secara kredit. Penjualan secara tunai dicatat pada bukti penerimaan kas.

d. Bukti Pembelian

Adalah bukti pembukuan yang membuktikan koperasi telah membeli barang secara kredit. Pembelian secara tunai dicatat pada bukti pengeluaran kas.

e. Bukti Umum

Adalah bukti pembukuan yang dipakai mencatat transaksi yang tidak sanggup dicatat dalam bukti penerimaa kas, bukti pengeluaraan kas, bukti penjualan, dan bukti pembelian. Transaksi yang dicatat pada  bukti ini antara lain :
  1. Retur pembelian
  2. Retur penjualan
  3. Penghapusan piutang
  4. Penghapusan aktiva tetap
  5. Pembagian SHU

Tahap Pencatatan Akuntansi Koperasi

Dari bukti transaksaksi yang telah diuraikan sebelumnya, tahap berikutnya yaitu menciptakan jurnal.

a. Jurnal.

Jurnal yaitu daftar atau buku kawasan mencatat transaksi secara kronologis (bururutan) sesuai tanggal terjadinya transaksi dengan mencantumkan akun yang didebet dan akun yang dikredit serta jumlah nominal masing-masing.

b. Buku Besar

Setelah transaksi-transaksi selesai dicatat dalam jurnal, berikutnya harus dipindahkan atau posting transaksi-transaksi tersebut ke buku besar.
Buku besar (ladger) yaitu kumpulan akun-akun suatu prushaan. Pencatatan atas pemanis atau berkurangnya suatu akun dalam buku besar akan menghipnotis satu atau lebih akun lainnya. Hal ini merupakan tanggapan dari sistem pencatatan berpasangan (double entry system). Pengaruh dari kenaikan atau penurunan suatu akun yaitu bertambahnya atau berurangnya akun lain. Dalam pencatatan akun-akun di buku besar membutuhkan akun-akun yang tersusun dengan baik. Untuk membantu penyusunan akun-akun tersebut, diharapkan isyarat akun. Kode akun yaitu simbol berupa angka, hurusf , atau adonan keduanya yang membuktikan akun tertentu. Bagan atau daftar yang membuktikan isyarat akun dan akun dikodenya disebut skema akun. Dalam pembuatan isyarat akun harus diingat bahwa prusahaan (koperasi) akan bangun / beroperasi selamanya (prinsip going concern). Dengan demikian isyarat yang dibentuk harus dirancang untuk kepentingan jangka panjang.

c. Buku Besar Pembantu (Subsidiary Ladger)

Buku besar pembantu (Subsidiary Ladger) yaitu buku besar yang dipakai untuk merinci lebih lanjut informasi yang terdapat dalam salah satu akun didalamnya. Akun yang mempunyai buku besar pembantu disebut akun pengendali (controling account). Buku besar pembantu yang dimiliki oleh koperasi yaitu :
  1. Buku piutang kepada anggota
  2. Buku utang kepada anggota
  3. Buku piutang
  4. Buku utang
  5. Buku simpanan anggota
  6. Buku aktiva tetap
Setelah dilakukan posting ke buku besar, maka tahapan selanjutnya yaitu mengumpulkan saldo-saldo di selesai periode dinamakan Neraca Saldo.
Seperti prusahaan yang lain, pencatatan yang dilakukan koperasi juga memakai daftar akrual (accrual basis). Pada prinsipnya pemakaian metode akrual ini yaitu mengakui pendapatan yang sudah menjadi haknya walalupun belum diterima dan membebankan biaya jikalau sudah menjadi kewajiban.
Untuk memudahkan penyusunan laporan keuangan, sebaiknya disusun kertas kerja (worksheet). Cara penyusunannya sama dengan yang dilakukan prusahaan pada umumnya. Dari hasil kertas kerja yang disusun sebelumnya, koperasi sanggup dengan gampang menyusun laporan keuangan.
Sekian dulu artikel kali ini. Mohon maaf apabila ada kesalahan kata
Akhir kata wassalamualaikum wr. wb.

Sumber http://matematikaakuntansi.blogspot.com

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "Siklus Akuntansi Koperasi"

Posting Komentar