√ Iseng Menyalurkan Hobi, Kerajinan Rajut Pkk Tegalharjo Hingga Papua

 Berawal dari kegemaran dan mengisi waktu luang √ Iseng Menyalurkan Hobi, Kerajinan Rajut PKK Tegalharjo Sampai Papua

Produk kerajinan rajut buatan ibu-ibu kelurahan Tegalharjo. Ada topi, tas, ganjal gelas, taplak meja, dan lain-lain.


Pundi-pundi rezeki sanggup muncul dari mana saja, tak terkecuali dari sebuah hobi. Berawal dari kegemaran dan mengisi waktu luang, sejumlah ibu di Kelurahan Tegalharjo, Kecamatan Banjarsari, Solo, tak menyangka produk kerajinan mereka sanggup hingga ke tanah Papua. Para ibu tersebut punya hobi yang sama sekarang, yakni menciptakan banyak sekali kerajinan rajut.


Ibu-ibu dari banyak sekali latar pekerjaan berbeda tersebut berkumpul di salah satu rumah warga, di Jalan Semeru Barat II No. 10. Kegiatan merajut berawal dari Veronica, sang penggagas sekaligus yang dituakan dalam perkumpulan sederhana tersebut. Awalnya Veronica hanya iseng menyalurkan hobinya, namun produk rajut yang ia bawa di pertemuan warga, menciptakan ibu-ibu lainnya tertarik.


Veronica melihat peluang dari setiap hasil rajutannya yang selalu ludes dibeli para tetangga. Seiring waktu, ia pun tertarik mengajak para ibu di lingkungannya untuk berguru merajut bersama, sembari membuka usaha. Alhasil, dikala ini sudah ada sekitar enam orang yang rutin mengikuti aktivitas konkret tersebut.


 Berawal dari kegemaran dan mengisi waktu luang √ Iseng Menyalurkan Hobi, Kerajinan Rajut PKK Tegalharjo Sampai Papua

Sore hari, ibu-ibu tengah merajut bersama. Mereka dikala ini masuk dalam kelompok PKK Kelurahan Tegalharjo.


Saban sore mereka membawa benang dan jarum rajut yang mereka beli secara kolektif. Mereka menciptakan banyak sekali jenis produk yang sesuai dengan seruan pasar dikala ini. Kadang mereka juga menciptakan rajut sesuai suasana hati. “Kami tak pernah mengharuskan ini itu. Kami terbuka dengan siapa saja. Lha wong kami berkumpul juga alasannya yakni hobi sama mengisi waktu luang,” ujar Veronica yang selalu menyematkan warna ungu pada hasil rajutannya.


Pertama-tama mereka hanya menciptakan jilbab. Namun alasannya yakni permintaan, mereka pun menciptakan banyak sekali produk lain menyerupai taplak, ganjal gelas, topi, dan tas. Kini produk mereka sudah hingga ke banyak sekali kawasan Nusantara. Topi rajut sering mereka kirim ke Bali, sedangkan tas rajut banyak dipesan hingga luar Jawa, termasuk Papua.


Tambah Pendapatan Keluarga Dari Kerajinan Rajut


 Berawal dari kegemaran dan mengisi waktu luang √ Iseng Menyalurkan Hobi, Kerajinan Rajut PKK Tegalharjo Sampai Papua

Produk rajut semacam ini sangat diminati oleh orang Bali, entah mereka pakai sendiri atau dijual kembali.


Selain menjadi aktivitas positif, aktivitas merajut ibu-ibu Tegalharjo juga menambah pendapatan keluarga. Dalam sebulan, ibu-ibu tersebut sanggup menjual ratusan produk rajut, melalui penjualan online. Harganya bervariatif, mulai dari 100 ribu hingga 700 ribu rupiah tergantung ukuran dan kerumitan produk rajut yang dibuat.

style="display:block"
data-ad-client="ca-pub-6037247388376359"
data-ad-slot="5485024081"
data-ad-format="link">



Penjualan dilakukan oleh seluruh anggota. Kebanyakan dari ibu-ibu tersebut memanfaatkan banyak sekali akomodasi online. Menurut mereka, dengan online penjualan produk rajut mereka sanggup hingga ke mana saja. Apalagi produk rajut relatif gampang dalam pengepakan.


Baca Juga Artikel Ini :


Hobi Merajut, Gadis 25 Tahun Ini Impikan Kampung Rajut di Surabaya


Kreasi Rajut Menjadi Bisnis Sampingan Ibu Rumah Tangga


Karena dianggap positif, Kelurahan pun menaungi mereka dengan Pembinaan Kesejahteraan Keluarga atau PKK Kelurahan Tegalharjo. “Selain menjauhkan dari hal negative, aktivitas rajut ini juga menjadi tempat berinteraksi. Mereka juga saling sengkuyung memajukan kesejahteraan dengan mencari pendapatan tambahan,” ujar Handaru Widiarti, salah satu perangkat Kelurahan Tegalharjo yang ikut aktivitas rajut tersebut.


Jadi Potensi Kelurahan


 Berawal dari kegemaran dan mengisi waktu luang √ Iseng Menyalurkan Hobi, Kerajinan Rajut PKK Tegalharjo Sampai Papua

Selain hobi, mengisi waktu luang, dan menerima uang, mereka juga bantu-membantu berguru ihwal rajut.


Mulai pukul empat sore, para ibu tersebut menyiapkan jarum dan benang serta beberapa kerajinan rajut. Sembari bercengkrama, mereka mulai memainkan tangan dan jari mereka, memasukkan jarum ke potongan satu dan lainnya. Meski beberapa ada yang belum mahir, yang lain pelan-pelan mengajari. Pemandangan tersebut berakhir sebelum adzan maghrib berkumandang.


Selain dijual secara mandiri, produk mereka juga sering diikutkan pekan raya sebagai salah satu potensi Kelurahan Tegalharjo. “Harapannya semakin berkembang. Untuk itu kita terus berguru dan berguru alasannya yakni ilmu seni kerajinan merajut ini tak akan ada habisnya,” ujar Veronica.


Veronica, Handaru, dan anggota lainnya juga berharap akan ada lebih banyak ibu-ibu yang bergabung. Selain itu, lebih banyak pula pandangan gres perjuangan yang sanggup diwujudkan di kelurahan tercinta mereka. Saat ini, di Kelurahan Tegalharjo terdapat banyak sekali aktivitas perjuangan yang berbasis PKK. Selain merajut ada pula perjuangan katering dan konveksi.


Tim Liputan BisnisUKM

style="display:block; text-align:center;"
data-ad-layout="in-article"
data-ad-format="fluid"
data-ad-client="ca-pub-6037247388376359"
data-ad-slot="7037953167">



(/Rizki B.P)


Kontributor BisnisUKM.com Wilayah Solo Raya



Sumber aciknadzirah.blogspot.com

Berlangganan Informasi Terbaru:

0 Response to "√ Iseng Menyalurkan Hobi, Kerajinan Rajut Pkk Tegalharjo Hingga Papua"

Posting Komentar